Hari Sudah teramat pekat beberapa sisi kota masih ramai Seolah Tak ada ruang untuk Istirahat sejenak. Pukul 3 pagi Dan Kami masih hanyut dalam pikiran masing-masing. Masih belum ingin beranjak dari sunyi ini. Membiarkan sesak Terus bergumal dalam Hati Dan pikiran.
Desir Angin menerpa pepasir yang mengering, lalu mengajak nya terbang tinggi ketempat Baru jauh Dan sejauh mungkin dari pantai. Membuainya dengan bisik tentang mimpi Baru. Merayunya untuk meninggalkan pantai yang Tak pernah berubah Dan Tak Mau berubah untuknya.
Beberapa kepala bilang cinta itu dusta yang menggelikan, Dan yang lain nya bersenandung Sambil menari Tak perduli dengan hingar lain bilang cinta itu anugrang Dan keistimewaan. Dan Aku, Aku Seolah berada Di antara Dua Kata yang Selalu siap untuk menarik Ku masuk dalam perut bumi, terlalu sesak Dan pengap.
Entah mengapa Ketika Aku ingin melepasnya Namun selalu saja ada separuh dari Aku yang selalu ingin merangkulnya.