"Sudah selesai. Pak, boleh kah saya pulang?" tanya Alya.
"Silahkan." ucapnya seraya menatap datar ke arah Alya. Kejutekan si Andrei memang meresahkan Alya, yang nantinya akan meresahkan para karyawan yang ada di sini.
"Padahal kemarin kami beli komik nggak gini-gini amat orangnya. Tapi kenapa beda banget? Duh perlu periksa nih gua." ucapnya dalam hati.
Belum lama ini mereka membeli komik serta Andrei tiba-tiba memeluknya seakan kenal lebih dari satu bulan. Bahkan mereka baru kenalan, apa mungkin ini gara-gara ia membohongi Andrei kalau umurnya waktu itu mengaku 20 tahun? Bisa jadi. "Ah masa iya," pikirnya lagi.
"Alya ... Berhenti dulu." panggil Andrei menghentikan langkah Alya yang baru saja mau memegang knop pintu langsung menolah ke arah sumber suara.
"Iyah. Ada apa Pak?" tanyanya diiringi senyuman tipis khasnya.