Jam 8 pagi, silau Mentari yang menerobos Diantara dedaunan bermain diantar pelipis mataku membangunkan Ku dari pejam Ku yang Tak selama biasanya. Membuat ku menggeliat seketika, meregangkan beberapa sendi yang terasa Tak berada pada tempatnya.
Aku melirik ke sekitar. Laut Tak ada Di sisiku, yang ada Hanya seorang ibu penjaga warung yang sibuk membersihkan Halaman warung nya hilir mudik menenteng sapu yang ia gunakan membersihkan beberapa sisi yang penuh dengan sampah alam maupun sampah plastik.
Aku menoleh kebeberapa arah Dan Tak Menemukan sosok laut dalam radius dekat. Ia Tak disini. Namun kemana?. ntah lah , Mungkin sedang mencari Angin segar atau sedang membuang hajat. Karena Kemungkinan Dia pergi meninggalkanku Sangat tipis.
Kemeja kotak-kotak berbahan flanel yang sering ia gunakan masih disini. ntah sejak kapan menempel Di tubuhku dan menyelimutiku, motor tua nya pun masih terparkir Di tempat pertama Kita datang.