Chereads / ALASKA JOURNEY LIFE / Chapter 6 - ALASKA

Chapter 6 - ALASKA

...

JAM 2 PAGI

mama datang ke kamarku , udah bangun ska? Tanya mama.

Belum ma , sambil mengambil kamera dan tas , jawabku males.

Mama hanya tertawa lalu memelukku , jangan salah pergaulan ya nak , tetap jadi anak yang mama kenal , tetap menjadi anak yang taat aturan , dan sopan santun.

Mama cengeng ih , ledekku lalu menjawab , mama tenang aja aku pasti bisa jaga diri kok nanti kalo ada apa apa aku kabarin.

Aku pun turun kebawah dan melihat papa yang siap dengan kopernya. Yok ajak papa. Loh papa ikut? Tanyaku heran. Iya dongg mau anterin anak papa ke canda , jawab papa.

Sudah enggak heran kalo papa mau berpergian tanpa menanya ataupun konfirmasi dulu. Aku sempetin makan di rumah , tidak lama aku makan.

Mama membawa kue , ya itu kue , kue Harvest rasa cokelat! Dan lilin diatasnya.

Siapa yang ulang tahun ma? Tanyaku polos karena aku lupa.

"Kebiasaan deh kami ini , happy bornday sayang! Semoga kamu bisa menjadi apa yang kamu mau , maafin papa kalo papa belum bisa bahagiain kamu , jangan cepet cepet dewasa , papa bangga punya anak seperti kamu , papa bangga pemikiran kamu sangat dewasa , papa bangga papa bisa menjadi papa kamu , papa bangga kamu jadi anak papa , dan papa bangga kamu bisa lahir di dunia , sehat sehat ya.. i love you , Alaska! " Kata papa yang bentar lagi akan nangis.

Makasih pa! Lalu memeluk papa dan berkata , makasih udah Nerima aku jadi anak papa , aku tau kadang aku durhaka , sering gak sopan , tapi aku berusaha untuk ubah itu semua. Alaska bangga bisa ketemu papa , Alaska akan berjuang supaya papa bahagia terus , makasih uda Nerima baik atau buruknya Aku pa! I love you too! Jawabku.

Ekhm , dehaman mama yang membuat pelukan ku dan papa terlepas.

1. 30 menit lagi kamu harus tiba di bandara.

2. Lilin yang diatas kue udah meleleh karena belum ditiup tiup.

3. Kenapa mama enggak dipeluk juga?

Omel mama yang membuatku dan papa tertawa.

Aku pun make a wish dan meniup api itu dan segera ke mobil untuk berangkat ke bandara. Mama yang sempet nangis akhirnya melepaskan ku untuk hidup di negara orang.

Sesampainya di bandara kita langsung check in dan duduk di gate. Kita harus menunggu 2 jam lagi.

Sambil menunggu kedatangan chalsa , aku bertanya ke papa.

Kok papa tumben naik pesawat umum? Biasa kan papa kalo pergi pake pesawat papa sendiri , Tanyaku ke papa.

Anak papa udah pande ngatur ya sekarang , jawab papa yang hanya tertawa mendengar pertanyaan ku.

Apa pun memasang wajah kesal dan bertanya , apa yang lucu sih pa? Tanyaku.

Papa pengen ngerasa jadi orang biasa atau normal aja. Selama ini papa keluar karena urusan bisnis. Kalo sama keluarga bisa dihitung pake jari dan kalo sama keluarga papa lebih memilih buat menjadi orang biasa aja.

Kalo kamu bilang tumben papa naik pesawat umum , jadi selama ini sebelum papa punya pesawat pribadi emangnya papa pake apa? Papa kan kerja makanya papa memutuskan untuk beli dan pake pesawat sendiri kalo urusan bisnis , jawab papa.

Aku hanya mengganguk dan tidak lama setelah itu kita ke Starbucks. Disana kita ketemu chalsa dan om reldo , disana kita berbincang bincang dan tidak lama setelah itu kita boarding.

Seperti biasa papa sama om reldo duduk di first class Dan kita berdua di economy , karena katanya kita belum bisa nyari uang sendri *meskipun kesel tapi itulah kenyataannya :l*

Jakarta - Singapore - Canada