Ia menunggu sampai waktu tiba... Dan saat Qidomaru benar-benar lengah, menghadap belakang, Quintensen dengan cepat merapal sihir pasirnya tepat di depan Qidomaru yang masih menikmati terbang dengan tongkat sihirnya.
"Great Wall!"
Dinding pasir dengan ketebalan lebih dari dua meter, mendadak muncul di hadapan Qidomaru. Seketika ia menabrak dinding pasir itu dengan kepala terlebih dulu. Qidomaru hampir tak sadarkan diri saking kerasnya benturan. Suara benturan menggema disemua medan perang. Dinding pasir itu seperti gong, ketika dipukul, perhatian orang mendadak tertuju padanya.
Semua pasukan Esteria meneriaki raja mereka yang sedang berusaha melepaskan kepalanya dari dinding pasir itu. Ketika berhasil memisahkan kepalanya, seketika ribuan pedang cahaya itu menusuk jubah dan zirah perangnya di semua bagian tubuhnya. Qidomaru tak bisa menggerakan tangan dan kakinya.