Orland yang tadinya hendak pulang dan beristirahat, membatalkan niatnya. Ia tak ingin meninggalkan desty dalam keadaan seperti ini.
Ia merasa semua ini adalah salahnya karena dy terlalu keras pada desty. Harusnya dy tak perlu sampai berkata sekasar itu hingga membuat asma nya kumat. Kali ini ia tak ingin berdebat lagi. Ia akan berusaha menyaring semua ucapannya sebelum ia lontarkan.
Orland adalah orang yang gila kebersihan. Ia tak akan tahan jika tak mandi. Ingin mandi dirumah sakit namun ia tak bisa.. benar-benar membuat nya mual jika harus mandi di toilet itu.
Akhirnya ia memutuskan untuk menyuruh pak rano menyiapkan pakaian nya dan desty untuk di bawa ke rumah sakit. Beserta handuk untuk menge lap badannya.
Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam.. namun desty tak juga membuka matanya.. 3jam lalu oksigen yang menempel pada hidung nya telah di lepas.. karena pernafasan nya telah membaik.. dan seharus nya ia sudah bangun saat ini.
Berhubung desty belum juga bangun, orland memutuskan untuk membasahi handuk kecil ditangannya dan membersihkan diri. Perlahan ia pun membuka kemeja dan celana panjang nya satu persatu. Lalu di lanjutkan dengan Ia mengelap seluruh badan. Dirasa sudah cukup bersih, ia pun memakai pakaian bersihnya satu persatu.
Diawali dengan memakai celana tidur terlebih dulu. Ketika akan memakai bajunya ia melihat jika desty terbangun.
"Ugh.. air..." ucap desty lirih..
Orland melempar baju yang ingin ia kenakan tadi keatas sofa dan mengambil kan segelas air putih untuk desty.
Ketika mendekati desty, wajah desty sungguh masam.. menandakan ia sedang marah.
"Ini minum lah.."
"Terimakasih" ketus desty
"Kamu walau lagi marah tetap gak lupa berterimakasih ya..?"
"Tentu saja.. karena aku masih tau tata krama."
Orland hanya membalas nya dengan senyuman. Ia tak ingin berdebat lagi dengan gadis itu. Tak ingin sesuatu yang buruk menimpanya lagi.
Glek desty hampir saja tersedak ketika melihat tubuh kekar orland. "Uhuk uhuk"
"Pelan-pelan.." ucap orland sambil menepuk-nepuk pelan pundak desty
Ketika ia memakai jas, tidak kelihatan jika sebenarnya tubuhnya begitu kekar..
tangan yang berotot, dada yang bidang dan perut yang sixpack. OMG !!!
Ia tak menyangka.. dapat melihat pemandangan yang menggugah gairah itu ada di hadapannya. Ingin sekali ia menyentuh perut sixpack itu.
"Apa yang kau lihat? Apa kau ingin menyentuhnya?"
"Tidak!!!"
"Ayolah jangan malu-malu.. lihat air liur mu sudah hampir menetes.."
"Dasar tak tau malu!!"
"Apa kau lupa?? Aku ini suamimu.. seharusnya kau tak perlu malu.. karena semua yang ada di diriku adalah milik mu.. aku tak keberatan jika kau ingin mengelus seluruh bagian tubuh ku."
"Berhenti berbicara omong kosong!! Cepat kenakan pakaian mu!!"
"Baiklah baiklah.."
"Kenapa kau menolong ku? Bukan kah kau bilang aku lebih baik memilih mati??
Saat itu... aku sungguh ingin mati"
"Kau memiliki pilihan itu.. tapi aku tak akan mengizinkan!!"
"Mengapa kau harus yang mengatur hidup dan mati ku?"
"Karena seluruh milik mu, saat ini adalah milikku"
"Kau sungguh tak masuk diakal!!! Jangan katakan jika kau mencintai ku!! Karena alasan seperti itu sungguh tak masuk di akal!!"
"Kenapa? Apakah kau merasa kau tak pantas aku cintai?"
"Bukan hanya itu.. aku hanya tak mampu berdiri sejajar dengan mu.. tingkatan mu terlalu sulit untuk ku raih!!"
"Bagaimana jika aku yang ingin membawa mu ketempat tertinggi bersama ku? Agar aku bisa selalu menjaga mu dan melindungi mu?"
"Tidak.. terimakasih.. aku lebih suka melakukan apapun dengan usaha ku sendiri"
"Kalau begitu mengapa kau tak berusaha agar bisa berdiri di sampingku?"
"Karena itu tak mungkin.. kau terlalu sempurna.. seperti ingin menggapai langit, faktanya kau tak akan pernah bisa..
sejauh apapun kau terbang kau tak akan pernah menyentuhnya"
"Apa kau percaya jika tuhan sudah mengatakan kun faya kun apapun bisa terjadi?
Kau sudah menganggap ku langit.. jika aku runtuh, apakah kau baru bersedia bersama ku?"
"Mengapa perkataan mu terasa begitu ambigu? Seakan kau ingin mengatakan padaku bahwa kau rela kehilangan semua milik mu asal aku bersamamu?"
"Jika aku mengatakan iya, apa kau percaya?"
"Tidak!!!"
"Baiklah.. kalau begitu.. kita lupakan apa yang kita bicarakan saat ini. Mari bicarakan masalah masa depan.."
"Bisakah membicarakan masa depan di tunda dulu?"
"Kenapa?? Aku sungguh lapar..."
"Ah astaga!!! Aku melupakan itu.. maaf.. aku terbiasa diurus jadi aku sampai lupa bagaimana cara mengurus orang lain.."
"Tuh kan.. bagaimana bisa kau kehilangan segalanya dan memilih bersama ku? Mangurus perut ku saja kau lupa.. bisa-bisa aku mati kelaparan..
Mana mungkin kau bisa mengurus hidupku nantinya"
"Jangan bicara seperti itu. Itu tak akan terjadi lagi..
Pak rano tadi udh membawakan mu bubur sewaktu mengantarkan pakaian ganti kita"
"Kita?"
"Iyaaaa kenapa gelagat mu aneh begitu setiap aku bilang KITA?"
"Aku terbiasa hidup mandiri.. kata-kata KITA sedikit membuatku anehhh... hehehe"
"Sudahlah.. ayo makan.."
Desty pun memakan bubur nya dengan lahap..
karena dy bukan sakit akibat virus, jadi nafsu makannya tak terganggu..
"Apa kau mau??"
"Tidak!! Aku tak suka bubur!!"
"Lalu mengapa kau memandangi ku terus? Seperti anak kecil yang kelaparan melihat makanan lezat?
"Aku bilang aku tidak suka bubur..
tapi memang benar aku lapar.. lapar ingin memakan mu!!" Cengir orland
Desty langsung menutupi kedua dada nya.
"Hahahahahaha" orland tertawa terbahak-bahak
Beberapa menit berlalu desty telah selesai dengan makanan nya.
"Sekarang kau bisa keluar dan panggilkan suster untuk membersihkan tubuhku dan mengganti pembalut"
"Kenapa?"
"Tentu saja karena kau itu laki-laki.."
"Ya.. tapi aku kan suami mu.."
"Walau pun status kita suami istri, tp selama kontrak pernikahan itu ada kita bukan lah suami istri sungguhan."
"Seperti nya kau benar-benar tak membaca lampiran hukumannya ya?"
"Ya benar aku tak melihat nya"
"Disitu di tulis jika aku boleh melanggar apapun syarat yang telah aku buat. Bahkan membatalkan pernikahan walau perjanjian belum berakhir.."
"Benar-benar licik.. kau bisa mengakhiri nya kapan pun?? Apa kau tidak takut termakan karma?"
"Apa maksudmu?"
"Setiap makhluk hidup pasti akan mendapatkan balasan atas apa yang mereka perbuat..
Kamu mencurangi aku seperti ini apa kamu tidak takut jika suatu saat kau akan jatuh cinta padaku?"
Orland pun mendekat pada desty, mengambil bangku dan duduk di sebelah ranjang desty..
Lalu ia menggenggam tangan kiri gadis itu.
"Mari kita buat kesepakatan? Beri waktu pernikahan kita 2 tahun.."
"Untuk apa?"
"Apa kamu tidak ingin mencoba pernikahan ini? Mencoba menjadi suami istri yang sesungguhnya? Bukan kah semua wanita mengatakan impian mereka hanya ingin menikah sekali seumur hidup?"
"Tapi.. untuk apa kita membuang waktu selama itu?"
"Tentu saja untuk menumbuh kan rasa, bagaimana?"
"Jadi maksud mu..kita mencoba menjalani pernikahan ini menjadi suami istri yang sesungguhnya selama 2 tahun hanya untuk menumbuh kan rasa?
Bukan kah ini terlihat seperti kau sedang mengambil kesempatan?"
"Tidak.. aku benar-benar ingin mencoba menjalani pernikahan ini dengan mu..
dan hanya kau yang bisa mengakhiri nya.. aku tak punya hak..
bagaimana? Bukan kah ini cara yang ampuh untuk mengikat ku?"
"Tapi aku tak ingin mengikat mu.. aku tak ingin cinta yang terpaksa.. jika suatu saat nanti aku mencintai mu, aku akan mencintai dengan setulus hati ku...
begitu juga sebaliknya.. aku hanya meng inginkan cinta yang tulus dari hati mu.
Bukan karena terpaksa..
apapun yg di mulai dengan tak baik, maka pasti akan berakhir dengan tak baik pula"
"Aku akan mencintai mu dengan tulus..
dan aku berjanji selama 2 tahun ini aku akan memperlakukan mu dengan sebaik-baiknya."
"Hmmm bagaimana jika dalam 2 tahun kita tetap tak bisa menumbuh kan rasa?"
"Aku sudah katakan.. hanya kau yang bisa mengakhiri hubungan ini.. aku tak akan mengakhiri nya.."
2 tahun adalah waktu yang lama.. aku takut.. hanya aku yang jatuh cinta sedangkan dy tidak.. mana mungkin dy bisa mencintai gadis biasa seperti ku..
"Bisakah waktu nya di percepat menjadi 1tahun?"
Mengapa dy mau mempercepatnya? Apa dy masih ingin kabur dari ku? Jadi tidak mau berlama-lama hidup bersama ku?
"Baiklah.. tapi aku punya syarat yang tak boleh kau langgar!!! Jika kau langgar maka waktu pernikahan kita akan bertambah 1 tahun lagi bagaimana?"
Glek.. desty kesulitan menahan saliva nya.. bulu kuduknya tiba-tiba merinding..
rencana apa lagi yang akan dy buat?