Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

crazy people

sweetcross
--
chs / week
--
NOT RATINGS
13.3k
Views
Synopsis
'Crazy People' ini menceritakan seorang perempuan biasa yang berusia 16 tahun. Mula-mula harinya terasa normal seperti anak perempuan pada umumnya. Namun beberapa hari terakhir ada kejadian-kejadian aneh menimpanya. Banyak kejadian yang menyangkut dirinya atau mengenai dirinya yang tidak ia ketahui. Orang-orang bilang tingkahnya seperti anak umur 5 tahun. Pada suatu malam ia bermimpi didatangi seseorang yang sangat mirip dengannya. Namun misteri ini masih belum dapat ia pecahkan karena mimpinya selalu terpotong oleh suatu hal-hal konyol dari sang kakak. Karena merasa ini semakin aneh, ia memutuskan untuk memecahkan misteri yang terjadi pada dirinya. Dalam memecahkan misteri ini banyak hal-hal yang baru ia ketahui. Dan 'hal-hal' tersebut membuat pertemanannya sedikit bermasalah. ------------------------------ "....ngomong-ngomong tadi lu ngapa nangis dah?" tanya Arsen. "Lah kapan gue nangis?" bingung Reza. "Pikun amet lu, tadi kan lu nangis pas mandi ujan" jelas Arsen. "Lah emang iya?" ------------------------------ Baca ceritanya ya... Dijamin menghibur hihihihi.... ig : alyamarja_n
VIEW MORE

Chapter 1 - 1

Hai salam kenal! semoga suka;)

Happy reading!!

Matahari mulai menampakkan dirinya. Cahayanya menerobos kelopak mata si empunya. Membuat ia mau tak mau harus terganggu tidurnya. Meranjak dari kasur, pergi ke toilet untuk memenuhi hasratnya.

"Eh bentar....."

"Kok celana gw basah"

"OMGG....." kaget Reza ketika terbangun dari tidurnya.

"Kok gw ngompol?"

Setelah itu Reza langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, dan sebelum itu dia tutup ompolannya dengan kain.

Di lain sisi mamanya Reza lagi sibuk sama masakannya di dapur.

"Eza mana sih, jam segini belum bangun."

Yang akhirnya memutuskan pergi ke kamar Reza untuk membangunkan anaknya.

Sampai di depan kamar Reza, mama Reza ketuk dulu pintunya sambil manggil-manggil Reza.

Tokk tokk tokk

"Za bangun za udah siang sarapan dulu yuk kebawah!"

Merasa tak ada jawaban mama Reza langsung masuk.

"Za bang-...un ouh lagi mandi toh..." ucap mama Reza yang meliahat pintu kamar mandi di tutup dengan suara air mengalir. Bukannya keluar, ibunya reza melainkan duduk di kasur menunggu Reza selesai mandi, biasa mau ngomel dulu.

Untuknya mama Reza tidak duduk di ompolannya Reza.

Ketika keluar kamar mandi, Reza panik melihat ibunya lagi duduk di kasur.

"Eh mama, kok di sini ngapain?" ucap Reza yang berusaha santai.

"Ya bangunin kamu lah, kamu itu anak perawan bangunnya kok siang." omel mamanya.

Oh iya reza itu perempuan loh ya. Nama panggilannya aja kayak laki-laki, nama lengkapnya Rezara Abigail. Padahal dipanggil Zara juga bisa. Tapi, dulu itu ketika ngandung Reza, mamanya maunya anak laki-laki eh malah perempuan, jadi deh di panggil Reza biar berasa punya anak laki-laki katanya.

"Ya elah ma, ini kan masih jam delapan masih pagi kali." protes Reza.

"Ya tapi kan-" ucap mama Reza yang terpotong.

"Eh sebentar, kok ini basah ya" kata mama Reza ketika tangannya sudah terkena ompolannya Reza.

"Mampus gw" batin Reza.

"Ini basa apa deh za? Kok bau sih? Ketumpahan apa ini? Atau... Jangan-jangan kamu ngompol ya?" tanya mama Reza bertubi-tubi.

"Nanyanya satu-satu kali ma." ucap Reza yang sedang memutar otaknya mencari alasan.

"Iya, ini basah apa dulu. Kamu ngompol ya?" tanya mama Reza.

"Ah gak lah ma. Masa aku ngompol sih. Aku gak tau itu basah kenapa." jawab Reza panik.

"Masa sih, orang bau ompol juga!?" ucap mama Reza sambil mengendus tangannya.

"Mmmmm.....mmmm..... huuf iya deh aku ngaku." jawab reza pasrah.

"Idih... Udah gede masih ngompol aja" goda mama Reza.

"Yaaa.. Kan aku gk tau ma bakalan ngompol. Mmm.... faktor alam iya, faktor alam itu ma!" jawab reza ngasal.

"Ngaco kamu pake bawa-bawa faktor alam, kamu aja yang gak pipis dulu sebelum tidur." sangkal mama reza.

"Iya deh terserah mama. Yaudah sekarang mama keluar gih, cuci tangan tuh sekalian aku mau beresin kasurnya." ucap Reza sambil mendorong mamanya keluar karena malu ketauan ngompol.

"Dih ngusir, malu ya.... ketauan ngompol, sampe merah gitu mukanya" goda mama Reza.

"Enggak sih, apanya yg merah, udah deh mama keluar aja ya, cuci tangan jangan lupa!" jawab Reza masih mengusir mamanya.

"Iya iya" jawab mama Reza keluar dari kamar Reza.

Belum sempat Reza tutup pintu, kakaknya sudah keburu masuk dan langsung loncat buat rebahan di kasur milik Reza.

"Aaaaa..." teriak kakaknya.

"Tuh kan kena juga." Reza menghampiri kakaknya.

"Iiyuh...ini basah apaan dah?" ucap kakaknya langsung berdiri dan memegangi bokongnya yang basah.

"Mangkanya jangan main nyelonong aja." jawab Reza tanpa memjawab pertanyaan kakanya.

"Iya iya dah maap, tapi ini basah apa dulu!?" tanya kakaknya lagi.

"Itu...itu.....mmmmm..."

"Itu apa?"

"Itu bekas ompol gue." jawab Reza cepat.

"APAAA!!!!" teriak kakaknya.

"Jorok banget sih lo udah gede masih ngompol. Iyuh mana bau lagi, mandi lagi deh gue." cerewet kakaknya.

"Yaudah sih salah lo juga maen nyelonong aja masuk ke kamar orang!" jawab Reza.

"Emang lo mau ngapain sih kesini?" lanjut Reza.

"Tadinya gue mau nyuruh lo buat cariin drama yg bagus buat gue tonton, gk jadi deh, bay!!!" jawab kakanya yang keluar kamar sambil bersumpah serapah.

"Yee mangkanya jangan maen masuk-masuk aja. Dasar Erina Saraswati gak sopan sama adek!" ucap reza sedikit berteriak agar kakaknya dengar.

"Apa ngompol!!"

"Ppptttfff...hahahhahahaahhahahah udah gede masih ngompol aja tuh bocah, hahahahhahahah." ketawa abang Reza yangg namanya Arsen Putranto.

"Iya tau bang, dia ngompol, awalnya sih pura-pura gk tau basah di kasurnya apan, eh pas ditanya lagi baru ngaku." cerita mama Reza yang kerap di panggil mama Talia.

"Hahahha...ngak ngaku lagi, pasti mukanya merah banget tuh pas ketauan kalo boong. Hahahahahh...." ucap Arsen yang gak bisa berhentiin tawanya.

.

.

.

.

.

.

.

"Lagian gue ngapain pake ngompol segala sih!" omel Reza pada diri sendiri yang masih tidak percaya bahwa ia ngompol.

Reza mulai membuka seprei kasur yang di letakkan di keranjang baju kotornya. Setelah itu Reza keluar kamar menuju meja makan berniat meminta abangnya untuk menjemur kasurnya.

"Ba..-ng-"

"Hhhhuuuuwwwwaaaahhahahaahahhahahhahahaha..." ucap Reza terpotong dengan tawa Arsen yg menggelegar.

"Masa udh gede masih ngompolaja.hhhhhwwwwuuuuaaahhahahahhahahahahahhahaha..." ejek Arsen.

"Ngapa emg klo gw ngompol hah!" jawab Reza sambil melotot menghadap ke arah arsen.

"Diihhh melotot. Iiihhhh ngeriiiii.... Merinding gue. Hhhhhhwwwwuuuuaaahhahahhah..." Arsen yg masih meledek Reza.

"Udah ngetawainnya?"

"Belom. Hhhhwwwwuuuuaaahhahahahahh..."

"Udah deh mending lo bantuin gue ngejemur kasur aja, dari pada ngetawain gw mulu gak guna. Orang cuma ngompol doang kok, wajar kali!" kata Reza.

"Wajar? Lah iya wajar buat anak tk lah elu udah SMA masih ngompol aja. Hhhhhwwwwuuuuaaahhahahahha..." ketawa Arsen yang masih gak bisa di berhentiin.

"Yaudah terserah lu. Mending bantuin gue ngejemur kasur! Yayayyayay!!" pinta Reza sok imut.

"Dih sok imut banget"

"Emang imut! Bantuin ya, ayolah bang!!"

"Gak. Pasti kasur lo bau pesing, ogah gue" tolak Arsen.

"Enggak kok, pipis gue mah wangi semerbak buanga! Mau ya bantuin!" pinta Reza lagi.

"Kamu minta tolong sama Kang Asep aja Za buat bantu ngejemur kasur." ucap Talia yang membawa masakannya ke meja makan.

"Emang Kang Asep di mana mah?" tanya Reza.

"Tuh kang asep lagi di kebon. Lagi maen tanah." canda mama Talia.

"Ouh, yaudah deh dari pada minta tolong sama bang Arsen. Gak jelas orangnya wulee..." ucap Reza yg menjulurkan lidahnya di depan muka Arsen.

Ternyata perjalanan Reza yang berniat menemui Kang Asep di kebun belakang yang kebetulan lagi main tanah tidak semudah yang diperkirakan, dibayangkan, dan diharapkan hihihihi...