...
Tibalah saatnya nama ku dipanggil aku pun maju kedepan , pak max hanya melihat ku dan tidak lama setelah itu pak max menyuruh asistennya untuk membawa reya dan Teresa keluar, menandakan mereka berdua diterima.
Aku yang melihat itu sadar diri dan akupun bertanya
Alice : permisi pak , pintu keluar dimana ya?
Pak Max : emang saya ada nyuruh keluar?
Aku yang melihat itu mematung dan di ruangan itu sisa kita bedua.
Pak Max : menjadi yang paling tinggi di kedua test itu. Jika test kali ini saya bilang tidak juga tidak ada gunanya , 2 test itu kamu mampu melewatinya , jadi saya mau bilang apa?
Alice : mungkin saya bisa bantu dari belakang aja pak , enggak usah menjadi sekretaris , lagi pula saya tidak cantik ataupun tinggi seperti yang lain.
Pak Max : *max menutup bukunya dan menatap ku* bisa ceritakan sedikit tentang kehidupan kamu? Biar saya bisa lebih mengenal kamu.
Alice : tidak ada yang menarik dari hidup saya , semasa sekolah saya hanya dikucilkan dan dibully dan setelah lulus saya langsung lamar kerja disini.
Pak Max : mengapa kamu bisa di bully?
Alice : sampai sekarang saya juga enggak tau mengapa saya bisa dibenci di sekolah itu , tapi saya sendiri juga sadar bahwa mungkin saya dibully karena fisik saya.
Begitu aku berkata seperti, asisten max mengetuk pintu dan memberi tahu bahwa 5 menit lagi ada meeting yang cukup penting.
Pak max : tolong di reschedule
Alice : Oo pak.. , saya bisa pergi kalo misalnya saya sudah selesai.
Pak Max : saya penasaran dengan kamu
Alice : hidup saya tidak ada yang istimewanya , selama hidup saya, saya hanya dikucilkan dan dibully jadi tidak ada yang menarik dari hidup saya.
Lagian bapak kan seseorang yang dikagumi jadi untuk apa bapak penasaran sama saya.
Pak Max : kalo saya dikagumi oleh banyak orang terus kenapa saya tidak boleh penasaran dengan kamu?
Alice : saya hanya seseorang biasa yang hanya mengandalkan kepintaran untuk masuk ke kantor sini , sedangkan bapak , bapak adalah pengusaha sukses yang masih muda yang hidupnya penuh dengan berusaha.
Pak max berdiri dan duduk di kursi dekatku.
Pak Max : hidup saya terlalu membosankan , setiap hari hanya bertemu investor yang otak nya keras kepala dan tidak ada yang menarik dari hidup mereka.
Sedangkan hidup saya hanya hitam , putih , dan abu abu tidak ada warna lainnya. Kegiatan saya hanya bertemu orang yang memiliki cerita hidup yang sama seperti saya.
saya penasaran dengan kamu yang dari dulu berjuang untuk menutupi telinga kamu dan hanya berusaha , saya juga mau tau cerita cerita yang lain.
Alice : setiap orang memiliki cerita hidupnya masing masing. Cerita hidup bapak mungkin terasa biasa saja , tapi banyak yang mengangumi bapak , karena bapak adalah seseorang yang berhasil.
Pak Max : pak max hanya menatapku.
Alice : mungkin saya sudah bisa pergi.
Pak Max : emang ada yang nyuruh kamu pergi?
Alice : yang dibutukan hanya sekrestaris dan asisten sekretaris , sedangkan ada Teresa dan reya.
Pak Max : apakah menurut kamu, mereka pantas mendapatkannya?
alice : ya .. Mereka akan dikagumi oleh investor investor bapak karena mereka cantik dan tinggi
Pak Max : kalo kamu?
Alice : jujur saya tidak berani berharap banyak , mereka yang disini semua terlihat sangat cantik sedangkan aku?
Max : kamu cantik.. dan saya mau kamu menjadi asisten saya..
Alice : maaf pak?
Max : kenapa?
Alice : saya diterima gitu?
Max : iya , kenapa?
Aku hanya diam mematung disana dan tidak lama setelah itu pak max adain meeting 1 kantor. Disana dia menjelaskan posisi aku , banyak yang melihatku rendah dan aku hanya tersenyum di muka dan menangis di hati.
Pak max memposisikan aku di dalam ruangannya dan yang lain didepan ruangannya. Cukup mengagetkan untuk semuannya karena ini adalah pertama kalinya ada orang yang satu ruangan dengan pak max dan ruangan pak max berada di lantai 9.
Dilantai 9 hanya ada ruangan pak max. sehingga dilantai 9 itu hanya ada aku dengan pak max.