"Cepatlah jawab...."
Ketika Quintensen menyela kepanikannya, bola sihir itu menyelanya lebih cepat lagi. Magic Ball di tangan Qidomaru mendadak memancarkan sinar biru laut, menyilaukan mata mereka berempat, secepat mungkin menutup mata dengan tangan mereka, kecuali Caesius.
Nampaknya ia sudah terbiasa dengan pancaran sinar yang mampu membutakan mata. Bruno yang telat menutup matanya, teriak konyol kesakitan, menduga matanya tak berfungsi lagi.
Spontan Qidomaru melepas bola sihir itu dan menjatuhkannya tepat di bawah kakinya yang melayang. Magic Ball tergeletak, tak memperlihatkan keretakan sedikitpun. Kemudian tak ada sesuatu terjadi sampai Caesius mengambil bola itu lagi.
Saat itu juga wajah pemuda itu terpapar di dalam bola itu, dan anehnya gambar itu bergerak. Itu terlihat seperti video di dalam bola sihir, yang biasa digunakan untuk menerawang seseorang.