Chereads / Reincarnation of The Silver Wolf : Kaishi / Chapter 14 - Aku Pulang, Keluargaku

Chapter 14 - Aku Pulang, Keluargaku

Aliran Listrik di tubuh shiro mulai memudar, mata shiro menyala berwana merah terang.

"MATI KAU! PENIRU!" Shiro mengambil pedangnya yang menancap di lantai sambil berlari dengan cepat.

"Namaku, Imitacia, Kau, jangan membangkang Dewi, Manusia." Imitacia melakukan teleportasi menuju Singgsana milik grecia.

"Jangan seenaknya mengambil nama panutanku!" Burnos mengayunkan pedang besarnya.

"sangatlah pintar."

Imitacia melemparkan bola hitam ke arah burnos yang berada di udara (Sedang melompat).

TRSSZZZ

"GRAAAH!!!"

"Tuan burnos!" Panik shiro.

"Kau sudah keterlaluan, Peniru!" Shiro berlari dengan memutarkan pedangnya di samping badannya.

SKILL: FUMA

SRIIING

Shiro melemparkan pedangnya yang sedang berputar di tangannya itu. Pedang kembarnya berputar kencang menuju Imitacia sang dewi palsu.

"Sudah lama aku tak melihat skill khusus ini, hahaha." Imitacia membuat pelindung dirinya dari depan.

"Jangan Lupakan Aku!"7

CLEB

Burnos menusuk punggung imitacia dengan pedang besarnya.

"Aa... K-kenapa.. A-aku.. R-asanya.. s-seperti dimakan.. k-kekuatan..ku sendiri..?" Imitacia berlutut.

"Kau itu hanyalah tiruan, tubuh palsu mu itu layaknya sebuah balon yang di tiup dengan maksimal. Sedikit kena goresan, Balon itu akan meledak." Shiro berjalan sambil menutup mata supaya terlihat keren.

"Sampai jumpa lagi... Serigala per-"

CRASH!.

Shiro memenggal kepala dewi palsu itu. Perlahan tubuh imitacia berubah menjadi butiran mana layaknya roh yang akan pergi ke alam roh.

"Shiro, Kemarilah." Dewi grecia mencoba untuk bediri karena tentakel yang mengikat tangan dan kaki nya sudah lenyap. "Baik, Dewi."

"Terimakasih, Tuan Petualang." Dewi grecia berlutut di depan shiro.

"AP?! D-DEWI! A-ANDA TIDAK PANTAS MELAKUKAN INI! B-BERDIRI LAH!" Shiro salah tingkah.

"Saya tidak tau harus bagaimana, Saya sangat bangga karena sudah menyelamatkanmu dari maut waktu itu." Dewi grecia mulai berdiri.

"Petualang, Aku masih merasakan kalau makhluk aneh itu masih hidup, apa apaan itu?" Burnos bertanya.

"Dia adalah coenubia, sepertinya induk dari monster itu ada di sekitar dunia itu."

"Dunia manusia, ya."

"Aku sudah melihat aksi heroikmu, Nishikujou Shiro. Mulai dari kau menyelamatkanku di buaian prajurit sampai amarah saat melihat Grecia di tiru oleh monster, Aku yakin kau akan menjadi sosok yang penting bagi dunia, maka, kembali lah." Dewi Dunkelis juga memuji shiro.

"Tuan petualang, Walaupun cuma sebentar, tapi perjalanan yang kita lalui itu menyenangkan, Haha, rasanya aku jadi ke masa lalu saat aku menjadi pedagang keliling, Terimakasih karena sudah memberiku pengalaman." Ujar Fida.

"Tuan Shiro, Setelah ini kau harus segera kembali sebelum tubuhmu benar benar hancur, Tapi, aku ingin mengatakan sesuatu." Dewi grecia menghela nafas sambil tersenyum.

"anda ingin bertemu dengan Seele Zauga?" Tanya Grecia.

"Memangnya kenapa? Aku tidak perlu di teleportasikan ke tempatnya, karena aku sudah mengetahui jalannya."

"Karena itu aku ingin mengatakan ini, Kamu dan ketiga temanmu sudah ku berkati, jadi kalian bisa menaiki koridor barbaros tanpa harus kehilangan nyawa kalian." Ujar Dewi Grecia.

"Jadi, ini kesempatan langka, ya." Shiro menyimpan tangan di dagu.

"Baiklah, Semoga, kita bisa bertemu di dunia mu, Sekarang aku akan mengirimmu ke tempat teman temanmu berkumpul." Dewi Grecia mengulurkan tangannya yang mengeluarkan cahaya.

Cahaya itu mulai menyelimuti shiro.

Dan

Hilang.

>Calle Mort

Maika menatap sedih jurang yang berada di calle mort itu.

"Apa aku harus melompat, Supaya bisa bertemu nii." Maika terus meratapi jurang dalam itu.

"Untuk bertemu denganku, Kau hanya perlu mentraktirku kopi di base."

"Aku pasti akan mentraktirmu apa saj-Eh?!"

"Aku kembali, Maika." Shiro tersenyum.

"o-Onii-chan?! Mengapa kau disini? apakah aku punya salah padamu?! m-maafkan aku!" Maika bersujud di kaki shiro karena menganggap shiro sebagai arwah penasaran.

"Aku masih hidup, maika." Shiro menarik bahu maika untuk membuatnya berdiri. Kedua mata maika berkaca kaca.

"Lalu.. waktu itu.."

"Saat aku hampir mati, Dewi Grecia sang dewi keberanian menolongku dan membawaku ke alam kegelapan, aku melewati banyak hal disana."

"Nii harus menceritakan semuanya padaku di rumah nanti."

"Omong omong, dewi grecia bilang, Kalian semua sedang berkumpul di sini, Tapi aku tak melihat Touka-chan dan ayato, Kemana mereka?"Heran shiro yang cuma melihat maika disini.

"Mereka sedang berada di gunung lunagent itu, Mencari mu."

"Mereka membiarkan adikku yang imut itu sendirian di tempat para hantu berkumpul? awas saja."

"Shiro... kun.." Suara touka yang terdengar sedikit putus asa.

"Baru saja dibicarain."

BUAGH!!

"ADAW!" Ayato memukul wajah shiro.

"Apa apaan kau ini, pedofil? sakit bodoh!"

"Sialan kau! darimana saja?! Maika selama 1 bulan tidak berhenti menangis karena kematianmu! Dan kini kau menjadi arwah penasaran!" Ayato blak blakan.

"Aku masih hidup, bodoh, Dewi Grecia menyelamatkanku."

"SHIRO-KUN!!" Touka melompat dan memeluk erat shiro.

"Touka-chan.."

"Teman teman, ada hal penting yang ingin aku bicarakan."Ujar shiro.

"Apa itu?"

"Yang membunh ayah touka-chan, Membunuh keluarga ayato, dan menghancurkan rugio bukanlah venena."

"Apa?! Sudah jelas jelas dia yang mengirim ksatria hitam bukan?!"

"Maika, dengarkan penjelasanku dulu. Tubuh Venena saat ini dikendalikan oleh Coenubia, Atau sering dipanggil iblis hitam. Aku bertemu dengan venena yang asli di alam kegelapan,ia menceritakan semuanya padaku." Jelas Shiro.

"Rasanya sulit untuk dipercaya, Tapi, Aku tak yakin kalau kau sedang bercanda." Ujar Ayato.

"Lalu..." Shiro menghela nafas berat.

"Bukan hanya Venena yang dikendalikan Coenubia, Namun, Yuukari juga." Ujar shiro.

"Nee-chan?!"

"Siapa itu?" Tanya touka. "Dia adalah gadis yang kucintai, Dia bekerja di ultimea." Jelas shiro.

"Yang.. kau cintai, ya." Touka tersenyum.

'Aku terlalu naif.' Batinnya.

"Lalu, Ada hal lain, Kita berempat sudah diberkati oleh dewi grecia, Sekarang, Kita bisa bertemu dengan Nona Seele Zauga." Shiro menyapaikan hal lainnya itu.

"dia... Yang dilegendakan itu kah? Putri Dewi Specia yang super cantik itu?!"

"Ayato... Kau jangan terlalu berkhayal, Kau hanya akan merusak kecantikannya." Canda shiro.

"Karena itu, Aku mengajak kalian untuk pergi ke sana, Minggu depan." Lanjutnya.

"Ohya, ada 1 hal yang ingin aku tanyakan, tadi ayato bilang, maika menangis selama 1 bulan, padahal aku hanya pergi selama 1 hari loh."

"Bapakmu makan naga! Jelas jelas 1 bulan kau pergi."

"Ternyata perbedaan waktunya sangat jauh ya."

"Shiro-kun, Kalau kau memang diselamatkan dewi grecia, mengapa dewi pino tidak mengetahui itu?" Tanya touka.

"Di alam kegelapan sedang ada kekacauan, Kristal hitam menyusup ke sana dan membuat pasukan kegelapan menjadi monster, lalu, dewi grecia di sekap saat aku pergi menyelamatkan dewi dunkelis di buaian prajurit." Jelas shiro.

"Mungkin, sekarang dewi pino sudah mengetahui itu."

"Mungkin kau takkan percaya apa yang terjadi pada beliau saat mendengarmu mati." Ayato menepuk jidat.

"Apa yang terjadi padanya?"

"Dia enggan memberi misi pada para petualang, bahkan, ia sempat berkata ingin berhenti menjadi dewi, gara gara ia tak ingin hidup abadi dan ingin bertemu dengan mu di alam sana." Jelas Touka.

"Beliau berlebihan." Shiro tersenyum geli.

"Ah, aku ingin pulang." Shiro memasukkan tangan ke saku celana nya.

"Pedang itu..." Maika menunjuk pedang kembar yang ada di punggung shiro.

"Oh iya, aku berhasil mengendalikan kekuatan mata kanan ku ini lho, namun, kekuatan ini memakan mana dalam jumlah besar."

"Kekuatan apa itu?"

"Serigala perak, kekuatan yang diwariskan oleh sang pahlawan." Ujar shiro.

"Hebat." Puji Maika.

>Kota Sofya

>Balai Kota

"Kenapa... kau memberikan prank mengerikan ini padaku?!" Dewi pino menangis sambil memeluk shiro.

"Sebenarnya... mengapa anda berlebihan seperti ini?aku tak jauh berbeda dengan ayato yang bodoh itu." Shiro membalas pelukan dewi pino.

"Kau.. adalah orang yang spesial, aku merasakan itu, di saat dekat denganmu, aku selalu mendapatkan ingatan tentang dewi kearifan generasi dulu saat diselamatkan oleh sang pahlawan, Itu adalah dirimu, dan.. itu adalah diriku di masa lalu... kau adalah penyelamatku, Shiro." Dewi pino berbicara panjang lebar.

"Ternyata, sejak 500 tahun lalu, aku sudah bertemu denganmu ya."

"Bahkan aku saja tidak ingat."

"Aku izin pulang dulu, dewi, Teman temanku akan mengadakan pesta kecil kecilan di rumah." Shiro membungkuk hormat.

"T-Tunggu!" Pino mencegah.

"Ada ap-"

Kaget bukan main, Shiro mendapatkan kejutan dari sang dewi kearifan generasi 205 itu.

Dewi pino menempelkan bibirnya di bibir shiro, dan kau tau, itu adalah ciuman pertama mereka.

"D-dewi?!"

"Selamat atas kepulanganmu, Shiro."

Tanpa merasa bersalah, Dewi pino tersenyum.

Bersambung