Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 24 - Chapter 7 part 1/3 Wajah palsu

Chapter 24 - Chapter 7 part 1/3 Wajah palsu

Renal bersandar di kaca.

Pemandangan luar dihiasi banyak sekali bintang, galaxy-galaxy nampak memanjakan mata.

Saat ini mereka ada di dalam kapal Skywing, beberapa menit yang lalu persiapan keberangkatan telah selesai, namun karna beberapa alasan mereka menunggu sebentar.

Tepat di ruang komando semuanya berkumpul.

Melihat dua orang yang saat ini sibuk dengan dunianya sendiri, Renalpun bergumam.

"Informasi adalah kekuatan, entah kenapa aku suka sekali istilah itu, terlebih lagi untuk mengambarkan keadaan yang kualami".

Merujuk pada kesimpulan bahwa Kevin dan Viktor ingin membagun sebuah perusahaan, istilah yang di katakan Renal barusan membuatnya dapat meyakini kesimpulan yang dia peroleh.

(Mereka bukan tipikal orang yang suka kekayaan, namun mengapa mereka berencana membagun sebuah perusahaan, jawabannya sudah jelas).

Renal sesaat memandang Kevin, Kevin terlihat sibuk dengan sebuah hologram di meja, hologram itu adalah replika virtual dari unit Albion yang mereka bawa, setiap detail-detail kecil dari luar maupun dalam, di perlihatkan dengan baik, Kevin tampak serius mempelajarinya.

Sementara itu, bila Renal melihat Viktor saat ini tidak jauh berbeda dengan Kevin, hanya saja dia saat ini duduk di kursi pilot kapal sambil memperhatikan pion catur berlapis berlian di tanganya, di sekitar Viktor banyak sekali tombol, tombol-tombol yang ditambahkan selama perbaikan kapal dulu.

Pada dasarnya itu adalah teknologi baru bagi mereka berdua, itu membuat mereka berdua tidak bisa membendung rasa penasaran di kepalanya.

Dan Renal tahu baik perasaan mereka saat ini.

Bagi seseorang yang mampu mengambil uang dengan cara meretas sistem, bagaimanapun juga itu semua tindak kejahatan tapi bagi Kevin itu semua tidak berarti sama sekali, bagiamanapun segudang uang ataupun angka-angka di rekening tidak ada jaminan bisa gunakan kembali untuk dimensi selanjutnya, itu tertanam dalam-dalam di akal sehat mereka, bagi mereka kekayaan hanyalah sementara.

Bila mereka mengingikan sesuatu, mereka bisa saja membelinya semahal apapun itu dari mulai mobil ataupun rumah pribadi di negara Central, kalaupun perlu mereka bisa saja membuat sekenario seolah-seolah mereka memenangkan semacam undian.

Tetapi kenyataan berkata lain, fakta bahwa mereka berencana menginvestasikan uang haramnya untuk membangun perusahaan membuat Renal berfikir dua kali.

Orang-orang yang mampu membeli sesuatu yang mereka inginkan kapanpun dan dimanapun.

Namun bagaimana jika.

Itu semua terlalu menarik perhatian yang tidak di inginkan.

(Kemungkanan mereka ingin membeli sesuatu yang sewajarnya tidak di beli oleh orang biasa, sesuatu yang menarik perhatian terlalu banyak bila orang tidak di kenal membelinya, oleh karna itu mereka pasti berencana membangun perusahaan supaya tidak terlalu mencolok).

Renal mengingat kembali alasan mereka membuang Leon karna terlalu mencolok, sangat tidak masuk akal bila mereka sekarang bertindak mengikutinya.

Adapun tujuan akhir mengapa mereka melakukan semua ini, semuanya sudah sangat-sangat jelas.

Dan itu adalah.

(Mereka ingin membeli sebuah kapal untuk di bongkar dan di pelajari, mengigat apa yang mereka lakukan pada unit albion itu, tidak heran untuk mempelajari kapal dari dunia ini, masalahnya itu bukan barang murah yang wajarnya di beli oleh orang biasa, hanya saja jika seperti itu bukankah lebih efesien bila mereka mengambil desain kapal saja, tapi mengingat keperibadian mereka, aku yakin itu semua hanyalah untuk mengabiskan waktu dengan menelitinya secara langsung).

Seseorang mungkin berfikir bagaimana jika mereka meneliti kapalnya sendiri, karna teknologi peradaban saat ini juga sudah di tambahkan di kapal skywing.

Hal seperti itu mungkin saja bisa dilakukan, tetapi itu terlalu naif, ide tersebut terdengar seperti seseorang mengiginkan segala sesuatu sesimple mungkin tanpa memperhatikan detail-detail kecil yang mungkin saja mereka lewatkan.

Bila Kevin ataupun Viktor mencoba meneliti kapalnya sendiri, ada banyak resiko yang tidak bisa di gantikan, terutama untuk kapal yang melintasi antar dimensi, tidak ada suku cadang apapun untuk mengantikannya, singkatnya kapal ini terlalu berharga untuk di korbankan, maka dari itu solusi masuk akal untuk membeli kapal baru.

Bahkan bila mereka sudah membeli kapal baru, masalah berikutnya adalah keterbatasan alat, meskipun mereka memiliki teknologi AI yang mungkin saja lebih maju dari peradaban saat ini, bagaimana mungkin mereka mampu membongkar kapal yang sangat besar untuk di teliti tanpa alat yang memadai.

Yang juga itu artinya dana yang di keluarkan bukan hanya untuk kapal itu sendiri melainkan alat-alatnya juga, akan sangat tidak wajar bila membeli semua itu karna alasan peribadi, maka keputusan untuk membeli dengan mengatas namakan sebuah perusahaan adalah keputusan yang rasional.

Kesimpulan semacam itu telah Renal susun beberapa waktu lalu.

Meskipun ada beberapa hal yang mengangu pikiran Renal, itu adalah perasaan bahwa ada beberapa informasi yang dia lewatkan, sesuatu yang krusial yang mampu merubah kesimpulan akhir.

Renal menarik nafas lalu kemudian mendekat ke Kevin dan duduk di dekatnya.

Seakan tidak peduli Kevin acuh tak acuh terhadap Renal, dia masih sangat fokus pada hologram dan angka-angka yang dia liat.

Di saat itu Renal memulai pembicaraan.

"Kapan kalian berencana membuat prusahaan?" Renal mengatakan dengan ekspresi santai tapi serius.

"Karna persiapan sedang kita lakukan, kurang lebih akan selesai dalam 1 tahun" mengatakan itu sambil tetap fokus pada pekerjaannya.

"Benarkah, aku pikir itu akan selesai dalam beberapa bulan kedepan".

Ketika Renal mengatakan itu ada reaksi tak terduga dari lawan bicaranya.

Tangan Kevin yang dari tadi trus mengeser layar dan mengetik sesuatu, tiba-tiba saja membeku layaknya waktu telah terhenti.

Kefokusan Kevin teralihkan lalu menatap Renal sejenak.

Sekitar 5 detik pandangan Kevin ke Renal, setelah itu dia kembali melihat hologram di depannya.

Lalu Kevin berkata.

"Kau dengar itu Viktor?, kita harus menyelesaikan persiapannya dalam beberapa bulan kedepan".

Viktor yang dari tadi mendengarkan sambil bermain dengan pion caturnya menjawab.

"Tidak masalah".

Disisi lain ekspresi Renal membeku, karna perkataan Kevin.

Renal terlihat santai tapi didalamnya tidak.

(Apa yang dia katakan?, mengapa dia mengatakan seolah-olah akulah yang memiliki ide tersebut sejak awal, dan semua yang mereka lakukan sampai sejauh ini berdasarkan perintahku).

Bagi Renal, adalah sesuatu yang tidak masuk akal untuk untuk Kevin yang melihat Renal tidak lebih dari sekedar tikus Lab untuk secara serius mengikuti apapun yang di perintahkan oleh Renal sendiri, bahkan Renal tidak ingat dia pernah mengatakan sesuatu yang terdengar seperti perintah kepada Kevin sendiri, walaupun misalkan Renal mendapat kesempatan untuk itu pada akhirnya dia tidak akan berani untuk memerintahkan Kevin baik secara langsung maupun beberapa trik manipulasi.

Jelas karna itu berbahaya.

Sedikit saja dia gegabah bisa-bisa hidup Renal melayang seketika.

Melihat Kevin memperlakukan Renal seperti itu hanya berarti satu hal.

(Orang ini mengejekku, aku tidak berfikir orang seperti dia memiliki selera humor sama sekali, namun jika benar, itu sama sekali tidak lucu untuk menjadikan hidup dan mati seseorang sebagai bahan candaan semata).

Hingga sekarang, Renal melakukan segala upaya untuk memenuhi permintaan Kevin, semata-mata agar Kevin tidak berfikir membuang Renal segara karna dia anggap tidak berguna.

Renal sudah bekerja cukup keras agar itu tidak terjadi.

Lantas bagaimana bisa jika semua yang Kevin lakukan aslinya atas perintah Renal sendiri.

Semua pikiran-pikiran itu memenuhi kepala Renal berulang kali, kalimat-kalimat yang pada dasarnya bersinonim dari kalimat lainya.

#########################

Pada waktu yang sama.

Di sebuah restoran mewah, Steve dan Iori duduk berhadapan bersama secangkir kopi di meja.

Pelangan di tempat ini kebanyakan dari kalangan pejabat atau pengusaha.

Tempat ini di desain untuk melayani kaum kelas atas, biasanya untuk sekedar pegawai kantoran biasa tidak akan mampu, tetapi bagi yang mempunyai posisi tinggi dari Mega Corporation, itu adalah pengecualian.

Ini merupakan fakta bahwa bahkan untuk sekelas kepala divisi atau sekertaris dari Mega Corporation, sebanding dengan pejabat negara atau direktur perusahaan biasa.

Cukup banyak orang disini, sebuah hal biasa untuk melihat banyak sekali ras dalam satu tempat, beberapa di antaranya bertelinga panjang, dan beberapa juga dari ras manusia, namun kebanyakan dari mereka adalah ras beast-man berbulu.

Salah satunya Steve dan Iori.

Steve meletakan kopinya sambil melihat laporan, sementara itu di hadapannya Iori membenamkan wajahnya di meja, telinganya tampak lesu.

"hvwm#@#"!$&*...."

Suara saat wajahnya terbenam tidak bisa dimengerti oleh Steve, sekalipun memakai alat penerjemah bahasa, bahkan sebenarnya dia bisa mengerti bahasa manusia atau ras setengah manusia tapi yang dia tidak bisa hanyalah berbicara dengan bahasa mereka.

Mendengar itu Steve pun berbicara.

"Ada masalah apa nona Iori?, apakah ini tentang Divisi mu yang kena marah oleh Roy? ".

Pihak laen bereaksi.

Iori terbangun lalu meletakan tangan di pipinya, wajah cantiknya tampak lesu.

"Seperti yang dikatakan olehmu tuan, ini tentang pak direktur".

"Apa akar masalahnya tentang pertemuan itu, aku jarang melihatmu melakukan kesalahan sampai membuat Roy marah, ini sulit aku bayangkan".

"Bahkan tuan, tidak, bukankah anda terlalu tinggi menilai divisi kami, harus aku akui aku tidak ingat pernah melakukan kesalah sebelumnya sampai membuat pak direktur marah".

Iori memikirkannya kembali.

Dia ingat kalo Divisinya bekerja sangat keras untuk menyeleksi, berdasarkan data-data dari berbagai macam sumber, dan beberapa tim sampai harus terjun kelapangan secara langsung sehinga sangat kecil kamungkinan kesalahan dari pihak Divisi kesekertariatan.

Jika seperti itu hanya ada dua kemungkinan.

Iori bertanya.

"Tuan, mungkinkah data base prusahaan kita diretas oleh seseorang?".

"Tidak mungkin" jawab Steve yakin.

Steve kemudian menjelaskan.

"Sistem pengamanan kita di buat sendiri oleh seorang profesor dari institusi, dan itu selalu di tingkatkan menurut perkembangan zaman, nona tau sendiri kan orang-orang dari institusi".

"Anda benar, mereka tidak akan membiarkan harga dirinya di hancurkan semudah itu".

Ada juga kemungkinan bahwa institusi itu sendiri pelakunya, tetapi mengingat kontrak dan bagaimana keperibadian mereka, kemungkinan seperti itu sangatlah kecil, dan juga sangat sulit untuk membaca apa keuntungan tindakan mereka, kalo harus di kalkulasi justru akan buruk bagi institusi jika mereka beneran pelakunya.

"Jika itu bukan dari divisi kami atau dari sistem pengamanan, berarti masalah sebenarnya ada pada pak direktur sendiri".

Mendengar itu Steve mengelengkan kepalanya, dia dan Iori sudah lama mengenal sebagai rekan, sampai titik dimana Steve setidaknya bisa menerka-nerka kearah mana pembicaraan ini berlanjut.

"Ya, itu pasti pak direktur sendiri, setandarnya begitu tinggi, karna tidak memenuhi setandarnya sendiri, dia menjadikan divisi kami sebagai pelampiasan kekesalannya, ya itu pasti yang terjadi".

Steve menguk kopi, lalu Iori kembali melanjutkan.

"Apa kau ingat tuan Steve, waktu dulu? ".

"Maksudmu tentang putri pejabat itu".

"Iya, aku masih ingat persis apa yang terjadi, ketika putri pejabat itu mencoba mendekati pak direktur sampai tingkat dimana mereka bisa makan malam bersama, aku ada disana sebagai sekertarisnya bersama para pengawal lainya, hanya butuh waktu 1 jam sampai perempuan itu keluar dengan wajah kesal, aku pikir itu hasil yang sudah jelas mengingat bagaimana pak direktur, dia pasti membicarkan hal sensitif seperti penampilan tidak sesuai selera, tinggi badan, selera berpakaian, lebar dada atau semacam, owh, atau bahkan berbicara tentang jumlah helai rambut yang tidak sesuai dengan setandarnya ".

Iori tersenyum bahagia.

Jelas kalimat terakhir itu dilebih-lebihkan.

Tapi setidaknya itu membuat mood Iori lebih baik.

Sementara Steve memasang sikap dimana dia melihat lawan bicaranya sudah tak tertolong lagi.

Setelah puas, Iori melamun, kemudian secara tidak sengaja dia melirik sepasang pria dan wanita dari meja agak jauh, kemudian Iori bergumam.

"Dilihat dari pakaiannya, dia pasti seorang putri bangsawan, dan pria tampan dihadapnya pasti pengawal".

Si wanita berpakaian layaknya bangsawan sementara si pria memakai seragam setandar dari seorang pengawal, siapapun di tempat ini pasti tau itu, hanya saja sangat tidak wajar untuk pengawal masuk ke tempat ini.

"Aku kira itu wajar, untuk seorang putri bangsawan membawa pria tampan menemani waktu makannya, kalau harus aku banyangkan itu akan menambah cita rasa masakan juga, sekalipun dia seorang peliharan, tidak maksudku pengawal, sejujurnya aku Iri melihatnya".

Di antara ras elf, manusia dan ras beast-man, setandar untuk keindahan kurang lebih tidak terlalu jauh, kecuali dari ras yang murni mamalia karnifora berbulu seperti Steve, adapun tentang masalah keturunan dari ketiga ras, sebenarnya berkemungkinan untuk memilikinya, hanya saja peluang dari itu berbeda-beda.

Sejak pria itu ada di tempat ini, menarik perhatian beberapa kalangan wanita, meskipun pria itu sendiri tidak memperdulikannya sambil makan dengan lahap.

Iori membuang nafas.

"Huuf..., orang kaya memang bisa melakukan banyak hal, Ya".

"Untuk setandar negara ini pun nona Iori sudah termasuk kaya, kalo harus kukatakan nona bisa saja membeli vila mewah beserta 8 kendaraan di lantai bawah sambil menikmati hidupnya saat pensiun kelak".

Negara ini memiliki setandar hidup sangat tinggi dari pada negara lain, tidak usah berbicara soal harga tanah bahkan untuk satu keluarga yang mampu menyewa hotel mewah selama 2 tahun saja ,bila mereka mencari sebuah rumah di negara lain dalam jumlah dana yang sama, sudah cukup untuk mendapat sebuah rumah mewah dengan luas 2 hektar dilengakapi 3 buah kendaraan, kurang lebih seperti itu perbandinganya.

Melihat perhatian Iori, Steve memberikan sedikit informasi.

"Ngomong-ngomong soal putri bangsawan itu, kita akan bertemu mereka dalam waktu dekat".

"Hee.. , itu artinya dia salah satu client kita kan?".

"Tunggu nona tidak tau itu, dia putri dari marquess".

"Jadi dia putri marquess itu ya, pertama kali aku melihat putrinya secara langsung, bisnis apa yang akan kita bicarakan nanti tuan Steve, apa itu akan jadi urusanku atau di tangani langsung oleh pak direktur".

"Kemungkinan itu mengenai kerjasama kami di Union, tentang proyek Terraforming-A12, untuk saat ini planet itu sudah dihuni oleh sekitar 100rb orang namun masih ada beberapa tempat yang tidak layak huni, tempat itu masih di penuhi bebatuan kasar jadi tidak bisa untuk di tumbuhi tanaman, keluarga marquess menjadi perantara kami dengan Union, jika salah satu perwakilan keluarga itu datang kemari, aku yakin pada akhirnya akan berbicara tentang melanjutkan proyek AX-Fungi yang sempat tertunda, meskipun dikepalai oleh profesor dari institusi tapi pak direktur memegang kendali penuh terhadap hal ini, karna kamilah yang mendanai dan menyediakan material untuk proyek institusi itu sendiri".

Sampai sini Iori mengerti sepenuhnya.

"Sukurlah hal sebesar itu akan di tangani langsung oleh pak direktur sendiri".

Iori menghela nafas lega.

"Berbicara soal Union, bukankah itu tempat asal nona?".

"Sepertinya anda keliru tuan Steve, memang benar nenek moyang dari rasku berasal dari Union tapi tidak sebagain dari rasku terlahir dari sana, termasuk juga aku, itu tidak berarti apapun bagiku meskipun mereka sudah membangun peradaban ke planet yang ketiga dari wilayah mereka".