―Airnya hangat. Ngilu di bokongmu akan cepat hilang bila berendam sepuluh menit.‖ Mike mencelupkan waterbomb warna hijau hingga pudar di dalam kubangan berbusa.
"Darimana dia tahu soal itu?" pikir Ace. Dia sempat meringis karena Mike meremas pinggulnya.
―Ada lagi yang bisa kubantu?‖
Ace membuang muka daripada dianggap terlalu lemah.
―Tidak. Tidak ada.‖
―Yakin?‖
Di bawah air, Ace segera mendorong tangan Mike menjauh.
―Aku bisa membersihkannya sendiri. Tak masalah. Aku sudah terbiasa.‖
Ace berharap Mike tidak serta merta merasa memilikinya. Iblis itu harus tahu dirinya hanya mengakui Drake. Jadi, biarlah permainan ini berlanjut sebentar. Dia akan pergi bila nanti mendapat waktu yang tepat. Kemudian bunuh diri—
―Apa pun yang kau pikirkan, jangan pernah melakukannya,‖ kata Mike tiba-tiba.
DEG
―Apa?‖
Mike mendadak mengecup bibir Ace. ―Sekali kau masuk ke wilayahku, takkan kulepaskan kemana pun,‖ katanya. ―Dan jangan harap kau bisa sembunyi. Karena ikatanku denganmu takkan hilang mulai sekarang.‖
―Akhh—ssssh ....‖
Ace sebenarnya tak mau percaya, tetapi memang perih saat Mike membuka ceruk bagian rahangnya. Bukan karena kissmark yang tertinggal, tapi di sana ada ukiran huruf kuno yang tampak seperti bara terbakar. Itu bound, meski Ace tidak mengetahui maknanya.
Deg ... deg ... deg ....
Lenguhan Ace pun terdengar saat bagian itu ditekan.
―Ughhmnn ....‖
―Masih sakit?‖
Ace mengangguk pelan. ―Itu apa?‖
―Kontrak lain.‖
Bola mata Ace pun melebar. ―Tidak—―
―Ini ada dalam wewenangku. Karena Drake setuju dengan syarat perjanjian kami,‖ kata Mike. ―Dia bilang segalanya bisa kulakukan, asal kau tidak menghancurkan diri sendiri.‖
Ace pun langsung terlihat gelisah. Jadi tanda itu seperti chip lokasi paten di tubuhnya? Oh, Tuhan. Apa lagi kejutan yang bisa iblis ini lakukan?
―Mungkin butuh dua atau tiga hari,‖ kata Mike lagi. ―Nanti pasti panasnya hilang sendiri. Ace sepenuhnya mengerti. Sayang, dikekang seperti ini sungguh membuat dadanya sesak. Dia pun menghempas tangan Mike paksa, berpaling, lalu diam hingga iblis itu pergi. Kontrak lain, huh? Ace tidak pernah tahu ada yang seperti itu.
Dia ingin marah, tetapi Drake sungguhan percaya kepada Mike.
Perih, Drake. Kenapa melakukannya sejauh ini? Apa kau pikir menitipkanku padanya bisa membuatku senang?
Tak ada jalan kembali, pergi, atau merengkuh sang kekasih seperti dulu.
Iblis ini memisahkan kita. Dia membuatmu hilang. Dia merebutku darimu.
Andai Drake melihatnya seperti ini, akankah ruhnya menyesal? Ace tidak sanggup membayangkan ekspresi macam apa yang pria itu tampakkan, tetapi dirinya sungguh merindu. Segenap hati, Ace ingin musnah dari muka bumi. Tapi, apa yang bisa dia lakukan? Membunuh Mike akan sulit apalagi dengan perbedaan kekuatan mereka.
―Jangan mendekat, tidak perlu,‖ tegas Ace. Lelaki itu sangat gigih berjalan keluar sendiri, padahal sambil meniti dinding. Langkahnya kaku karena luka di dalam tubuh. Jelas, bagian itu merupakan satu-satunya yang tak bisa langsung Mike sembuhkan. ―Dan kalau bisa, aku ingin sendirian hari ini.‖