Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang pernah ia kenal saat masih kecil. Mencoba untuk baik-baik saja, melihat Lisya yang menyapa Galang dan Angel. Gabriel tak mampu untuk melanjutkan langkahnya mendekat. Rasanya ia masih bersalah dalam masa lalu itu. Gabriel menghembuskan nafasnya panjang, jantungnya berdegup kencang. Ia harus melawan rasa takut dan traumanya. Iya yakin, ia pasti bisa!
"Gabriel, ayo masuk nak! Sapa dulu om Galang sama tante Angel." ujar Lisya, lalu meraih pergelangan anaknya yang masih diam di tempat.
"Jangan takut, ayo sapa mereka. Mommy yakin, kamu pasti bisa," bisik Lisya, ia tahu betul betapa menderitanya Gabriel kehilangan Kayla saat itu. Apalagi orang tua gadis itu ada di sini.