"Sialan kau Alana! Keluar kau atau aku akan membunuh anak-anakmu!" ancam Aldrick.
Alana menahan rasa sakit di lengan kirinya, sebisa mungkin ia harus menghadapi mereka agar tidak membunuh anak-anaknya. "Bukankah menginginkan suamiku mati? Dia sudah mati! Jadi, bukankah sudah selesai tugasmu." kata Alana menahan nyeri.
Aldrick menganyunkan kakinya beberapa langkah. "Hatiku tidak tenang ji--"
Dor!
Dor!
Brak
Brak
Beberapa anak buahnya telah tergeletak tak berdaya. Mereka mendapatkan tembakan di kepala dan mata, bukankah ini bidikan yang sangat luar biasa. Aldrick tak segan-segan menembak Alana beberapa kali sehingga wanita itu terkapar lemas. "Keluarlah jika kau ingin mengalahkan ku! Jangan bersembunyi seperti rubah!" pekik Aldrick.