"Manusia mulia? Anda terlalu berlebihan, dewi specia."
"Ah, kau tak terlihat terkejut sedikitpun." Ujar Specia. "Tak ku sangka, saya.. bisa mendapatkan banyak pengalaman luar biasa." Fumika menunduk hormat. "Itu semua berkat tuanmu." Ujar Seele.
"Lalu, Apa yang anda ingin bicarakan?"
tanya shiro.
"Huft, pria memang tidak suka basa basi, ehm, Tentang si monster kecil perusak duniaku."
"Ku ingin kau segera menghancurkan makhluk durjana itu, jika tidak, dia akan terus dan terus menghabiskan sumber daya yang ada di dunia ini, pada akhirnya, dunia akan mengalami kehancuran."
"Tentu, tujuanku dari dulu adalah membunuh kaisar itu, merusak desa ku, membunuh keluarga dan teman ku, merasuki tubuh seorang gadis yang tak tau apa apa, sangat tidak bisa dimaafkan." Shiro menahan emosi.
"Tapi sebelum itu, perkuat dirimu, Jika tidak, kau takkan bisa melewati para bawahan coenubia, selain itu, kau harus memperkuat jiwa mu."
"kenapa begitu?"
"Coenubia adalah makhluk tak berbentuk, dengan kata lain, dia bangaikan lilin yang bisa seenaknya dibentuk, bisa jadi ia mencoba mengelabui mu dengan menyamar sebagai keluarga atau orang sekitarmu." Jelas Dewi Specia.
"Karena itu, Aku, akan menciptakan tiruan dari adikmu, aku ingin kau menghajarnya, demi keberhasilanmu." Specia segera menggunakan kekuatannya untuk membuat replika dari Maika.
"Kenapa harus maika.."
"Tenang saja, Adikmu sedang menyaksikanmu saat ini."
Tak perlu waktu lama, Replika maika selesai dibuat, Berjalan perlahan dan tersenyum kearah shiro.
Senyumannya sangatlah mirip dengan maika.
'Aku harus bisa.'
Tempat yang awalnya berada di kuil specia, kini berubah menjadi di sebuah tempat yang hampa, layaknya di luar angkasa, dengan lantai kaca.
"Nah Shiro, Aku akan menguji mentalmu, apakah kau pantas mendapatkan kekuatan ku, Nah, Habisi peniru itu!" Suara specia yang terdengar menggema, di tempat itu hanya ada shiro dan tiruan maika.
"Kau kira, aku akan menyerah pada sebuah tiruan?" Shiro mengambil pedang kembarnya.
SKILL ELEMENTAL: ES
Pedang kembar shiro berubah warna menjadi Biru muda."
"Maika memiliki element angin, karena itu aku menggunakan elemental es untuk menyulitkannya bergerak."
Maika palsu mengeluarkan katana yang sering maika gunakan.
"Mari, Peniru!"
TRANG!!
Tanpa shiro sadari, maika palsu itu menggunakan skill bayangan angin yang digunakan untuk menduplikat tubuhnya.
"Aku di sini, Nii-chan!"
"Sial!"
TRANG!!
Shiro menangkisnya.
"Meski kau hanya tiruan, ternyata kemampuanmu sehebat adikku, aku harus memuji mu!"
Beradu pedang, beradu kecepatan mengayunkan pedang.
SKILL: TENRYU RANSEI!
Maika palsu mengayunkan katana dengan cepat, namun, shiro sudah terbiasa dengan serangan cepat, pada akhinya kecepatan mereka sama.
SKILL: FUMA
shiro melemparkan pedang kembarnya ke arah maika.
SRING!
Pinggang maika terputus, namun,
WUSH!
Tubuhnya berubah menjadi kepulan angin.
"Aku di sini!"
"Kena kau!" Shiro tersenyum.
Saat maika palsu hendak menyerang shiro dari belakang, shiro lebih cepat mengayunkan pukulannya ke perut maika, sampai sampai membuat perut nya berlubang.
"Dia... dia.. hanyalah tiruan..." Shiro memeluk tubuh tiruan itu, ya memang specia mengatakan kalau dia cuma tiruan, namun, ia juga mengatakan kalau adik shiro sedang menyaksikan pertarungannya.
"Nii... Kau.. sudah.. berkembang.."
"Ini kau kan, maika? aku.. aku bisa merasakannya." Air mata shiro terus mengucur.
"Baiklah, mari kita sudahi sandiwara ini, nii." Maika berdiri, luka nya menghilang.
"Saat ini, aku dalam wujud roh, karena itu aku takkan mati karena sebuah pukulan." Maika tersenyum.
Tempat kembali seperti semula, mereka berada di kuil dewi specia.
"Shiro kun, Kau sangat berkembang, aku bangga." Touka dan ayato muncul di samping maika.
"Tou..ka-chan.."
"Oy, Kau sudah mendapatkan jodoh, cih, sialnya aku malah mati, kalau tidak, pelayan manismu itu sudah ku lamar duluan."
"Saya tidak mau, saya hanya mencintai shiro sama." Fumika melipatkan tangannya.
"DITOLAK?!"
"Lolicon... Kalian..."
"Hah, mau masih hidup, mau sudah mokad, tetep aja dipanggil lolicon."
"Shiro."
Suara pria dan wanita yang sangat sangat shiro rindukan terdengar dari belakang shiro.
"A-ayah... ibu?!"
"Kau sangat hebat, ku puji, kalau begitu, kau pasti bisa menghabisi si iblis hitam yang sudah membunuh ayah dan ibumu ini, kau harus berjanji shiro."
"Tentu, ayah, takkan ku lepaskan dia, akan ku buat pedang kembar ini menancap dan menembus Tubuhnya." Ujar shiro.
"Kami semua mengandalkanmu." Para roh kini memudar dan menghilang.
"Serahkan semuanya padaku."
"Wah wah.. kalau begitu,karena kau sudah berhasil menghadapi adikmu, akan ku berikan kau sebuah kekuatan."
Tubuh shiro mengeluarkan cahaya saat dewi specia menyentuh telapak tangannya.
"Nah, Panggil mereka saat kau terdesak."
Serigala api, serigala air, serigala angin, binatang ciptaan dewi specia yang akan mematuhi shiro.
"Ini.."
"Waktu mu sudah habis, kau akan ku kirim ke sofya." Ujar specia.
Dalam Sekedip, Shiro dan fumika berada di depan mansion.