Lelaki itu tersenyum. Sesampainya di apartemen Kayla mendengus resah karena kelelahan. Belum sampai kamar, tubuhnya dibopong oleh kekasihnya lalu dengan cepat masuk ke dalam lift. Memang agak kurang ajar di tempat umum tetapi siapa peduli.
"Malu ih di liatin orang." kata Kayla.
"Peduli amat sayang." kata Gilang.
Aura-aura Gilang sudah membuat Kayla curiga pasti dia menginginkan sesuatu darinya. Bukan Gilang, melainkan Kayla yang terangsang dengan deru nafas Gilang. Entahlah ada yang aneh pada dirinya sekarang, masa iya dirinya akan melakukan itu dan meminta duluan.
"Huft," lenguh nya menghembuskan nafasnya panjang.
Setelah sampai di dalam ruang tamu. Gilang menurunkannya tepat di sofa, lalu Kayla menarik kerah kemeja dongker milik Gilang. Mengecup bibir itu dengan lembut, lalu Gilang melumatnya dengan sangat kasar. Rasanya tuh bibir ingin Gilang gigit karena kenyal, lembut.