Bel sekolah berbunyi menandakan semua siswa SMA Bintang Jaya sudah pulang
tak lupa dengan kiya dan rina yang sudah berada di parkiran sejak 15 menit yang lalu setelah bel pulang sekolah, rina menunggu jemputan sopirnya dan kiya sedang menemaninya. Tak lama kemudian datanglah sebuah mobil hitam yang tepat berhenti di depan mereka itu adalah sopir rina yang menjemputnya.
" kiya jemputan gue udah dateng, gue duluan yah lo gak papa kan disini sendiri?" tanya kiya memastikan
" udah gak papa santai aja, yauda balik deh lo sana udah di tungguin itu" ucap kiya pada rina yang sedang di tunggu sopirnya untuk masuk ke mobil dan segera pulang, setelah itu rina pamit dan melesat pergi dari sekolah. Kiya yang masih mengamati kepergian rina tadi di buat kaget dengan tepukan seseorang di bahunya. Saat ia berbalik sudah ia dapati muka datar kenan disana yang tidak tahu kapan datangnya sudah ada di belakangnya. Dan kemana saja dia tadi kiya sudah lama menunggu disini dan dia baru menampakkan batang hidungnya.
" iihh buat gue terkejut aja lo, darimana aja? Gue tungguin juga dari tadi gak muncul?" tanya kiya pada kenan yang masih stay berdiri di hadapannya.
" ada keperluan tadi sebentar" ucap kenan singkat
" yauda ayok balik deh, capek gue nunggu lo dari tadi ini" ucap kiya padanya sambil mengambil alih helm yang di berikan pada kenan untuknya dan segera memakainya. Saat akan naik ke motor kenan, kiya di panggil seseorang dari kejauhan yang masih samar samar ia melihat dan saat orang itu sudah dekat ia sudah tahu siapa pelakunya yang memanggilnya itu.
" kiya"
Raka tadi saat bel sekolah pulang tiba ia langsung datang ke kelas kiya untuk mengajaknya pulang bersama sesuai kesepakatan yang ia buat tadi walaupun kiya tak menyetujuinya, tapi saat ia sudah tepat berada di kelas ia tidak menemukan kiya disana dan kelas sudah tampak kosong semua murid sudah keluar dan pada pulang.
Setelah itu ia memutuskan untuk segera keparkiran memastikan kiya sudah pulang atau masih disana dan yah tepat kiya masih disana dan sudah akan pergi pulang dengan kenan cuma di urungkan olehnya dengan memanggil kiya.
Merasa di panggil namanya kiya menoleh dan mendapati raka yang berjalan kearahnya dan menghampirinya dengan napas tidak teratur kelelahan mencari keberadaan kiya.
" apaan lo panggil gue? Perlu apa? Tanya kiya ketus pada raka
" gimana sih kan gue udah bilang tadi kita pulang bareng, terus gue ke kelas lo udah gadak tadi makanya gue buru kesini dan untung ajaloh belum balik" ucap raka
" erghh apaan gue gak mau kali pulang sama lo, lagian ini yah kan gue gak bilang setuju mau balik sama lo" ucap kiya menjelaskan pada raka dan masih di atas motornya kenan memperhatikan perbincangan mereka disana.
" gue udah mau balik ini sama kenan, dah bye ucap kiya pamit meninggalkan raka disana dan segera naik motor kenan dan melesat pergi.
" gue gak mau tau besok lo harus balik sama gue, kalok gak liat aja besok bakalan ada kejutan buat lo yang tak terduga" ucap raka berteriak dengan keras yang masih samar terdengar kiya. Dan raka menampilkan senyum smirk nya merencanakan apa yang akan ia buat besok di sekolah.
" menarik" ucapnya dan segera menaiki motornya dan pergi.
Di perjalanan pulang kenan masih bertanya dan penasaran dibuat dengan sikap raka yang tiba tiba mendekati kiya dan apa ada sesuatu yang direncanakan raka pada kiya sahabatnya itu? Kenan jadi khawatir dengan kiya berdekatan dengan raka secara raka terkenal dengan riwayat buruk yang melekat pada dirinya dengan seringnya tawuran, bolos, balapan liar dan playboy. Kenan takut kalau kita jadi korban berikutnya raka yang di permainkan seenaknya olehnya terus di campak an begitu saja seperti riwayat perempuan lainnya yang pernah dekat dengan raka.
" kiya"
" Haa? Apaan?
" udah lama dekat sama raka"? Tanya kenan padanya dengan wajah serius yang masih bisa terlihat oleh kiya di balik kaca spion.
" gak, baru aja kemaren gak tau tiba tiba aja dia ngechat gue, gue aja gak tau darimana dia dapat nomor gue darimana lagian gue juga gak pernah liat dia sebelumnya" jelas kiya pada kenan yang masih tampak berpikir dan mencerna jawaban kiya.
" jauhin dia!! " ucapnya dengan wajah seriusnya kiya di buat bingung dan penasaran dengan sikap kenan yang tiba - tiba menyuruhnya menjauhi raka, apa kenan cemburu kedekatannya dengan raka? Kalau benar kiya bisa riang gembira mengetahui itu, iyah berandai saja dulu siapa tau beneran.
" emang nya kenapa dengan raka?" lagian kenapa emang kalau aku dekat sama dia kan bagus nambah temen kan? " ucap kiya menunggu balasan ucapan kenan.
" pokoknya jauhin, ini perintah!! " ucapnya tegas tak menerima penolakan dari kiya.
" gak janji yah, heheh"
" serah"
Kenan ngambek sama kiya sampai di perjalanan pulang setelah perbincangan tadi saat kiya berbicara kenan hanya menanggapi ucapan kiya dengan "hmm iyah" dan hanya bergeming saja.
Kiya aneh dengan sikap kenan ini tapi dia suka ada kemajuan karena ia merasa di khawatirkan oleh kenan yang tak biasanya seperti ini menyuruhnya untuk tidak dekat dengan raka, apa kiya salah kalau merasa kenan cemburu padanya? Sudahlah jangan berharap lebih kiya itu adalah bentuk rasa sayang dan khawatir kenan padamu sebagai sahabat saja dan gak lebih. Lagian juga kenan kalau udah ngambek besok udah baikan lagi kok dan gak bakalan lama.
Malamnya kiya mencoba untuk menghubungi kenan dia masih tidak enak dengan kenan tadi yang masih tampak marah dengannya karena tidak kiya tidak menuruti permintaan kenan menjauhi raka.
Di kamarnya kiya sedang mengetik pesan untuk kenan tapi masih belom di balas olehnya padahal juga sudah terkirim dan ceklis dua.
"To kenan"
Kenan
Lo udah tidur belom?
Besok temenin gue beli novel kesukaan gue yah katanya udah terbit di toko buku
Bisa?
Belom ada jawaban dari kenan dan pesannya saja belom di baca pria itu sambil menunggu balasan kenan tak lama pesan lain masuk di ponsel kiya dan ia langsung mengeceknya siapa tahu balasan dari kenan dan saat di lihat pesan dari seseorang itu ia malas untuk membalasnya dan hanya di bacanya saja, karena pesan yang ia harapkan dan tunggu hanya pesan dari kenan.
Pesan masuk di ponsel kiya itu dari raka yang menyuruhnya untuk pergi sekolah bareng besok pagi.
Ting..
" cowok aneh"
Kiya..
Besok pagi lo gue jemput kita pergi sekolah bareng gadak penolakan dan kalau lo nolak liat aja besok apa yang bakalan terjadi
Kiya yang membaca pesan raka yang memaksa itu hanya membaca nya saja tak berniat membalas bodo amat emang dia mau berbuat apa si raka cowok aneh itu kiya gak peduli.