Chereads / ALASKA JOURNEY LIFE / Chapter 9 - ALASKA

Chapter 9 - ALASKA

...

Hari ini adalah hari pertamaku ke kampus. Seperti kemarin chalsa duluan bangun lalu membangunkan aku pada pukul 6 pagi.

Sebelum kampus kita memilih untuk sarapan dibawah. hari ini aku hanya ingin memakan roti , sesampainya dibawah kita bertemu dengan kak Rex dan kak Revan.

Kita mengajak mereka untuk makan bareng dan skalian mengobrol tentang kampus.

Setelah selesai sarapan kita berangkat ke kampus. Kita memilih untuk menaiki busa dibandingkan taxi.

Sesampainya di kampus , aku kebelet dan ingin ke toilet tapi chalsa tidak tau toiletnya dimana.

Sehingga aku meminta bantuan para kakak kakak ini , yaitu Rex.

Rex pun mengantarkan aku ke toilet , sesudah dari toilet aku masuk masuk ke satu minimarket , seven eleven.

Disana aku membeli beberapa snack seperti roti dan susu. Aku menawarkan kak Rex , cuman dianya gak mau dan kak Rex memilih untuk menunggu diluar.

Setelah selesai akupun keluar. Dan bertanya

Aska : kakak udah lama kuliah disini?

Kak Rex : lumayan semester 4 , tapi nanti aku juga mau lanjut S2 disini.

Aska : *aku mengganguk paham* ambil jurusan apa kak?

Kak Rex : kedokteran. Bole jangan manggil kak ga? Kita cuman beda beberapa tahun.

Aska : bole kok kak , eh.. Kalo enggak kak Rex mau manggil apa? *Sambil meminum susu pisan yang kubeli tadi*

Kak Rex : Rex aja , umur kita cuman beda 3 tahun jadi Santai aja.. btw kamu disini karena kemauan sendiri atau orang tua?

Aska : kemauanku sendiri , aku pengen belajar mandiri.

Setalah itu Rex hanya mengangguk mengerti dan kita pun berhenti karena udah sampe di depan kelas. Rexpun mengajak kita untuk ketemuan di kantin pas bel istirahat.

DIDALAM KELAS

Senyam senyum Mulu , tanyaku menghampiri chalsa.

Dia hanya mengelak , dan hanya menjawab , enggak kok b aja...

Tidak lama setelah itu dosen pun masuk dan ternyata dosen itu berasal dari Indonesia. Bel telah berbunyi, kelas berjalan seperti biasanya. Hanya perkenalan dan beberapa teori awal. Akupun menuju ke kantin bersama chalsa.

KANTIN KAMPUS

Disana kita ketemu dengan kak Revan dan Rex , dan beberapa orang Indonesia.

Hai! Sapaku dan chalsa kepada Rex dan kak Revan. Hai! Sapa mereka balik , aku memilih untuk duduk dan menikmati rotiku dengan pemandangan yang sangat indah.

Sedangkan chalsa , dia pergi bersama kak Revan . Kak Revan umurnya lebih tua , beda 5 tahun sama aku. Rex menghampiriku dan bertanya

Rex : makan itu doang?

Aska : yaps , kenapa? *Lalu aku bertanya beberapa hal yang membuatku penasaran* disini orang Indonesia banyak ya?

Rex : kalo bisa dibilang banyak , lumayan la.. cuman kalo muridnya sendiri itu kebanyakan di jurusan yang lain , kayak kedokteran atau yang lain.

Tapi kalo dosennya itu lebih banyak di jurusan yang kamu pilih. Kenapa? Penasaran sama pak Rey?

Aska : enggak.. cuman nanya aja soalnya dosennya banyak orang indo jadi gw penasaran aja :)

Pak Rey adalah dosen pertama yang masuk ke kelasku. Orangnya humble , friendly , lumayan ganteng menurutku dan tegas.

Aska : emang kenapa pak Rey? Kok lu nanya gw penasaran sama pak Rey apa enggak?

Rex : enggak sih , tanya aja.. soalnya hampir semua murid disini itu bucin sama pak Rey karena kehumble-an nya dan kegantengannya.. lu enggak penasaran sama dia?

Aska : enggak sih , biasa aja.. orangnya baik , friendly , dan lumayan ganteng la..

Rex : lumayan nih? Lu udah pernah pacaran enggak sih?

Aska : *aku kesedak susu yang kuminum* enggak , gw belum pernah pacaran.

Rex : hah? Serius?! Lu masih suka sama cowok kan?

Aska : hahaha , tenang.. masih normal kok :) , gw masih suka sama cowok. Nih , menunjukkan foto seorang cowok yang ada di handphoneku

Rex : siapa nih? Kenalin dongs.. ganteng banget. Gw yang cowok kagum sama dia

Aska : dia reil seorang cowok yang enggak pernah aku ceritain sebelumnya. Seseorang yang super simple. Aku suka liat wajahnya yang tenang dan penuh misteri. Aku bertemu dengan reil di sekolah. Pada saat itu dia datang menjadi pembicara 5 tahun lalu. Sudah gitu doang hubunganku dengan reil.

Rex : terus lu enggak minta no telpnya apa gimana gitu?

Aska : *aku tertawa* ya enggak berani la.. ya kalo gw ketemu sama dia lagi mungkin gw bakalan minta no telpnya dan kalo pun kita ketemu itu sudah takdir

artinya.

Ekhm, dehaman yang membuat kita menoleh. Ternyata pak rey. Uda bel masuk kenapa belum masuk? Tanya pak Rey yang sebenarnya dari tadi duduk tidak jauh dari kita.

Rex hanya menjawab , maaf pak enggak dengar. Dan kembali ke kelas. Akupun mengulang perkataan rex, "maaf pak tadi enggak dengar bel masuk" yang di pikiranku aku sudah dibiarkan.

Alaska ya? Tanyanya. Iya pak... Jawabku. Ikut saya sebentar ke ruangan saya. Kata pak Rey.

Otak dan hatiku bercampur , aduh mati gw , aduh hari pertama aja udah buat masalah.