Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 32 - Chapter 10 Part 1/4 Oprasi Tangan Besi

Chapter 32 - Chapter 10 Part 1/4 Oprasi Tangan Besi

Hologram berwarna biru terang mengelilingi sebuah meja kerja, Aqurium besar yang menghiasi ruangan terlihat di belakangnya, layaknya samudra di dalam ruangan, banyak sekali hewan-hewan laut lokal berenang ke segala arah mengikuti spesienya masing-masing. Tiang besar dengan lilitan berdiri tegak tepat di tengah Aquarium.

Seorang pria berumur 47 tahun lengkap dengan kumis dan kulit keriput duduk di atas kursi sambil berbicara dengan orang-orang hologram. Memakai seragam kemiliteran berwarna biru ke unguan serta banyak lencana mengantung di dadanya.

Letnan Jendral Henry Van Reistberg, dari Staf Layanan Pusat Angkatan Darat Kekaisaran.

Henry meletakan pugung tangan di dagunya, sambil mendengarkan beberapa pria di hologram pada rapat saat ini.

"Tidakah menurutmu itu terlalu beresiko, Jendral?"

"Di tangani langsung oleh Departement Oprasi Umum, mungkin bukan pilihan buruk"

"itu tidak akan sefektif selain di urus oleh Departement Intelijen sendiri, terlebih lagi mereka sedang mengurus hal-hal yang lebih penting"

Mendengar informasi itu, seseorang di hologram yang sedang duduk di meja kerja mengerakan tangannya.

"Angaran ke pertahanan mungkin harus di tingkatan lebih jauh lagi"

"Apa maksudmu, Tuan Corner? Prekonomian Kekaisaran sudah di peras habis, bagaimana bisa anda menyarankan alokasi angaran lebih dari ini. Para pebisnis sipil selain berhubungan dengan persenjatan bahkan Tidak akan melirik Kekaisaran sedikitpun"

Henry memperbaiki postur tubuhnya kemudian bersender ke kursi. Kenyataan bahwa dirinya di tunjuk menjadi penangung jawab sementara Departemen Intelijen yang jelas bukanlah bidang utama Henry, hanya menunjukan begitu kurangnya jumlah perwira cakap untuk mengurus hal-hal yang berbau spionase, meskipun itu tidak akan masalah bagi orang seperti Henry tapi tetap saja membuat beberapa kekawatirannya terhadap keamanan Informasi pemerintahan.

Melihat realita di lapangan, membuka beberapa kemungkinan yang harus di persiapkan cara mengatasinya. Dengan itu di pikirannya, Henry mulai berkata.

"Tuan-Tuan... Menurut kalian, apakah Kanselir mau untuk menghapus sekema terhadap Federasi beserta dokumen terkait hal itu? akar masalah penyebab situasi menghawatirkan kita saat ini datang dari sana"

Para birokrat pemerintahan beserta beberapa kalangan militer di Hologram terdiam sesaat. Perkataan Henry memberi semacam tekanan ke arah mereka, terutama saat kata Kanselir di lontarkan begitu saja.

Mereka hanya menatap Henry tanpa berkata apa-apa, seperti menungu kalimat Henry berikutnya.

"Tidak masalah jika itu sementara, setidaknya sampai kita memenangkan perang"

Salah seorang di Hologram menjawab perkataan Henry.

"Itu akan sulit, namun tidak mustahil. Tapi masalah sebenarnya bukan itu, anda jelas lebih paham dari pada kami"

Melihat rekan-rekan mengandalkan Henry disaat dirinya ragu akan ide yang dia miliki, membuat semacam perasan rumit dimana dia ingin beristirahat sambil berharap ide cemerlang melintas di kepalanya secara tidak sengaja.

Mengambil hari libur dengan alasan untuk menangkan diri di saat segenting ini mungkin pilihan yang buruk, memperhitungkan posisi sekarang dan apa yang dia milikinya membuat Henry harus bekerja siang sampai malam selama berbulan-bulan. Dari pada menambah keraguan tanpa gerakan pasti, Henry lebih baik mengakhirnya.

"Terima kasih pendapatnya Admiral. Rapat kita sudahi sampai disini"

Ketika tangan Henry menekan tombol di depan, seketika hologrampun terputus.

Meja di ruangan Henry kini menyisakan satu, yaitu meja yang di tempati Henry sekarang.

Melihat ke arah kanan, seseorang berkaca mata berdiri disana sambil memegang tablet elektronik.

Orang itu dari awal sudah ada disini untuk mempersiapkan rapat dan mendengarkan mereka.

Bersandar ke kursi semakin dalam sambil wajahnya melihat ke atas dimana pantulan cahaya air Aquarium terlihat memanjakan mata, kemudian menengok.

"Mayor Albert"

"Ya, Jendral"

"Apa kau sangup? "

Albert memperbaiki postur tubuhnya tengap sambil merapikan dasi dan kacamata lalu menjawab.

"Aku yakin Marsekal akan mau membantu kita, walau bagaimanapun kekaisaran adalah tempat kelahirannya"

"Bahkan di hadapan Dewan Perlemen Federasi?"

Dengan penuh keyakinan Albert menjawab.

"Tentu saja"

Permasalahan tentang para penyusup mungkin satu hal. Departement intelijen memiliki berbagai cara untuk mengatasinya, mereka hanya harus memotong saat kaki para penyusup mulai melangkah sambil memperlajari cara mereka masuk atau mengurung mereka di ruangan tanpa jalan, sehinga membuat para tikus kehilangan tenaga kemudian terjatuh ketanah.

Dan kekaisaran sebagai tuan rumah memiliki mata di atas langit membuat semua itu masih tetap terkendali, meski begitu ada beberapa batasan yang sulit di penuhi, oleh karnanya kualitas personel lapangan harus benar-benar di perhatikan.

"Untuk Memotong rute informasi, jauh lebih efesien bila memfokuskan personel kita di setasiun luar angkasa, dengan begitu kalaupun mereka berhasil mencuri data. Itu tidak akan masalah selama mereka belum mengakses jaringan global yang menghubungkan Kekaisaran dengan Federasi"

"Jika kau berfikir seperti itu dengan dasar keadaan kita saat ini. Mungkin aku akan memikirkannya sebagai opsi pertama, namun kita tidak tahu sudah berapa lama mereka ada disini"

Sangat mungkin bila sebenarnya Kekaisaran di susupi sejak lama. Memperhitungkan fakta bahwa sebagai besar petingi mengetahui kecurigaan akan aktifitas spionase karna menerima berita dari agen yang mereka kirim ke Pemerintahan Federasi tentang rumor kekaisaran, membuat mereka harus mengkonfirmasi dan mencocokannya berkali-kali sambil meletakan tangan di atas kepalanya.

Kekaisaran seperti di paksa untuk melebarkan wadahnya agar permasalah yang mengagung peperangan melawan Aliansi cepat teratasi tanpa korban tak berarti. Sumber daya kekaisaran Sejak awal terbatas.

Oleh karna itu, para perwira tinggi kekaisaran termasuk Letnan Jendral Henry Van Reistberg harus memeras isi kepalanya sampai kering. Seolah memilih antara permasalahan jangka menengah melawan Aliansi atau permasalahan jangka panjang melawan kebijakan birokrasi Federasi.

Jelas pilihan pertama adalah yang paling rasional.

Keterbatasan soal sumber daya salah satu penyebab utama, itu Fakta yang tidak bisa di bantah siapapun, membuat opsi kekaisaran semakin menipis dari waktu ke waktu.

"Mari asumsikan rahasia militer Kekaisaran terbongkar. Itu akan membuat kekuatan politik international Kekaisaran jatuh ke tegangan yang tidak pernah di bayangkan, benar bukan? "

"Aku setuju, Jenderal. Meskipun begitu, aku yakin Marsekal masih tetap berada di pihak kita, masalah utamanya adalah pihak-pihak lain yang terikat dengan kita tapi hanya berdasarkan keuntungan semata"

Henry meletakan tangan di dagu sekali lagi, sambil memikirkan langkah selanjutnya.

"Di sekema terburuk. Pihak Federasi mungkin akan mengelar Sidang Umum dengan tujuan memcabut kebijakan Ekonomi kusus Kekaisaran"

Kekaisaran sebagai tameng Federasi di beri kebijakan kusus tentang ekonomi. Kebijakan dimana kebanyakan soal pinjaman kekaisaran atau masalah soal pajak dan harga barang untuk pembelian/penjualan apapun, akan tetap setabil tanpa terpengaruhi fluktuasi kondisi pasar global. Bunga pinjaman untuk kekaisaran akan tetap lebih rendah dari negara lain tanpa kawatir soal kenaikan pasar, dan membuat kekaisaran dapat membeli barang atau komoditi apapun dengan harga murah serta negara penjual tidak memiliki kesempatan menolak, meski begitu ada beberapa batasan yang tidak bisa di lewati.

kekaisaran dapat memenuhi kebutuhan domestiknya dengan kebijakan itu, Sehinga kekaisaran dapat mengalokasikan sumber daya untuk kepentingan militer kususnya Armada tanpa terlalu memikirkan dampak ekonomi.

Itulah mengapa kekaisaran masih tetap berdiri.

Namun jika rahasia kekaisaran bocor dan kekalahan di Sidang Umum Federasi, maka kebijakan yang sangat menguntungan itu akan hancur.

Di situasi terburuk. Kekaisaran akan merubah kebijakan ekonominya untuk menopang kepentingan militer atau memangkas pendanaan militernya agar fokus ke ekonomi. dilihat dari letak geografis kekaisaran saat ini, tidak ada satupun pilihan yang menguntungkan kekaisaran, seperti meletakan ujung pistol di masing-masing sisi kepala seseorang, diaman dia harus memilih mana pelatuk yang akan dia tekan.

Itu adalah masalah sebenarnya yang membuat anggota kementrian keuangan Kekaisaran terbaring ke atas kasur dengan mulut penuh busa karna terlalu banyak mengkonsumsi Pil peredam sakit kepala.

"Jika seperti itu, satu-satunya pilihan kita adalah harus membuat sekutu agar kekuatan politik kekaisaran cukup kuat melawan pihak lawan di persidangan nanti"

"Maksud anda Manuver politik? Hm.. kupikir itu opsi rasional yang dimiliki kekaisaran sekarang ini"

Mayor Albert mengagukan kepalanya karna setuju.

Dengan mempertimbangan keuntungan pihak-pihak netral, kekaisaran masih memiliki harapan dalam menghadapi persidangan nanti. Nilai Diplomasi kekaisaran belum sepenuhnya hancur.

Satu ide melintas tepat di atas kepala Henry, dia langsung menanyakan pendapat bawahannya yang paling cakap itu.

"Bagaimana dengan mengirim Diplomat terpelajaran kita ke Distrik Penelitian Federasi, mungkin kita bisa menarik beberapa Institusi atau bahkan kalangan elit negara di kota Academy. Para Nasionalis garis keraspun tak masalah, selama mereka mampu mememenuhi tugas yang di perintahkan"

"Tidakah anda hawatir mereka akan membelot?"

Ada beberapa kejadian dimana kekaisaran mengirim diplomat atau agen terpelajar ke berbagai negara, tapi berakhir dengan pembelotan karna mereka mengagap hidup di negara lain selain kekaisaran jauh lebih baik untuk mensejahterakan mereka.

Karna alasan itu, sistem pendidikan kekaisaran selalu di bumbui dengan paham-paham nasionalisme. Semua itu di lakukan agar Kekaisaran dapat terhindar dari merepotkannya ketidak setabilan politik yang membuat keputusan untuk membuat kebijakan negara terhambat oleh kalangan yang menuntut Demokrasi atas dasar paham Liberal.

Melihat laporan dari agen Kekaisaran di Distrik Federasi wilayah Republik, yang berisi tentang lamanya pembuatan kebijakan beserta hal-hal kerusial karna kepentingan berbagai pihak, baik yang mengetahui keadaan sepenuhnya maupun tidak, Tetap saja berakhir dengan birokrasi berbelit-belit, membuat kementrian pendidikan mengelar rapat umum tentang dasar filosifi pendidikan yang akan mereka tanam nantinya.

Meski beberapa kalangan terpelajar menyangkan pembuatan kebijakan karna diangap belum memperhitungkan perbedaan kondisi sosial masyarakat antar kedua negara dan beberapa hal lainya, tapi pihak kementrian meyakinkan kalangan itu agar menghapus unsur yang mengarah ke arah sana.

Demokrasi berbelit-belit dengan paham Liberal harus di hindari, itu menurut mereka.

Sistem pemerintahan seperti itu sangat tidak cocok untuk kekaisaran. Dimana negara harus dalam kondisi setabil sambil tetap memenuhi kepentingan negara mengenai pembuatan kebijakan dalam waktu relatif singkat.

Waktu adalah nyawa, itu adalah moto yang sering di buat lelucon oleh kalangan militer ketika mereka bertugas.

"Dengan dikirimnya para Nasionalis Garis keras, setidaknya kemungkinan itu masih bisa di tekan"

Saat Henry mengatakan itu, sebuah pesan muncul di tabletnya.

Henry mengerakan tanganya kemudian menekan tombol, Sebuah layar hologram berukuran besar muncul di depan dia.

Personel militer dengan pakaian dinas, memberi hormat untuk menyapa lalu setelah itu dia melaporkan.

"Jendral, maaf mengagu waktu anda"

"Tidak masalah, langsung saja apa yang ingin kau sampaikan?"

Personel itu berkata dengan nada tegas, bagaikan sebuah prestasi yang layak untuk di bangakan.

"Departement Intelijen menemukan lokasi markas para penyusup. Aku ulangi kami berhasil menemukan markas penyusup"