Chereads / DB Virus / Chapter 5 - Chapter 4

Chapter 5 - Chapter 4

Di tengah petarungan dengan Demon, Maku tidak dapat berubah dengan armornya. "Maku sebaiknya kau berlindung di belakang kita." Kata Melati sambil   menembak para demon dan sesuai kata Melati Maku berlindung di belakang mereka hingga mereka membunuh semuanya. "Maaf aku tidak berguna." Kata Maku kecewa.

"Tidak apa apa, ada orang seperti itu. Jadi jangan khawatir." Kata Yusuf sambil menepuk pundaknya.

"Mari kita lanjutkan pencarian kita." Kata Melati.

Mereka melanjutkan ekspedisi mereka. Mereka sudah pergi ke semua area yang ada di lubang dan membunuh beberapa demon. Mereka akan menghentikan ekspedisi mereka hingga mereka menemukan sebuah lubang yang ukurannya 2 kali lebar dari tubuh demon. "Ini adalah tempat terakhir, mari kita masuk." Kata Yusuf.

Saat mereka masuk, tempatnya sangat luas hingga atapnya cukup tinggi. Luasnya hampir seperti sebuah arena. Tempat itu hanya di terangi oleh sinar matahari dari lubang lubang di atap. "Tempat apa ini? Kenapa ada tempat seluas ini di dalam tanah?" Kata Melati kebingungan.

"Aku tidak menyangka para demon bisa menggali sebuah sarang di dalam tanah sedalam ini. Demon apa yang bisa buat seperti ini." Kata Yusuf.

Maku berkeliling melihat sekitar dan dia melihat "Teman-teman sebaiknya kalian ke sini." Kata Maku dengan nada agak takut. Saat Melati dan Yusuf pergi ke Maku, mereka berdua melihat tumpukan daging mayat. Ada yang masih utuh, ada yang bagian tubuh mereka hilang, ada yang tinggal tulang belulang, dan ada yang membusuk. "Ini parah, kita harus melapor ke markas." Kata Yusuf.

Dan tiba-tiba ada suara aneh di sekitar mereka. Mereka langsung melihat sekitar tetapi tak ada apa apa dan tiba-tiba tanah yang mereka injak hancur seperti kena ledakan. Mereka terlempar. "Semuanya cepat menghindar!!" Kata Yusuf dan mereka menghindar "Darimana serangan itu? Kenapa tidak ada?" Kata Maku. Tiba-tiba mereka melihat sesuatu merayap di dinding. Bentuknya agak samar tapi perlahan mulai terlihat dan bentuknya mirip seperti bunglon. Demonnya berbentuk seperti bunglon tapi dengan ukuran yang gak biasa. Warnanya merah dan memiliki 1 tanduk di depan. Matanya melihat kemana mana, bahkan 360 derajat. "Demon macan apa itu? Ini belum pernah ada?" Kata Melati.

Demon bunglon itu loncat ke tanah dan menembakkan lidahnya ke arah Maku dan Melati. "Melati awas!!" Maku mendorong Melati untuk menghindar dan mereka berhasil. Tetapi lidah itu berputar balik ke arah mereka seperti dikendalikan. Maku dan Melati lari mencoba menghindari dari serangan. Tetapi kecepatannya melampaui mereka dan hampir mengenai mereka. Maku mendorong Melati ke kiri dan Maku loncat ke kanan. Lidah itu meleset dan mengenai tembok hingga hancur. Lidah itu kembali ke makhluk itu dan demon itu menembak lagi dan itu kena kaki Maku. "Ohh gawat." Kata Maku dalam pikirannya dan dia ditarik. Dia diputar putar dan mengenai tembok hingga terlempar. Untungnya dia jatuh di tumpukan mayat jadi tidak terlalu sakit. "Maku!!!" Teriakan dari Yusuf. Karena tubuh Maku terbentur dia jadi sulit bergerak. Yusuf dan Melati menyerang demon itu. Tetapi demon itu menyerang Yusuf dengan ekornya dan itu sangat keras hingga Yusuf terlempar ke dinding dengan keras dan batu batu jatuh ke kakinya hingga tidak bisa bergerak dan Melati di tembak dengan ludahnya hingga menempel ke dinding. Maku yang melihat teman temannya terluka ingin ikut bertarung. Tapi dia masih tidak bisa berubah "ohh ayolah kenapa masih belum bisa berubah,sial. Barbatos kumohon bantu aku." Kata Maku kesal.

Demon itu mendekati melati dan hendak memakannya. Melati mulai ketakutan dan tidak bisa menggapai senjatanya. "Barbatos cepat bantu aku, aku mohon."

Demon itu semakin dekat dengan Melati, giginya mulai muncul dari gusi gusinya. Melati teriak dengan keras. "Cepat bantu aku dasar muka jelek!!!" Kata Maku sangat kesal.

"Tenanglah aku ada disini." Suara Barbatos muncul di kepalanya dan dia berada di depannya. "Sorry lama."

"Apa yang buat kamu lama sekali? dasar bodoh." Kata Maku kesal dari pikirannya. "Aku ketiduran, ahahha." Kata Barbatos sambil ketawa. "Cepat kita tidak punya waktu, pinjamkan kekuatan mu sekarang. Kumohon."

"Tentu kawan." Saat Barbatos menggenggam tangan Maku, virus mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Virus mulai membentuk tangan kirinya menjadi besar dengan cangkang hitam dari sikut sampai pergelangan tangan dengan lingkaran putih dan ujung cangkangnya meruncing ke atas dari sikutnya. Empat jari dengan cakar merah. Matanya kirinya mulai berubah jadi putih menyala. Dua tanduk hitam tumbuh di dahinya. Tangan kanannya berubah jadi hitam dengan cakar merah di lima jarinya. Jaket putihnya berubah jadi hitam dengan syal merah berapi terhembuskan kebelakangnya bagaikan kena angin. "Bagus, akhirnya bisa berubah." Kata Maku sambil memegang tangan kirinya yang tumbuh.

Maku melompat ke arah demon bunglon dengan kecepatan tinggi. Dia mengangkat tangan kirinya dan memukul sekeras-kerasnya hingga terlempar. Kedua temannya yang melihatnya kaget. Maku menarik Melati dari tembok "kamu tidak apa apa?"

"I..iya." jawab Melati.

Demon bunglon itu merayap ke tembok dan berkamuflase.

"Melati, bantu aku cari dia dengan menggunakan pengecek suhu panas." Perintah Maku. Melati mulai mencarinya dan menemukannya "disana." Sambil menunjuk ke tempat dimana demon itu berada.

Maku meloncat dan memukul, serangannya tidak mengenai demon tetapi itu membuat makhluk itu jatuh ke tanah. Maku mendarat di depan Melati. Demon itu menembakkan lidahnya tapi kali ini Maku menangkap lidahnya dengan tangan kanannya lalu menariknya hingga terputus dari mulutnya. Makhluk itu menjerit kesakitan. Lalu Maku lari dan mengakhirinya dengan menusuk kepalanya dengan cakar tangan kirinya. Setelah itu Maku membantu Yusuf "Yusuf kamu tidak apa apa? Bertahanlah." Kata Maku panik karena kakinya Yusuf patah.

"Ya, aku bisa menahannya, tapi aku tidak menyangka bahwa kau adalah The Demon claw." Kata Yusuf dengan ketawa sedikit.

"Tunggu apa? Demom claw? Apa maksudmu?" Kata Mafu kebingungan sambil angkat batu dari Yusuf.

"Kamu adalah hunter yang saat ini mulai terkenal karena kamu mendapatkan sebuah virus variant dan membunuh demon variant. Video petarungan mu tersebar di TDHG." Kata Melati dengan terpukau.

"Ehh apa? Tapi aku tidak ingin jadi terkenal." Kata Maku kebingungan.

"Kenapa?" Kata Yusuf dan Melati.

"Karena aku tidak suka jadi pusat perhatian. Aku itu pemalu saat di jadikan pusat perhatian dengan banyak orang. Teman-teman kumohon rahasiakan identitas aku." Kata Maku memohon.

Mereka setuju dan membantu Yusuf kembali ke markas untuk diberi pertolongan. Saat mereka selesai bawa Yusuf ke rumah sakit mereka pergi ke ruang misi untuk memberi laporan. "kita harus serahkan kartu kita ke resepsionis untuk melihat bukti ekspedisi kita." Kata Melati sambil membawa kartu Yusuf.

Saat sampai mereka membuat laporan dan menyerahkan kartu mereka. "Tolong tunggu sebentar ya." Kata resepsionis. Resepsionis melihat rekaman video ekspedisi mereka dan resepsionis berteriak "Kamu adalah *The Demon Claw*!!!!!" Dan seketika itu, satu ruangan hening mendengarnya. Melati kaget dan tidak tahu apa yang harus dilakukan karena rahasianya bocor sedangkan di dalam pikiran Maku "Kampret lu resepsionis!!!!"

To be continued...