Shiro berlari mengabaikan monster yang mencoba menghadangnya. "shiro, kenapa kau jadi makhluk bodoh seperti ini?" Tanya midori. "Apa maksudmu?"
"Bukannya ada cara yang lebihh efisien? Kenapa kau tidak memanggilku dan naik dipunggung ku? berlari hanya akan menghabiskan tenaga saja."
Shiro memperlambat langkah kaki nya, seketika itu ia memasang wajah anehnya. "Tunggu, kau benar, AKU YANG BODOOOH!!!"
>TEMPAT MAIKA DAN YANG LAINNYA BERTARUNG
"HAAA!! SKILL: BLACK ROSE!!"
Felien melemparkan bunga mawar hitam bertangkai runcing ke arah ornlarf. Pengguna sihir khusus, yap, itu adalah julukan yang tepat bagi felien, Tapi sayangnya, 4 mawar hitam itu dengan mudah dihancurkan oleh ornlarf alias gin itu. "Kau memang tak tau terimakasih, felien, Aku sudah melatihmu sejak kau masih kecil, namun, ini balasanmu?!!" Ujar ornlarf di sela sela pertarungan mereka. "Aku berterimakasi h pada mu yang sudah melatihku, namun, aku sudah muak dengan semua kejahatan yang para ksatria hitam elit lakukan, aku sudah muak membunuh orng yang tak berdosa!!"
"Sepertinya kata kata bocah itu sudah mengetuk hati keras mu itu, felien, aku tak bisa menerima ini. SKILL: SUAR COENUBIA!!"
"hah, kapten ternyatta tak bisa belajar dari kesalahan ya."
Semenntara itu maika masihh saja disibukkan oleh gwaimol. Pertarungan antara pengguna Katana-Sihir dan pengguna kapak, tentu saja maika diutungkan di sini. Namun sayangnnya, pertahanan gwaimol sangatlah kuat, dan katana memiliki tipe lemah tapi cepat, membuat maika sedikut kewalahan menghadapi gwaimol, "Tcih!! SKILL ENCHANTED: WIND TENRYU RANSEI!!!"
SRING!
SRING
SRIRNG
SRING
"jangan remehkan maika, adik dari sang pahlawan!!"
"Kau menjijikkan, sifatmu menjengkelkan, tapi, tubuhmu bagus juga, bagaimana? mau ikut aku? kalau ikut padaku dan bersedia melayaiku, kau akan mendapatkan banyak uang!"
"Maaf, Maika bukanlah gadis jalang yang seenaknya mengikuti om om pedofil seperti mu, menjijikkan." Maika mengambil kuda kuda skill garyou tensei, skill yang dapat membelah baja 10 lapis dalam 1 tebasan. "Haha, anak kecil menggunakan skill tingkat tinggi? yang benar saja."
"Justru maika lah yang seharusnya mengatakan 'yang benar saja' mu itu, usia maika tahun ini 19 tau." skill Garyou Tensei mulai terbentuk, aura angin tercipta sangat kuat sehingga batu batuan kecil bisa ikut terbawa. "haha, dibandingkan denganku, usia mu bagaikan bayi yang baru lahir kemarin sore, SKILL: GUNCANGAN!!" Gwaimol mengayunkan kapak raksasa nya ke tanah, tiba tiba tercipta gempa bumi maha dahsyat, namun, meski begitu maika tetap fokus mengalirkan mana kedalam katana emasnya itu. "Gwaimol sangat mengganggu, SKILL: BAYANGAN ANGIN." Kloning diri, kekuatan andalan maika dalam mengecoh lawan.
"Ini dia, SKILL: GARYOU TENSEI!!!"
SRING!!!
maika membelah rapi tubuh gwaimol, dari atas kepala hingga tubuh bagian bawahnya, tubuh gwaimol terbelah menjadi 2, "sudah maika bilang, bukan? jangan remehkan orang yang memiliki hubungan darah dengan sang pahlawan, inilah akibatnya." maika meninggalkan mayat gwaimol yang dibanjiri darah sendiri, melihat pertarungan antara gin dan felien. Tubuh mereka berdua benar benar penuh luka, namun, karena felien berada di pihak maik,a, maka maika segera menyembhkan felien dan memberikan skill support pada nya. "bertarunglah, felien! maika membantu mu dari belakang!" panggil maika. Felien mendapatkan banyak sekali supprt skill dari maika. "Makasih Maika-chan!!" Felien tersenyum ke arah maika.
'kok jadi ada chan nya..' batin maika.
"Sama-sama, kak felien."
"SUDAH HENTIKAN SANDIWARA NYA!!!" tiba tiba rantai muncul dari bawah tanah dan mengikat tubuh felien,
SRRRTTT
Gin melompat ke atas dan hendak membelah tubuh felien.
Namun
SRRING!!
"karena ulah atasan kapten, yaitu kaisar venena, dewi pino jadi terbunuh, aku dan nona triet takkan tingal diam."
Sosok pria berambut biru dengan kapak di tangannya melindungi felien dan menyayat ornlarf. "B-balft?" felien memanggil balft dengan mata berkaca kaca. "Sudah lama tak bertemu, felien, dan adiknya shiro."
"Tunggu, kalian sudah saling mengenal?"
"Aku adalah mantan ksatria hitam lyark, karena itu aku berada di sofya." Balft menancapkan kapak besarnya dan melirik ke arah triel. "Nona triet, tolong sembuhkan dia." Balft berbicara formal pada triel.
"Triet? Bukannya nama nya adalah triel?"
"ara, itu cuma nama samaran saya, nama asli saya adalah Triet Lufenas, Wakil keluarga Lufenas." Triet kembali memperkenalkan dirinya sendiri.
"Kapten, felien sudah mencoba masuk ke dalam kebenaran, gwaimol sudah mati mengenaskan, sekarang, saya tanya, apakah kapten mau menyerah dan bergabung dengan kami?" Balft melihat tajam kedua mata ornlarf. "jangan bercanda!! Kata kata mu takkan bisa memudarkan kesetiaan dan rasa cinta ku pada kaisar! kalian itu lemah! Jika kalian menghadapi kaisar, Kalian akan langsung mati ditempat!"
"Meski kaisar hanya menganggapmu bidak semata?!"
"Ya, aku tak peduli."
"Meski kaisarlah yang akan membunuhmu?!"
"YA!! AKU TAK PEDULI!!"
"Mengapa kapten selalu memihak pada kaisar yang sudah jelas jelas mayat hidup yang dirasuki coenubia?!"
"itu karena RASA CINTA KU PADA VENENA!!"
Mereka terus beradu mulut sampai pada akhirnya balft berkata "Sudahlah, Aku sudah muak melihatmu, Kali ini, akan ku akhiri dirimu, ORNLARF!!! SKILL: AYUNAN DEWA!!!" Balft memenggal kepala Ornlarf, seketika itu, Ornlarf alias gin teringat akan Yuukari saat sebelum ia dilatih olehnya.
>FLASHBACK
"Paman gin!" gadis kecil bertelinga kucing dengan suara yang bisa membuat siapa saja terpesona karena nya berlari sambil membawa tas kecil. "Yuukari, kau datang lagi?"
"s
"Ya! hari ini yuuka membawa lagi mainan yang paman belikan! Kita bermain bersama, ya"
"Bagaimana ya, saat ini aku harus bekerja, jadi maaf ya, mainnya nanti sore ya?" Gin mengelus kepala kecil yuukari. "b-begitu ya... yasudah... yuuka main sendiri saja.." yuukari berjalan tanpa semangat sedikitpun. "AH YUUKA! Ayo, aku masih ada waktu kok!" Gin merasa bersalah, pada akhirnya ia mengikuti keinginan anak itu.
Meski usia gin sudah mencapai 21 tahun, tidak ada salahnya mengasuh anak yang menganggapnya keluarga,kan?
Yuukari tertawa riang, ia, sangatlah imut.
>FLASHBACK OFF
'Yuuka, maafkan aku karena memaksamu untuk menjadi pembunuh.'
Sementara itu shiro sudah sampai di kaki gunung dewa iblis, sudah terlihat jelas di mata shiro, kastil dewa iblis yang besar namun mengerikkan. "Ini dia, berkat gerbang sihir yang kau buat, aku sampai secepat ini."
"berterimakasihlah pada ku nanti, saat ini, aku memiliki berita buruk."
"berita buruk?"
"mengenai kota sofya dan dewi pino, sepertinya, venena sudah merencanakan ini sejak awal." Shiro samasekali tak mengerti apa yang dikatakan. "T-tunggu tunggu! bicara lah yangjelas!"
"Shiro, sebenarnya penyerangan seele hanyalah umpan, tujuan sebenarnya adalah menjauhkanmu dari sofya dan menyerang sofya. Kau tertipu, shiro, saat ini dewi pino telah tiada, dan warga sofya di pindahkan ke kota rokoko."
"tunggu, dewi pino.. meninggal?" shiro tak percaya akan yang terjadi pada dewi yang selalu mengusilinya meninggal begitu saja. "Shiro, aku tau ini berat bagimu, namun, kita tak bisa merenung di sini, setelah ini selesai, aku akan membawa mu ke serambi dewi kearifan untuk menemui makam dewi pino." Midori menyadarkan shiro. "Kau benar, Venena, bukan, Coenubia...kau semakin semena mena. Takkan ku maafkan."
"Kita harus segera mengambil botol mana itu, Ayo midori." shiro berlari menaiki gunung yang memiliki tinggi sekitar 1 Km. Berlari dan berlari, memenggal setiap monster yang menghadangnya. sampailah shiro di kuil dewa iblis, besar dan mengerikkan. Banyak sekali kerangka manusia yang terpajang rapi di tempat itu. "sekejam apa iblis ini?" shiro berjalan menyusuri lorong gelap.
"HAH, KU KIRA ADA APA, TERNYATA CUMA LALAT LALAT BERISIK MENYUSUP KE KUIL KU." Suara dari dalam kegelapan terdengar menggema di seluruh ruangan.
"KYAAA!!" suara itu disusul dengan suara teriakan seorang wanita. "Dewa iblis, ya, hei kau, berikan botol mana yang kau curi!" shiro bersuara lantang, menantang iblis itu.
"kau pintar bicara juga ya, manusia." Di pikiran shiro, raja iblis itu berukuran besar, namun, ia salah, dewa iblis yang di hadapannya mirip seseorang. "kau..." shiro kaget.
"Eh? Kau sangat mirip denganku, itu berarti, kau adalah orang yang ditakdirkan itu ya." Mata hitam dewa iblis menatap shiro.
"apa maksudmu?"
"Shiro Nishikujou, adalah nama ku, aku adalah masa depan dirimu, Shiro, jangan terlalu bergantung pada kekuatan mata mu itu." Dewa iblis yang ternyata adalah shiro dari masa depan mengatakan itu? jangan bercanda. "Apa maksudmu?"
"Aku.. aku menjadi sosok jahat seperti ini bukanlah karena keinginanku, keinginanku hanya 1, membahagiakan putri ku, Nishikujou Mirai dan Istriku Sanada fumika, namun, sofya di serang, mereka semua terbunuh. Karena itu aku tak bisa mengontrol kekuatanku, saat ini, aku mengirimkan pasukan monster ke sofya untuk mencegah time loop yang selalu terjadi, jika aku tak mengirimkan monster, di usia mu yang k 23 nanti, kau akan menikahi fumi, dan dia akan terbunuh."
"Jadi bgitu, tapi, karena ulahmu, dewi pino terbunuh!"
"Aku bertanya, kau lebih memilh dewi pino tak berkorban dan masa depan yang mengerikkan, atau mengorbankan beliau supaya kau dan fumi serta penduduk lainnya bebas dari ancaman dewa iblis?" Dewa iblis bertanya.
"Aku..."
"Shiro, dengarkan aku, jangan kau menikahi fumi di usia 23, nikahi dia pada usia mu yang ke 22, dengan begitu, timeloop yang mengerikkan ini takkan terjadi lagi."
"apa aku bisa mempercayaimu?" Tanya shiro. "Tentu, tujuanku kembali ke masa lalu hanyalah untuk menghentikan timeloop ini, nah, kau sudah boleh membunuhku, shiro, ambil botol mana milik nona seele di dalam sana, selamatkan dia." Dewa iblis tersenyum tulus, sepertinya ia benar benar shiro dari masa depan.
"Baik, terimakasih, dan aku akan mengikuti semua nasihatmu, diriku yang lain." Shiro memenggal kepala dewa iblis itu, seketika itu dia berubah menjadi butiran debu. "takkan ku biarkan fumi mati begitu saja." shiro segera berlari masuk ke dalam singgasana dan menggeledah tempat itu. terlihat botol yang terbuat dari emas tersimpan rapi bersama dengan sebuah kertas. Shiro mengambil kertas itu dan membacanya.
'untuk suamiku, shiro-sama. Saat ini kota sofya di serang monster mengerikkan, putri kita sudah tiada, dan sebentar lagi fumi akan menyusul putri kita, maka dari itu, fumi membuat surat ini, shiro-sama, fumi sangaaat mencintai shiro sama, fumi menyayangi putri kita. selamat tinggal, shiro-sama.
Sanada Fumika'
"fumi, takkan ku biarkan kejadian ini benar benar terjadi di masa sekarang."