Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 2 - Chapter 1 Part 2/4 keseharian yang kelam

Chapter 2 - Chapter 1 Part 2/4 keseharian yang kelam

Pagi hari jam 5 pagi.

Matahari pagi menyinari lautan.

Begitupula dengan daratan.

Namun bukan itu fokusnya, melainkan pemandangan kota modern di balut dengan hijaunya hutan, bersatu menjadi satu kesatuan utuh. dimana hamparan pemandangn elok di pandang bisa di temukan.

Orang akan berfikir begitu banganya mereka memiliki kota modern juga tidak menghilangkan aspek naturalnya menjadikan kota ini sebgai kota termegah di asia tengara.

Satu hal yang harus di perhatikan adalah, masih ada banyak sekali pembagunan gedung bertingkat dimana-mana, tapi semua itu begitu tersusun rapih.

Mungkin sekitar 5%-10% di penuhi pembagunan gedung-gedung tinggi.

Desain gedungnya juga unik.

Ada gedung bertingkat dimana di bagian atasnya tidak kotak sempurna melainkan sedikit meliuk, sebenarnya kata futuristik dan eksotis bisa mengambarkan dengan tepat dan akurat akan tampilan ini.

Ada juga gedung commarce milik pemerintah di beberapa tempat.

Bila kau melihat salah satu gedung milik pemerintah maka akan terlihat sebuah tulisan " indonesia batrey" begitu terpampang jelas di mata.

Satu hal sangat berkesan dari gedung milik BUMN itu, gedung yang terlihat begitu modern ketimbang di sekitarnya.

Juga bila kau perhatikan di beberapa tempat.

Kau akan melihat benda-benda kecil berterbangan.

Benda itu adalah drone, sengaja di kembangkan mengunakan kendalai AI atau artificial intelligence, yang akhir-akhir ini begitu pesat perkembanganya.

Cara kerja dari drone itu adalah.

Drone itu sendiri di jadikan sebagai penerima, penerima kode program dari data base yang di tempatkan di tempat tertentu sedikit mirip pengunaanya dengan algoritma di pakai MyQl namun jauh lebih cangih dari itu, kecagihan itu bagaikan langit dan bumi.

Tidak heran karna ini setingkat negara tentu hal itu tidak bisa dijadikan bandingan.

Hanya saja inilah yang bisa dipikirkan oleh orang awam.

Lalu bagai mana dengan pengirimnya atau juga komunikasi antar drone dan data base, ialah mengunakan jaringan yang di pancarkan dari beberpa tower di daerah itu.

Singkatnya adalah dengan di awali program pada sever data base kemudian dikirim melalui tower penghubung dan di terima oleh drone kemudia apabila drone itu menerima informasi. sebgai contoh titik kordinat dari drone itu sendiri akan direkam kemudian dikirimkan ke server untuk diolah algoritmanya kemudian memberikan perintah lagi untuk drone apabila mencapai suatu kondisi tertentu.

Bila kita menganalogikan itu semua kedalam satuan militer maka server sebagai pimpinan tertingi, kemudian tower sebagai divisi komunikasi dan drone sebagai perajurit lapangan.

Ya, setidaknya itu adalah hasil dari pengamatan dari seorang anak muda yang tengah melihat kejendela menatap kota dari apartementnya.

Anak itu adalah renaldi.

Renaldi saat ini tengah menatap jendela kamarnya melihat matahari yang tengah terbit.

Sambil sedikit menguap.

Tadi malam dirinya begadang maen game hinga jam 3.

Walaupun begitu renaldi tipikal orang yang selalu penasaran akan banyak hal.

kususnya masalah teknologi.

"Kalau begitu bagaimana dengan kode programnya?".

Bagun dari tempat tidurnya.

Kemudian pikirnyapun menjawab.

"Baiklah nanti aku bisa tanya padanya" sambil mengelurkan nafas kecil.

Keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

Dan membuka kulkas hendak mengambil susu cair.

Dirinya tingal sendiri di sebuah apartement murah dekat pingir kota.

Bisanya komplek itu dihuni oleh orang-orang yang bekerja.

Kompleks itu terususun rapih, dimana kerapihan itu tanda dari kesejahteraan penduduknya.

Tak ada sampah ataupun kasus kejahatan, semua itu bersih dan tentram.

Mungkin karna kebanyakan penduduknya disiplin baik dari moral maupun etika.

Ngomong-ngomong diapartemenya renaldi tingal sendirian, tanpa ada keluarga ataupun kerabat.

Sekitar beberpa bulan yang lalu ketika dia di usir dari rumahnya.

Alasanya karna tidak punya pekerjaan.

Iyah dia adalah seorang lulusan yang sudah satu tahun menjadi pengguran.

Tidak kuliah ataupun bekerja.

Sebernya dia pernah mencoba mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negri, namun nilanya tidak bisa di harapkan.

Renaldi tergolong orang yang cerdas, namun entah kenapa dia seperti ini, alasan yang tidak di ketahui bahkan oleh orangtunya sendiri.

Begitu tanpa motivasi dan selalu menujukan sorot muka suram ketika sendirian.

Bagaikan orang yang sudah menyerah akan impianya.

Sekarang waktu sekitar jam 7 pagi.

Renaldi ada ruang tamu tengah duduk di sofa sambil menaruh sarapnya dan susu manis di meja.

Mengambil remot, kemudian menyalakan TV.

"Tidak adakah acara yang menarik hari ini"

Jika kau perhatikan matanya maka kau akana melihat kantong mata.

Mata merahnya sedikit redup.

Sambil sedikit menurunkan lenganya, renaldi melanjutkan

"Bagaimana dengan berita hari"

Berganti dan terus berganti.

Sampai dia menemukan suatu tontonan.

"Owh...."

Itu adalah berita.

Berita tentang sebuah wawancara dengan ahli ekonom.

[ Baiklah pemerisa kita buka segment kali ini dengan tema pemerintah ingin membuat trowongan kereta cepat sumatra kalimantan]

Pembawa acara itu kembali melanjutkan kalimatnya setelah sedikit mengeser layar di sampingnya.

Layar itu memperlihatkan rancangan jalur kereta cepat sumatra-kalimantan yang di gagas pemerintah.

[Baiklah di samping saya ini sudah ada rancangan jalur kereta sumatra-kalimantan.. nah trowongan ini nantinya akan di mulai pada tahun 2040 dan di rencanakan bakal rampung pada 2045... yang nanti terowongan ini akan di bagun di bawah laut tepatnya selat yang memisahkan sumatra-kalimantan... sebagian politisi menggap hal ini akibat keberhasilan pemerintahan sebelumnya, pada pembagunan terowongan jawa-sumatra, menjadikan hal itu sebagai indikator akan gagas ini..]

Sambil sedikit mengarahkan tangannya pada seseorang di samping.

[Disamping saya sudah hadir prof.angga lesmana, yang berbaik hati meluangkan waktunya untuk hadir sini, prof.angga ini adalah seorang pakar ekonom yang bisa menjelaskan atau mungkin meramalkan akan dampak ekonomi bila trowongan ini bisa di selesaikan, untuk prof.angga silakan waktu dan tempat kami persilahkan ]

[Baik trimakasih, dari segi ekonomi pembagunan infrastruktur bawah laut ini sangat-sangat akan menguntungkan dari segi ekonomi indonesia tenrunya, berkaca dari berhasilnya trowongan jawa-sumatra dulu, bisa kita lihat sekarang tinginya peningkatan GDP kita selama tahun-tahun berikutnya, dan racangan di harpakan juga untuk bisa memurahkan biyaya trasport para pebisnis di jawa-sumatra-kalimantan, seperti yang kita tau industri-indutri kalimantan ini tengah menikat pesat terutama industri bawah lautnya yang menjadikan indonesia di puji oleh negara-negara international, dan kehadiran trowongan bawah laut ini bukan hal yang baru dimana di jepang contohnya mereka sudah dari dulu membuat gagasan seperti ini, namun di tanah air kita sendiri begitu terasa dampaknya, yang sangat menguntungkan]

[Lalu bagaimana tangapan publik akan hal ini prof?]

[Ya tangapan publik akan bermacam-macam nantinya, ada yang pro dan kontra, yg pro mungkin sebagian besar dari kalangan pebisnis dan yang kontra mungkin dari kalangan pencinta lingkungan yang menuding bahwa pembanguna ini bisa merusak ekosistem laut kususnya trumbukarang yang masa pemulihanya sangat lambat, sekarangpun pemerintah berusaha meyakinkan publik bahwa pihak mereka akan memilih tempat-tempat yang sedikit trumbukarnya atau berupanya meminimalisir kerusakan ekosistem laut, ya.. memilah-milah lah intinya.]

[Pertanyaan selanjutnya, begini prof, ada sebagian pihak yang menuding bahwa pembagunan ini semata-mata untuk meningkatkan pupularitas, dan berupaya dijadikan alasan untuk pencalonan presiden di priode keduanya nanti, apakah benar demikian?]

[Ooh... saya kira itu tidak benar... hoax itu]

[Ehahah...jadi hoax ya prof... hehe]. menjawabnya dengan penuh candaan.

Dan begitulah, selanjutnya acara diisi dengan permainan polik antara politisi dan media masa.

Seperti yang biasanya merekalakukan.

Renaldi tengah bersantai di sofanya sambil memerhatikan acara TV.

Dia melihat ke kiri bawah.

Disitu ada HP yang bergetar.

"Siapa sih nih mengagu saja"

Mengkat telfon yang masuk.

"Owh ibu rupanya"

Telfonpun di angkat.

"Renal!!, bagaimana kabarnya udah dapet kerja?"

"Hmm..... blum"

"Hah, dari kecil sampai besar ga tau bales budi, bisanya nyusahin keluarga aja, sana cari kerja kmu tuh udah gede, malu atuh masa mama punya anak ko penguran, liat si setiawan tetanga kita sekarang udah bisa bli mobil nah kamu gimana?"

Nadanya itu penuh dengan kekesalan.

Sebagaian orangtua itu selalu membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain.

Kadangkala memang hal itu bisa berhasil.

Tapi tidak semua anak sangup dengan metode ini untuk maju.

Seringkali malah membuat anak itu menjadi kurang percaya diri atau yang lebih buruk lagi malah membeci orang tuanya.

Bila kita mngambil kesimpulan mana yang baik dan buruk tetang anak dan orang tua model begini.

Jawabnya tidak tau.

Karna hal ini sebenarnya rumit.

Tapi mungkin solusi terbaiknya adalah membagun hubungan baik melalui dialong dengan penuh kesadaran dan pengertian dimana salah satu pihak tidak mendominasi yg seringkali terjadi.

" Kamu tuh harusnya malu, bapa mu itu ngomel-ngomel trus sama mamah, percuma sekolah dari sd sampe sma tapi ga dapet apa-apah, di suruh kerja ga mau di suruh kuliah ga lulus, mau jadi apa kamu, sini pulang ke rumah ngabisin duit aja, jauh-jauh di sekolahin kalimantan eh ternyata hasilnya nihil."

"Ah... yah... nanti saja"

Renaldi hanya bisa cuek dengan memasang muka kantuk.

"Aku tutup ya mah"

"Eh dasar anak tak tau dir----"

###########################################################

Malam hari adalah waktunya maen game.

Tiada bedanya hari minggu sama hari biasanya.

Hanya di penuhi dengan kehampaan.

Renaldi adalah pemain game bertipe FPS,RTS, dan management, serta sering juga bertemakan sejarah.

Dia tidak sendiran dalam bermain.

Ada seorang teman baik yang selalu menemaninya bermain game.

" Mike coba lihat di arah jam 8, ada musuh ga?"

"Owh... aku tadi liat di map ada yg mati, mungkin bentar lagi mereka bakal nyergap kita, siapin aja itemnya"

"Oke... kmu kan sniper coba jaga aku... aku bakal maju meriksa"

" Siap-siap aja rode ke 4 bakal mulai, keknya kali ini bakal nurunin 3 divisi deh"

" Btw, mulai bisa pake divisi tank rode keberapa?"

"Ronde 8"

"Oke-oke siap bos"

"Eh nal kita abis ini maen seven commander of trion yuk, lagi mau maen rts"

" Boleh tuh aku geh, mau nyelesain misi, lumayan dapet equip buat misi ke 21, yang bagian nahan benteng itu loh"

"Klo itu mesti unlock teknologi anti arteleri dulu nal, kan kmu pake yang ras manusia"

"Oh gitu, eh bukanya kamu punya satu lagi akun yang rasnya manusia, entar kirim bantuan ma aku."

"Lah kamu story nal, itu ga bisa multiplayer, offline itu mah ekeke."

"Ahahah, di cheat aja dah sama kmu mike, lu kan masternya"

"Jagan atuh, nanti ga seru apalagi gamenya tema managent kental banget"

"Iyasih"

Game yang dimaen kan renal sama mike berjenis FPS.

Yang saat ini sedang begitu terkenal pada era ini.

Gamenya punya grafis bagus sekali.

Tema game tetang perang battle royal antar kesatuan militer, dimana tiap-tiap kesatuan militer bisa punya angota 3000an dan di bagi kedalam tiap divisi, tergantung peratuan tiap permainan.

Keadaan saat ini adalah war wajib yang harus dilakukan rutin.

Kesatuan milter ini ibarat GUILD di game RPG.

Mike dan renal tengah terpojok dimana dari 120 angota divisi hanya tingal 25 orang tersisa.

Termasuk mike dan renal.

" Ngomong-ngomong mike tadi aku nonton brita tentang pembagunan trowongan sumatra kalimantan, gimana menurut mu?"

" Menurut ku itu, mereka hanya menjadikan hal itu untuk memanen dukungan rakyat, seperti cara politik dulu, dan sebagai bahan propaganda pro pemerintah, ini cara yang cukup cerdas untuk bahan debat tetang keberhasilan mereka, supaya mereka tidak di nilai pemerintah yang tak punya kemajuan, hanya itu saja,"

"Masuk akal sih"

"Dan lagi bagai manapun niat mereka yang kita harus liat adalah kinerjanya, terserah mau bagaimana pun bukti nyata adalah yang di perlukan untuk rakyat"

"Dasar fanatik politik. ekekek..pfft"

"Kamu kan tau sendiri aku sering banget baca sejarah, teruatama sejarah perang dunia 2 baik dari politik, militer, pola pikir umum masa itu, juga aku teliti karna emang itu menarik aja, terus lagi lebih banyak dokumen terperinci ketimbang sejarah lainya misal sejarah perang napoleon, yang klo menurut ku lebih lengkap sejarah perang dunia 2."

Mike maupun renaldi pada dasarnya mirip.

Cuman yang membedakan adalah kemampuan dasar dan bakat mereka.

" Seperti yang di harapkan dari anak jenius lulusan STM, bisa apa saja, aku ingat dulu pas masi sekolah ketemu kamu di pameran teknologi, begitu sangat bisa di andalkanya"

" Hmm.... tidak sehebat itu nal"

"Eleh... baik matematika maupun b.inggris kmu hebat semua, ga cuman itu klo ga salah kmu juga faseh bahasa jerman dan jepang, keknya ga ada deh yang ga sangup kmu lakuin"

" Aku bisa itu semua karna emang dari kecil trus disurh belajar bahasa."

"Ga heran sih kan ayah kmu mentri hubungan international, maka anaknya juga sama kekeekek...pft"

" Kalo masalah belajar kmu juga mestinya bisa"

" Aku ga ingin denger dari kamu, orang yang ber IQ di atas rata-rata"

" Adah lah ga usah di bahas"

" Trus knapa kmu nolak pas di sekolahkan universitas Harvard"

" Apa kmu lagi mengejek aku?"

" Iyah.. keke"

" Aku kan masih smk!!"

" Ga mungkin, klo setingkat ini udah jauh banget dibilang masih smk"

" Dah lah fokus maen"

"Woke"

Beberapa saat sesudah kekalahan terjadi.

Akibat dari ketidak fokusan mereka pada permainan, berakibat kekalahan.

Merekapun melajutkanya dengan permainan berikutnya.

Hari-hari renal di isi hal ini.

Tapi seblum mau tidur karna kelelahan amen game renal ingin bertanya kepada sobatnya yang super cerdas ini.

Itu adalah pertanyaan sekarang ada di kepalanya.

Pertanyaan yang hanya untuk mengisi waktu luang termat banyaknya.

Ngomong-ngomong mike bagi renal seperti sahabat karib.

Alasanya bisa beragam.

Memang dulu dirinya punya banyak sekali teman tapi keadaan jauh berbeda untuk sekarang.

Satu persatu temanya menghilang dari dirinya.

Tidak ada kontak.

Tidak ada hubungan.

Seakan-akan hal itu tidak pernah dia alami dalam hidup.

Suatu kondisi dimana seseorang di jauhi terkadang juga terjadi.

Dalam kasus renal mungkin alasan kuatnya adalah tentang statusnya sebagai sampah masyarakat, itu adalah kata yang memilukan untuk di sebut.

Takpunya peranpenting dalam kemasyarakatan.

Produktifitas sangatlah di hargai dalam masyarakat sekarang.

Paham riberal sedikit demi sedikit muncul pada negara ini.

Namun hal ini bukan lah ancaman.

Karna bila kita lihat, hal ini bisa ditekan dengan kuat.

Alasanya adalah watak dasar masyarakt indonesia.

Walaupun begitu ada saja orang-orang seperti ini.

Di antara sekitar 300jt rakyat indonesia, banyak oknum-oknum dalang dari kejahatan.

Hal ini tidaklah heran, karna sebagus-bagusnya komonitas manusia pasti akan ada yang sebaliknya.

Ibarat hukum alam yang tak bisa di gangu gugat.

Solusi yang sangat efesien untuk menekan angka kejahatan, mungkin adalah rasa kepedulian akan sesama, peduli kepada keluarga, peduli kepada lingkungan, maaupun peduli pada masyrakat luas.

Sebenarnya potensi secara umum renaldi bisa tergolong kedalam orang-orang seperti itu, orang-orang yang membutuhkan bantuan, bukan di jauhi.

Tapi tipikal renaldi lah yang membuat dirinya tidak terjerumus kedalam dunia gelap.

Pribadi yang pada dasarnya adalah orang baik.

" Mike"

"Hah...apah?"

" Klo code program dalam drone AI itu gimana ya?"

"Owh itu, oke nanti aku jelasin, atau kamu maunya sekarang?"

" Sekarang aja hayuk"

####################################################################

Kilatan cahaya dilangit.

Namun itu bukan kilatan biasa.

Dimana sumber kilatanya itu ada dalam satu titik dan bisa mempengaruhi ruang waktu di sekitarnya.

Saat ini kalau kau melihat ke bawah.

Ada sebuah pangkalan kapal selam tepat di tengah lautan nusantara.

Pangkalan itu menyatu dengan sebuah bukit di pulai kecil, sangat kecil.

Itu adalah markas milter angkatan laut, dimana pembuatan kapal selam tersembunyi dilakukan.

Tiap hari terdengar suara mesin pemotong dan terlihat kedipan cahaya samar pada beberapa bagian pulai.

Adapula orang-orang berseragam yang mondar-mandir dimana-mana.

mereka adalah kariawan di tempat itu.

Pulau yang sangat rahasia, dan bahkan mungkin tidak di akui keberadaanya.

informasi tetang pulau itu sangat lah di jaga ketat.

Masalahnya potensi kebocoran informasi karna banyaknya teknisi, mungkin saja terjadi.

Tapi hal itu di minimalisir dengan pengunaan alat automatis, dimana teknisinya di ganti oleh robot, sehinga menguragi para pekerja yang berpotensi membocoran informasi.

Di atas tebing ada juga semacam ruang kendali.

Ruang kendali itu berbentuk sedikit lonjong setengah lingkaran, yang menyatu dengan bebatuan dan tanaman.

Mungkin itu di maksudkan untuk kamuflase.

Di sana berada para perwira militer.

" Lapor!!, disini unit patroli ke-12 sisi timur, mendeteksi objek tak di kenal dari arah jam 5, ganti!"

" Disini markas komando, segera lakukan protokol pemantawan dan kirim informasi secepatnya, ganti!!"

Menerima perintah itu unit patroli mendekati kordinat tempat objek tak di kenal itu.

" Lapor, unit patroli ke-12 melihat target, target adalah objek terbang, kami ulangi target adalah objek terbang,"

"Disini markas komando, telusuri ketingian objek dan segera konfirmasi bentuk objek"

Mengunakan sensor cangih, unit patroli menemukan target.

" Lapor, unit patroli ke-12 mengindentifikasi terget, target terbang rendah pada ketingian 80m dari permukaan laut, bentuk taget--- menyerupai persegi panjang yang pada-- bagian depanya sedikit melingkar dan mengerucut, aku ulang----" menjawab dengan terputus-putus karna semacam ganguan signal radio.

" Hah.. disini markas komando, laporan kurang jelas, ulangi sekali lagi!!"

" Disini unit patrol---, target bebentuk----,, ah---, target tiba-tiba menghilang----, aku ulangi target tiba-tiba meng--- lang,"

Sambungan radio terputus tanpa sebab.

Sementara itu kru di markas komando tengah sibuk dan kebingugan akan laporan itu.

Kalau bisa di gambarkan, maka kekacauwan itu bagiakan suatu prusahaan terancam bangkrut dimana kerusuhan terjadi dimana-mana,

Mungkin sebgaian orang mengap hal ini tidak profesional.

Lasanya mungkin karna kebanyakan kru di markas komando adalah perwira cadangan yang blum terlalu terlatih.

Juga kabar yang simpang siur.

Beberapa di antara mereka memikirkan sekema akan ancaman invasi militer negara lain, walaupun hal ini di rasa tidak logis pada jaman relatif damai ini.

Seseorang pemberani dan paling berpengalam ketimbang yang lain mendekati pemimpin regu.

Hendak menanyakan sesuatu.

" Apakah ada kabar ini bisa kita laporkan kedalam kategori darurat?"

" Jagan, kita harus indentifikasi terlebih dahulu,"

Sebernya dalam hati komandan juga terbesit rasa kawatir ini, tapi hampir tidak mungkin ada ancaman langsung, mengigat begitu damainya negara ini dalam hubungan international.

Sang komandan melihat kesamping.

Dan memasang wajah kesal akan ketidak kompetennya bawahan lain, yang tidak menjukan profesionalisme itu.

" Sebelum itu kau siap kan hukuman untuk mereka."

Menatap kejendela markas.

Disana hanya ada lautan gelap sejauh mata memandang.

"Sebenarnya benda apa itu"