Desty telah sampai dirumah sakit kota, ia berlari kencang sampai nafasnya tersengal-sengal, bahkan menghiraukan jika paru-paru nya sendiri bermasalah. setelah mendengar kabar dari hendra, bahwa orland jatuh pingsan dan tak sadarkan diri hingga kupingnya pun mengeluarkan darah. Dy menjadi sangat khawatir
Tibalah ia di depan pintu ruang UGD dimana telah berkumpul di sana kakek antonio, mbok rina dan pak rano, hendra dan pak bambang, serta beberapa orang yang tidak desty kenali, namun cukup yakin jika mereka adalah karyawan dari perusahaan yang orland pimpin. karena terpampang jelas di dada mereka identitas karyawan dari perusahaan Darmawan corp.
"Kakek.. kenapa dy tiba-tiba pingsan? Sebenarnya Apa yang terjadi???" Tanya desty panik namun antonio hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia selalu takut jika orland masuk rumah sakit, fikirannya kembali teringat pada masa-masa sulit dahulu..