Chereads / DB Virus / Chapter 3 - Chapter 2

Chapter 3 - Chapter 2

Saat dia bangun, dia berada di dalam alam bawah sadarnya. Dia melihat sebuah makhluk besar. Badannya berwarna hitam. Postur tubuhnya sama seperti manusia. Memiliki 2 tanduk hitam yang di ujungnya terdapat api berwarna merah di dahinya. Dia memiliki lengan yang panjang, bahkan lebih panjang dari tubuhnya. Dengan cakar berwarna merah menyala. Dari sikut sampai pergelangan tangan terdapat kulit tebal seperti cangkang yang keras sebagai perisai. Di ujung sikutnya meruncing ke atas yang tajamnya bagaikan tombak. Dan di punggung tangannya yang keras terdapat gambar lingkaran berwarna putih. Matanya berwarna putih bersinar. Dia memiliki gigi yang tajam. Kaki makhluk itu berbentuk seperti kaki rusa (dua kaki) berwarna hitam, dia bagaikan melayang di udara. Makhluk itu melihat ke Maku. Maku lihat ke mata makhluk itu dengan sedikit takut. Dan tiba-tiba makhluk itu berjalan ke arah Maku dengan menggunakan tangan besarnya. Dia berjalan dengan sangat cepat. Maku berlari menjauh dari makhluk itu. Dia berlari secepat dia bisa tetapi kecepatan makhluk itu tidak bisa dikalahkan dan makhluk itu sudah sampai jangkauannya. Dia mengangkat tangannya yang sangat besar dan mengayunkan cakar besarnya ke arah Maku. Maku berhasil menghindarnya dan lanjut berlari. Makhluk itu menyerang lagi dan gagal. Makhluk itu menyerang berkali kali dan gagal. Maku pun mulai lelah. Kalau dia tidak melakukan sesuatu dia bakal mati. Maka, saat makhluk itu menyerang lagi Maku loncat ke telapak tangannya dan berlari di lengannya hingga ke kepala. Kepala makhluk ith berputar kearah Maku. Maku langsung loncat ke arah wajah makhluk mengerikan itu. Dia mengepalkan tangan kanannya dan memukul ke arah wajahnya dengan sekeras mungkin sambil berseru "Rasakan ini!!!!" Dan tidak disangka, serangan itu membuat makhluk itu terdorong dan jatuh. Maku mendarat dengan kasar. Saat dia berdiri, dia melihat ke arah makhluk yang jatuh. Dan tiba-tiba, tubuh raksasa itu berubah menjadi sebuah orb (Bola cahaya yang melayang) berwarna hitam dengan cahaya merah. Saat Maku mendekatinya, keluar sebuah suara dari orb itu. Orb itu berkata "Aku tidak menyangka ada yang bisa memukul aku, kamu sangat berani bocah." Dengan nada orang yang bangga.

Maku pun bertanya "Kamu itu apa? Dan ini dimana?".

"Kamu tidak tahu aku? Sungguh?" Dengan nada yang tegas.

Maku menggelengkan kepalanya dan orb itu memperkenalkan diri dengan nada yang sombong "Nama saya adalah Barbatos, salah satu prajurit terkuat. Aku tidak menyangka aku bisa dikalahkan oleh manusia yang lemah kayak kamu. Biasanya manusia yang ada di sini pada gagal dan berubah." Jawab dia dengan agak kesal.

"Ya pada akhirnya aku mengalahkan mu kan?" Jawab dia dengan sedikit nada ketawa.

"Ya aku tahu itu, karena kamu mengalahkan ku. Aku terpaksa harus menjadi pelayan mu." Jawab dia dengan nada kesal dan marah.

"Haa? Apa? Jadi pelayan ku?"

"Bagi setiap orang yang bisa menaklukkan makhluk dari Demon Blood, maka makhluk itu harus melayani apa pun pada manusia itu."

"Ohh begitu, apa itu menghina kamu?"

Saat Barbatos mendengar itu dia menjawab dengan nada yang keras "Tentu saja!!! Itu hal yang paling memalukan bagi kita semua!!! Bahkan aku yang kuat ini dikalahkan oleh mu dan menjadi pelayan mu!! Ini melebihi penghinaan tauuu!!!!" Jawab dia dengan nada yang keras, saking kerasnya telinga Maku sedikit sakit.

"Kalau begitu, bagaimana jadi temanku aja? Itu lebih baik dari pelayan kan?"

"Huuh? Berteman dengan mu? Hahahaha, jangan buat aku ketawa dasar kau manusia lemah. Bagaimana mungkin aku mau berteman dengan orang lemah seperti kamu?"

Saat Maku mendengar itu dia langsung berbicara dengan nada yang kesal "Kalau gitu aku akan buktikan ke kamu bahwa aku kuat."

"Haa? Bagaimana mungkin? Saat ini kamu lemah, bahkan kamu hanya punya satu tangan dan satu mata." Jawabnya dengan nada sombong

"Saat ini aku memang lemah. Tetapi seiring waktu berlalu aku akan menjadi kuat tau!!!" Jawabnya dengan nada yang tegas.

Saat Barbatos mendengar ucapannya dengan nada seperti itu dia pun memberi sebuah tantangan "Baiklah, jika kau ingin menjadi teman ku. Kamu harus membunuh Demon yang masih hidup. Bagaimana?"

Dengan tegas Maku setuju dengan tantangannya. "Baiklah, tetapi kamu harus tau, bahwa kekuatan ku sangat besar, apa kamu yakin sanggup menahan kekuatan ku?"

"Aku akan tunjukkan bahwa aku sanggup dan aku akan membuat kamu terkesan padaku." Jawabnya dengan tegas dan percaya diri. 

"Baiklah, genggamlah aku dan kamu akan mendapatkan kekuatan ku, jika kau sanggup."

Tanpa berpikir panjang dia langsung menggenggam orb nya. Orb itu mulai menutupi tubuhnya. Di luar alam sadarnya. Tubuhnya mengeluarkan cahaya hitam ke atas langit. Tubuhnya bangkit kembali. Jacketnya berubah menjadi hitam dengan sedikit warna merah di samping. Tangan kirinya tumbuh menjadi sebuah cakar, tangannya mirip seperti tangan Barbatos. Mata kirinya yang buta berubah menjadi cahaya putih seperti mata Barbatos. Di dahinya tumbuh 2 tanduk yang sama seperti Barbatos. Di lehernya terdapat syal yang sangat panjang hingga ke kakinya berwarna merah berapi. Terdapat 5 Demon dan 1 Demon variant. Di kepalanya Maku muncul suara "Sekarang tunjukkan apa yang kamu miliki bocah." Maku langsung berlari menuju kelima Demon. Salah satu Demon melancarkan sebuah serangan pukulan ke arah Maku. Maku loncat dan mendarat di lengannya. Maku menancapkan serangan cakarnya ke arah kepala demon hingga tertusuk. Kemudian Demon di sampingnya berusaha menyerangnya dengan dengan 2 kepalan tangan ke arah Maku. Maku loncat ke belakang Demon itu sebelum Demon itu menyerang dia. Maku langsung memanjangkan cakar merahnya ke bawah kaki Demon kemudian mencakarnya dari bawah hingga tubuh demon itu terpotong hingga 4 bagian. Tersisa 3 Demon. Ketiga Demon mulai berlari ke arahnya. Maku menancapkan cakarnya ke dalam tanah. Dan tiba-tiba tanah mulai bergetar dan duri-duri tajam keluar dari tanah dan mengenai ketiga demon. Duri-durinya menancap ke tubuh mereka yang tebal. Maku menarik tangannya kembali dan merasakan sakit sehabis melakukan serangan itu dan Barbatos berkata "Apa kamu sudah tidak kuat menahan kekuatanku?". Maku menjawab "Aku baru saja mulai."

Barbatos mulai tertarik dengan Maku "Kalau begitu, coba kamu kalahkan prajuritku yang kuat disana.". Maku melihat ke Demon variant yang besar. Demon itu mengaung dengan keras ke arahnya. Saking keras suaranya Maku sempat terdorong ke belakang. Demon variant itu melempar banyak batu ke arahnya dan itu besar semua. Maku berlari dan menghindar dari batu yang akan mengenainya. Saat dia mulai dekat dengan Demon, dia loncat ke batu lalu ke batu lainnya hingga dia mulai dekat. Saat Maku mulai melancarkan serangannya. Dia terkena pukulan Demon itu hingga terhempas ke gedung sampai roboh. Barbatos mulai ketawa dan berkata "Oww, itu serangan yang cukup menyakitkan bukan?" Dengan nada yang mengejek. "Jangan ketawa." Dia bangkit kembali. Dia melakukan hal yang sama sebelumnya hingga dia sudah dekat dengan makhluk itu. Dia melompat dari batu yang masih melayang. Lompatannya cukup tinggi hingga menghempaskan dia ke atas kepala Demon. Dia mengumpulkan tenaganya ke tangan kirinya dan itu membuat tangan kirinya jadi sangat besar dengan cakar yang sangat tajam. Bahkan cakarnya cukup untuk membelah Demon variant. "Hiiiiyaaaaaaaaa!!!!" Maku mengayunkan cakarnya ke Demon variant. Dan Demon itu terbelah, bahkan tanahnya ikut terbelah. Maku pun jatuh ke tanah. Terbaring lemas dari petarungan.

"Bocah, kamu tidak buruk sama sekali. Aku tidak menyangka kamu cukup kuat membuat tanganmu menjadi sebesar itu." Jawabnya dengan ketawa.

"Sekarang kau percaya kan. Jangan pernah remehkan aku." Maku berbicara sambil menarik nafas karena kelelahan.

"Baiklah, sesuai janji, kamu sudah buat aku terkesan, bocah. Mulai hari ini kita akan berteman."

"Dasar kamu ini." Dan Maku pingsan di tempat.

"Oi, kamu belum kasih tahu namamu. Hey bangun bocah, dasar bodoh!!!" Dan sejak saat itu, petualangan mereka dimulai.

To be continued...