Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 1 - Chapter 1 part 1/4 keseharian yang kelam

Parallel dimensional explorer: becoming another future

🇯🇵GreedFoxNV
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 172.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1 part 1/4 keseharian yang kelam

Berjalan di pagi yang cerah, di tengah sejuknya perkotaan hal ini berbanding terbalik dari kesan kota-kota di indonesia.

Kota yang cerah dan hijau, mungkin karna saat itu di pagi hari sekitar jam 7 waktu indonesia tengah pemandangan terang benderang akan terbitnya fajar sangat menyejukan dihati Setiap orang.

Kota itu adalah ibu kota baru indonesia letaknya di Kalimantan, walau pada waktu pembagunanya di Cekal banyak pihak karna di nilai bakal mencemari hutan alami,menguragi oksigen, dan ketakutan yang di bagun pihak-pihak berkepentingan kepada publik akan ancaman lahan-lahan hutan yang di jadikan industri serta efek samping buruk lainya.

tapi kenyataan itu berkata lain, alasanya kenapa? itu adalah kata yang sering di ucapkan Oleh seorang remaja murung.

remaja itu berabut hitam dan bermata merah, Ciri fisik yang jarang dimilik oleh sebagian besar Orang, walapun begitu ia tidak ubahnya seorang Remajalainya.

tinginya sekitar 168, tidak gemuk lebih ke Komposisi yang pas yaitu sekitar 55kg beratnya.

Remaja itu bernama Renaldi.

sembaring duduk dengan posisi mendengkak ke Atas melihat pohon, namun perasaan yang Memenuhi hati adalah rasa kecewa, lebih tepatnya kecewa pada dirinya sendiri.

Alasanya mungkin karna kegagalan yang sering dia alami, terus menerus, hinga titik dimana kata kegagalan adalah suatu kata yang menjengkelkan tapi juga mengambarkan kenyataan.

Lalu kegagalan macam, karna setiap orang dalam memandang kegagalan itu berbeda-beda.

Kegagalan dari sisi pandang renaldi adalah kegagalan akan segala hal yang tidak pernah ia lakukan dalam hidup.

Yah itu adalah penyesalan. karna tidak melakukan apapun yang berguna pada dirinya ataupun orang lain, dan makna akan keberadaannya.

Bermaanfaat untuk dirinya, orangtua, serta bangsa dan negara, itu doa yang sering di panjatkan oleh sebagian orang tua indonesia kepada anaknya.

tapi mengapa doa itu tak terkabul. pikir renaldi.

" baiklah sudah cukup!!"

Sambil menutup buku di pangkuanya, renaldi bagun dari kursi taman.

Mengambil nafas panjang dan pelan, untuk mengambil ketenanganya kembali dari emosi sesaat itu.

Berjalan menjauh.

mengarah ke perkotaan.

Perkotaan relatif tenang, dimana biasanya di penuhi oleh orang yang berangkat kerja namun itu satu jam yang lalu, karna sekarang sudah jam 9 orang-orang sibuk di kantornya masing-masing.

Lantas bagaimana dengan renaldi.

Seperti biasa dia berjalan kesana kemari tanpa ada tujuan.

Tidak ada satupun rasa optimisme dari dirinya.

tetap menunjukan muka suram tanda tidak ada harapan.

rasa sukur adalah rasa yang jarang dia pikirkan dalam benaknya.

Rembaring menyelam dalam lautan pikiran, lamunan itu di pecah oleh sedikit benturan anak kecil yang secara tidak segaja menabraknya.

"aduh!!"

Anak kecil itu jatuh ketanah karna tabrakan tersebut.

Kemudian dia menagis.

"uaaaaaaaaa"

"..."

"uaawwoaaaa"

"cup-cup, udah jagan menagis"

Diam sesaat adalah reaksi yang selalu di lakukan, ini bukan berarti dia tidak bisa begaul tapi itu sudah kebiasaanya untuk selalu berfikir segala hal pada setiap situasi.

Hal ini terbukti ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah, dimana dia punya banyak sekali teman.

Itu hasil dari setiap observasi yang dia lakukan untuk bisa mencoba bergaul bahkan orang yang berbanding terbalik dari dirinya, singkatnya renaldi adalah tipe yang fleksibel, dengan penuh perhitungan.

Kalo begitu lantas kenapa dia menjadi orang suram, tentu itu ada alasannya.

Renaldi mengeluarkan permen yang dia simpan, sebgai upaya untuk menenangkan anak kecil itu.

"adik kecil ini om kasih permen manis ya, jadi jagan nagis lagi"

"aaawww. hik hik hik."

"mari duduk dulu di situ, om nanti bliin es krim, mau?"

"baiklah om, tapi om bukan orang jahat kan?"

"ya bukan lah de" sambil sedikit memiringkan kepalanya.

"tapi kata ibu aku, ada orang jahat yang pura-pura baik di awal tapi selanjutnya di bawa pergi"

Renaldi berlutut, sehinga dirinya dan anak kecil itu sejajar.

Kemudian dia mengusap air mata sang anak.

"enga sayang, om bukan jahat, percaya sama om"

"benar kah, sunguh om bukan orang jahat"

Tersenyum manis bagaikan seorang orang tua yang berbakat sehinga orang lain akan berpikir aneh tetangnya dimana umurnya sekarang berbanding terbalik dengan sikapnya, renaldi membalas.

"kalo om orang jahat, kenpa om kasih permen manis ke adek, dan kenapa ga langsung bawa pergi aja si adek"

Akhinya anak itu menjukan tanda-tanda kepercayaan, mungkin karna sorot muka meyakinkan si renaldi sehinga bocah lugu itu luluh.

"boleh kah om bertanya?"

"boleh"

"ibu mu kemana, ko ga sama ibu sih?"

"aku tadi abis dari mall sama ibu, trus aku liat ada burung besar yang bawa balon, jadi aku ikutin, trus abis itu ibu ga sama aku lagi" sambil sedikit tersedu-sedu tagisan anak kecil.

"owh, makanya ade kalo keluar rumah, jagan jauh-jauh dari ibu sama ayah ya" mengunakan nada halus dan lembut untuk di dengar jawab renal.

"tapi-tapi om, trus gimana ibu dimana"

"oke sabar ya, ayok ke taman dulu sambil nungu ibu"

###############################################################

Waktu sudah sore.

Pesan pertama untuk kota itu adalah kata damai dan tenang.

Bila kau melihat kelagit dimana akan terlihat sebuah kedipan kecil dari pesawat terbang. suaranya sangat lembut di telinga.

Lalu jika kau lihat dari atas gedung yang tinggi menatap ke bawah, maka kau akan melihat pemandangan sibuknya orang-orang berjalan pulang kerumah.

Ada yang naik bus, ada yang naik kereta dan juga yang hanya bejalan kaki. begitu teratur.

Dalam hal kereta ada dua jenis kereta di kota, yang satu adalah kereta gantung menghubungkan setiap setasiun di beberapa sektor penting kususnya bagian pesisir keretanya itu sangat futuristik lambat tapi nyaman mungkin karna itu lah banyak pekerja yang memilih kereta ketimbang mobil pribadi, juga yang kedua adalah kereta bawah tanah kereta ini memang tidak di maksudnya untuk perkotaan lebih ke jarak jauh, menghunbungkan kota dengan distrik strategis lainnya di kalimantan contohnya distrik energi terbaharukan bagian barat.

Kota ini adalah simbol dari keberhasilan negara ini dalam menghadapi revolusi indusri 4.0.

dan juga keberhasilan dalam mendidikan anak-anak bangsa ke arah yang lebih baik, sehinga dapat terciptanya suatu sistem masyarakat yang teratur,taathukum dan nasionalis tentunya.

Moral-moral kemanusiaan sangat di junjung tinggi pada masa ini.

Itu semua karna peran dari setiap element dalam negara.

Maka dapat terciptalah gambaran ideal yang sudah di impi-impikan waktu dulu.

Dalam rangka menyabut 100 tahun negara ini merdeka.

Mungkin semangat itulah yang menjadikan hal ini terjadi

atau mungkin bisa juga di katakan tertanamnya idiologi persatuan dalam bentuk propaganda nasionalisme.

Kerjasama dan kepercayaan dari setiap element-element bangsa dengan melalui dialog yang sehat berdasarkan tujuan persatuan murni tanpa adanya kepentingan-kepentingan egois dari sejumlah pihak.

Itu adalah hal yang dilakukan oleh generasi masa lalu supaya bisa melahirkan negara ini.

Supaya bisa membuat anak cucukita di masa depan dapat menikmati ketentraman, pola pikir ini dijadikan landasan oleh para pahlawan di masa lalu.

Dan salah satu generasi yang menikmati itu semua contohnya renaldi.

Saat ini renaldi berada di kantor polisi.

ini semua karna beberapa waktu yang lalu.

Ketika ibu dari anak yang di tolongnya bersama polisi bertemu renaldi di taman.

Mereka menuduh renaldi sebagai penculik anak tanpa dasar yang jelas.

"aaah, inilah kenapa waktu itu aku diam melihat anak itu merengek, hmmm, inilah yang kutakutkan dari tadi!!"

Bila semua itu blum cukup buruk.

Maka selanjutnya adalah ini.

"sayang apa orang ini menyakiti adik" tanya si ibu.

"ga ko bu"

"trus apa om ini memberikan mu sesuatu?" sambil menujuk ke arah renal.

"iya tadi om itu kasih aku permen sama es krim"

"awas itu tanda-tanda orang jahat, jagan mau klo di kasih apah-apah sama orang tuh yah, kan ibu udah bilang begitu kan"

"ooo jadi om itu orang jahat ya bu?" dengan muka polisnya mejawab si ibu.

aaaaah, inilah yang aku ga suka dari kepolosan anak-anak, gumam renal.

"baik pa polisi penjarakan saja si pedopil ini!!!" sambil menunjuk-nujuk emosi.

"tunggu sebentar pa-"

"owh jadi kamu mau ngeles, udah jagan peduliin lagi pa, jelas-jelas dia mau culik anak saya, bapa harusnya mengerti dong rasanya bila anak mau di jahati orang, emosinya sebesar apa, dan rasa sakitnya bagai mana"

sial baget aku dapet ibu-ibu toqsik begini, walaupun aku sebnarnya paham si emosi dan

Kehawatiran si ibu.

Tapi itu buat yang bnar-benar berbuat jahat.

Sebagai petugas keamanan publik, polisi mencoba bersikap dewasa denga menanyakan tersangka renal.

" jadi bisa tolong jelaskan saudara renal, dari yang saya lihat di KTP kamu, rupanya masih berumur 19 tahun, benar?"

"iya pa saya masih 19"

"lantas kenapa kamu bisa berbuat begini?"

"pertama saya akan luruskan, bahwa saya tidak sedikit pun bermaksud menculik anak ibu itu, dan juga saya bukan pedopil!!!"

"..."

"saya masih normal pa!!! bukan pedo ingat baik-baik itu!!!"

"adakah sesuatu yang bisa membuktikan kamu tidak bersalah?,"

sebenarnya menanyakan itu dak ada artinya karna sudah ada dua saksi di depan mata.

yang jadi masalah itu adalah keanehan menurut pikiran polisi.

Secara logika bila memang berniat menculiknya maka wajarnya bakal langsung di bawa pergi

tanpa mesti lama-lama di taman, dan anehnya lagi tentang anak yang tidak merasakan ketakutan maupun kehawatiran pada saat itu.

jadi sangat besar kemungkinan terjadinya kesapahaman.

Atau itulah yang ingin di pikirkan oleh sang polisi.

"baik pa saya akan buktikan"

"silakan"

"adakah nomer ini masuk ke pangilan darurat di kepolisian"

"owh jadi intinya kamu mau bilang kalau kau sudah memangil polisi tapi blum ada tangapan begitu, baiklah, fitri tolong cek pangilan darurat hari ini!!"

Memangil rekannya, petugas yang bernama fitri itu begegas mengecek pangilan pagi ini.

Semua di rungan itu terdiam.

Sambil menungu konfirmasi dari fitri tentunya.

Walaupun sebenarnya kalau di lihat dari sisi renal maka akan nampak sorot mata tajam di berikan oleh ibu-ibu itu.

Membuat merinding.

Dan sempat terpikir apakah si ibu ini berniat menusuknya dari belakang setelah keluar dari sini.

Sambil mengeleng-ngelengkan kepala tanda mencoba membuang pikiran jauhnya itu.

Itu pasti mengerikan.

Jadi yang sebenarnya penjahat siapa.

Sukurnya tidak butuh waktu lama sifitri kembali.

"iya benar, pa tadi ada nomer ini yang melakukan pangilan darurat tapi berubung waktu itu jam istirahat jadi tidak ada yang jaga."

"bukanya jam segitu si andika yang jaga"

Jawab salah seorang polisi di ruangan itu.

"benarkah?"

"iyalah, kan setiap ada yang istirahan bakal ada yang gantiin"

Menghelai nafas pelan.

Si perwira polisi itu kembali menghadap tersangka dan si ibu.

"oke maaf, jadi sudah di konfirmasi bahwa mas ini tidak berniat jahat yak bu, jadi mohon untuk memaafkan juga yaa masnya akan kesalapahamn ini"

Dan dengan begitu persoalan merepotkan ini selesai.

#########################################################################

Di pesisir kota ada tempat rekreasi.

Saat ini sudah malam hari.

Renaldi tengah bersandar di jembatan kecil sambil menatap lautan.

Bila melihat ke arah kanan dari posisinya maka akan terlihat sebuah cerobong asap.

Cerobong itu keluar dari lautan.

Layaknya bila kita menaruh sebuah sedotan di segelas air maka akan terlihat ujungnya saja.

Tapi anehnya bukan lingkaran sempurna tapi lebih ke arah sedikit kotak tajam.

Tidak itu lebih ke arah segitiga yang di ujung depan belangkanya tajam.

Ini mungkin di maksudkan untuk menguragi Ombak air dengan memecah lautan.

Mirip seperti konsep di bagian depan kapal.

Sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa ada di situ.

" owh jadi begitu kah, lalu bagai mana dengan kedalaman ideal untuk suatu pabrik litium batrey bisa seimbang di bawah tekanan laut, sistem yang membuat penasaran"

Itu lah jawabnya.

Trus lagi kenapa ada disitu, apa tujuanya, apakah ini akibat dari tekanan dari pihak barat yang menuding, bila jika industri dibangun di tanah kalimantan akan menyebarkan polisi serta pengundulan hutan, jadi pemerintah membuat rancangan industri bawah laut, atau kah karna pemerintah sendiri sadar akan dapaknya dan meminimalisasi bila ada di darat, misalnya tetang lahan yang akan trus berkurang siring banyaknya investasi masuk juga menikatnya ekonomi perdangan, maka jalas solusinya industri bawah laut, apalagi sekarang GDP kita menikat berkat penjualan litum batrey juga mobil listrik made in indonesia lainya, ini manarik"

Sebenarnya tidak mustahil membuat indutri bawah laut.

Terlebih lagi negara ini mempunyai perairan relatif dangkal.

Dan di waktu inilah buktinya.

Pola yang sama seperti munculnya sebuah gagasan untuk mengirim manusia ke bulan, gila kalo kita lihat dari sisi pandang umum jaman itu, hal di luar nalar yang tidak masuk akal untuk di wujudkan kala itu, tapi berkat motivasi dan keinginan yang kuat mengalahkan segala keraguan itu.

Lantas kenpa tidak membuat pabrik bawah laut.

Kedepannya bisa jadi berkembang menjadi peradaban bawah laut sepenunya untuk menjawab persoalaan akan semakin berkurangnya lahan di negara ini.

Ini kemajuan yang bisa di lihat pada masa ini.

yang kita butuhkan adalah ketelatenan dan Ketekunan untuk mewujudkan semua itu.

Dan di jaman ini juga telah di terapkan juga sistem pertanian hydroponi, dengan efesiensi yang tepat.

"orang gila macam apa yang mempunyai gagas awal melnceng ini"

Sambil sedikit tersenyum menghina tapi kagum.

"woh, bukanya itu lahan pertanian, tapi itu terlihat efesien"

Yang di lihat renal.

bentuk nya persegi enam, di tengahnya adalah Lahan perkebunan.

Tapi yang aneh adalah bentuknya kenapa mesti persegi enam.

Ada juga yang tampak kotak tapi tidak sempurna.

"aah, aku baru ingat jadi itu di karnakan, di setiap sisinya itu ada semacam alat yang di gunkan untuk memisahkan air laut dari kadar garamnya, tapi apakah itu mungkin, trus kenpa yang lainya tidak demikian malah airnya dari saluran darat yang terhubung ke situ"

Jelas itu ada dua tipe yang satu mengalirkan air tawar dari darat ke laut untuk suplay mengunakan saluran air mirip paralon dan sejenisnya.

Satulaginya itu tidak mengunakan saluran air. ini mungkin dijadikan sempel eksperiment pada sistem baru yang mengsuplai langsung air laut dengan cara menyaringnya.

"satu lagi, kenapa mesti bebentuk segi enam, apa itu pola yang sama seperti cerobong pabrik bawah laut, berfungsi sebagai penguragan tekanan ombak, bisa jadi sih"

Iya itu masuk akal. karna di laut gelombangnya naik turun sehinga itulah tantangan untuk hal ini.

Tapi ada satu lagi pertanyaan di benak renal.

" kenapa tempatnya di sini, di bagian ini, lalu bagai mana dengan trumbu karang yang bisa jadi malah di hancurkan untuk pembuatan industri bawah laut, yah itu mungkin bisa di atasi dengan cara memilih lokasi yang tepat dengan kata lain tidak ada trumbu karangnya, atau membuat rancangan yang bisa meminimalisir kerusakan itu"

Ini lah bentuk sebenarnya dari pola pikir renaldi.

Dimana setiap pertanyaan di kepalnya selalu bisa di jawab oleh dirinya.

Bagaikan orang gila yang berbicara sendiri.

"baiklah sudah cukup sampai sini saja untuk kali ini, sekarang pulang dan maen game."

#########################################