Selama di perjalanan, aku dan Viona hampir tidak mengobrol satu sama lain.
Yah, ini memang tugas mengawasi kota dan harus perlu mengamati keadaan kota dengan teliti.
Tetapi, bukankah rasanya dia terlalu serius?
Suasana di antara kami jadi terasa terlalu tegang.
Aku merasa tidak ingin suasana ini berlangsung seperti ini sampai matahari terbenam.
Apa sebaiknya aku mulai berbicara saja?
"Anu ... Viona?"
Menanggapi panggilanku, Viona menoleh dengan lembut. "Ada apa?"
"Tidak. Aku hanya sedang merasa jenuh saja."
"Maaf, kalau aku orangnya membosankan." Suara gelisah ini terdengar pahit. Dia terlihat murung dan menundukkan wajahnya.
"Eh? Aku tidak bermaksud begitu, Viona."
Gawat. Apakah aku sudah menyinggung perasaannya?
Tidak. Aku tidak menganggap jika Viona membosankan. Tolong izinkan aku menarik kata-kataku kembali!
Viona menekuk sudut mulutnya karena melihat reaksiku yang kepanikan.
"Heeh, kau tidak berpikir begitu?"