Chereads / PATIENCE / Chapter 3 - PATIENCE

Chapter 3 - PATIENCE

...

hari ini adalah hari pertama aku kerja , cukup melelahkan. Karena aku adalah satu satunya manusia dilantai ini sehingga pak max sering menyuruhku untuk naik turun untuk mengantarkan file file.

Jam menunjukkan pukul 6 dan aku beranjak dari kursiku. Aku bingung karena pak max tidak ada diruangan karena sedang pergi meeting , aku tidak tahu harus pamit atau gimana? Aku membersihkan mejaku dan lalu aku bertujuan untuk menaiki lift untuk turun kebawah.

Sesampainya di depan lift aku memencet tombol turun dan sambil menunggu , aku melihat handphoneku. tidak sadar lift sudah terbuka dengan pak max didalamnya. Pak max berdeham dan aku pun sadar akan kehadiran pak max. pak max pun memulai pembicaraan.

Pak max : mau kemana?

Alice : mau pulang pak? Kenapa? ada yang bisa dibantu?

Pak max : kamu enggak izin sama saya?

Alice : maaf pak saya tidak tahu aturan perusahaan ini

Pak max : yaudah izin..

Alice : aku menatap heran lalu melanjutkan dialogku , hm.. saya alice mau izin pulang pak..

Pak max : pak max hanya tertawa dengan tubuh tegaknya , kamu naik apa pulang?

Alice : saya jalan kaki aja pak , kebetulan apartmen yang saya tinggal tidak jauh dari sini.

Pak max : pak max mengganguk paham , kalo gitu besok kamu ke kantor jam 6.

Alice : maaf pak? Jam masuknya bukannya jam 8?

Pak max : jadi sekarang kamu yang gajiin saya?

Alice : baik pak , saya permisi.

Pak max jalan melewatiku , akupun langsung turun kebawah dan jalan Kembali ke apartmen. Sesampainya di apartmen aku langsung membersikan diri dan langsung beristirahat. Seperti ekspektasiku , alarmku berbunyi pada pukul 5.30 pagi. Aku langsung bangun dan membersihkan diri. Aku langsung turun kebawah apartmenku. Kebetulan aku menggambil paket apartmen ku sehingga aku diberi makanan pagi sepuasnya.

Setelah makan jam menunjukkan pukul 5.50 akupun keluar dari apartmen untuk jalan ke kantor. Sesampainya di kantor aku bingung , keadaan kantor saat ini sangat sepi. Aku tidak memperdulikannya sehingga aku hanya mengarah ke lift untuk menaiki lantai 9.

Sesampainya di lantai 9 , aku bisa merasakan bahwa disini sangat sepi dan gelap. Aku pun memasuki ruangan satu satunya itu , sesampainya di ruangan itu , aku hanya sedikit terkejut melihat pak max yang duduk di mejanya sambil membaca laporan yang aku buat semalam. Pakaian pak max rapi , tidak terlihat seperti bergadang. Pak max melihatku dan memulai pembicaraan.

Pak max : enggak nyangka kamu datanag jam 6 tepat juga.

Alice : maaf pak , tapi ini kantor masih sepi banget , mungkin hanya kita berdua yang berada di kantor sebesar ini.

Pak max : pak max menutup laporannya lalu menatapku dalam , terus kalo cuman kita berdua kenapa?

Alice : aku menatap pak max , enggak apa apa sih pak. Hm.. ada yang bisa saya bantu pak?

Pak max berjalan ke kursi satunya lagi yang biasanya ia gunakan kalo ia sedang banyak pikiran.

Pak max menyuruhku duduk di tepat depan meja yang bersebrangan dengannya. { jadi posisinya kursi , meja , kursi }. Akupun menuruti permintaan dia , aku duduk.

Pak max : gimana hari pertama kamu kerja semalam?

Alice : baik sih pak.. kenapa?

Pak max : ada yang ingin ditanyakan?

Alice : kalo bole saya tau , kerjaan saya hanya membantu bapak mengerjakan tugas tugas bapak diruangan ini?

Pak max : hm.. emang selain itu , kamu mau dikerjakan sebagai apa?

Alice : ya.. enggak apa apa sih pak , saya cuman ingin memastikan.

Pak max : saya sih maunya kamu kerja dirumah saya sebagai pedamping hidup saya.

Alice : hmm.. gimana pak?

Pak max : hahaha , enggak saya cuman bercanda. Ada yang ingin ditanyakan lagi?

Alice : ada sih pak kalo boleh..