"Kyaaa lepaskan saya!! Siapa kalian hah?!?"
"Bungkam mulutnya agar tak berisik! Merepotkan saja sih!!"
Pria yang ternyata bernama Park Siho dan seseorang yang tengah menyetir meminta dua teman nya yang sepertinya anak buah dari Park Siho itu.
"Turunkan aku!! Ahkk~"
"Diam!!!!! Jika kau masih ribut juga aku lempar kau keluar dari sini, agar mati!" Jinhye langsung mengkeret dan menangis, dia terus meronta karena tangan nya di ikat oleh tali tambang,
"Kalian siapa?! kenapa membawaku begini??"
"Jangan bawel lagi!!! Atau kami habisi kau sekarang!"
"Hey~ bos bilang kita harus membawa nya hidup hidup bro"
"Haha~ benar juga, lagian dia cantik sekali hihi bisa kita pakai bergantian nanti"
"Jangan....hiks~ tolong bebaskan aku"
Jinhye hanya bisa terisak dengan pasrah, dalam hati dia memohon agar tuhan mengirimkan seseorang untuk membebaskan nya dari neraka baru ini.
*
*
Seoul Hospital.
Eunhyuk berlarian di koridor rumah sakit, mirip orang mabuk dan stres karena beberapa kali dia menabrak orang dan mendapat kemarahan dari mereka. Hal yang dia pikirkan hanya satu semoga Jinhye baik baik saja setelah setengah jam lalu Jungsoo menelpon nya, dan mengatakan Jinhye kecelakaan lalu berada di rumah sakit ini.
Eunhyuk sama sekali tak menyangka, tadi pagi dia masih bersama Jinhye bahkan sempat bermesraan dengan ekstrim, lalu kenapa rencana tuhan sungguh mengejutkan. Tiba tiba Jinhye di kabarkan kecelakaan ketika Eunhyuk berencana akan menjemput gadis itu ke kantornya sore ini.
"Paman!"
Eunhyuk memanggil keras Jungsoo yang baru keluar dari sebuah ruang rawat bersama seorang dokter spesialis Ahli saraf.
"Jinhye~ ahk maksudku kekasihku, dia bagaimana?"
Jungsoo yang terlihat sedih membungkuk berterima kasih pada dokter tadi sebelum dia pergi, lalu beralih merespon pertanyaan Eunhyuk.
"Dia di dalam, bersama Soraa. Kepalanya mengalami benturan cukup parah dan harus di operasi tadi, dia masih di perban cukup banyak. Dia sudah siuman baru saja, tapi hanya bisa menatap kosong pada semua nya. Dokter bilang ada kerusakan berat di saraf nya"
"A....APA?"
Eunhyuk tersentak, langsung menerobos pintu ruang rawat itu lalu di hadang Soraa yang menenangkan nya, agar tak mengganggu keponakan nya.
"Hyuk....bibi mohon kasihan Jinhye~ dia baru siuman, masih belum bisa kita aja bicara apapun"
Eunhyuk menggeleng miris, berjalan mendekat ke arah ranjang rawat lalu menatap seorang gadis yang kepalanya di bebal perban cukup tebal, dan hanya diam dengan tatapan kosong.
"Jinhye"
Banyak alat kedokteran yang menempel di tubuh gadis itu, dan Eunhyuk tanpa sadar menangis, lalu menarik kursi kecil untuk duduk disana dan meraih tangan pucat yang tadi pagi masih bisa dia genggam dengan penuh cinta.
"Sayang~ kenapa jadi begini hm? Kau janji akan kencan dan makan malam dengan ku, bahkan aku sudah menyiapkan kejutan manis untukmu malam ini"
Jungsoo mengusap bahu Eunhyuk yang naik turun karena terisak, dia juga ikut sedih melihat kondisi Jinhye yang separah ini. Tiga orang itu larut dalam pikiran masing masing, beberapa menit suasana kamar rawat itu menjadi hening, sejak tadi Eunhyuk terus menggenggam tangan gadis yang terbaring di ranjang itu.
"Kau~ bukan? Ini~ ini tidak mungkin"
Jungsoo dan Soraa terkejut saat Eunhyuk berteriak, lalu mereka berdua tergopoh mendekat.
"Ada apa Hyuk? Ya tuhan kau membuat kami kaget saja"
"Dia bukan Jinhye~ dia bukan Jinhye~ dia ini Jihyun...."
"Apa?"
"Mworago??"
Dua orang yang berdiri di belakang Eunhyuk tersentak bingung, bahkan Jungsoo makin mendekat ke ranjang, mengamati wajah keponakan nya yang masih pucat itu.
"Maksudmu dia itu Jihyun?"
"Yak jangan bercanda Eunhyuk-ah?! Darimana kau tahu dia itu Jihyun?"
Eunhyuk membolak balik tangan lentik yang pucat itu, dia menunjuk telunjuk lentik yang masih dia amati sejak tadi.
"Jinhye punya tahi lalat di telunjuknya, dan ada tanda lahir di telapak tangan nya, ini tak ada sama sekali dan tak mungkin semua itu bisa menghilang begitu saja"
"Ya tuhan~ jadi dia?"
"Paman, aku tak mungkin salah mengenali kekasihku, aku yakin dia Jihyun, jika wajah mereka memang identik sama persis, hanya perbedaan kecil itu yang bisa kita kenali dan juga warna bola mata mereka"
Soraa langsung memperhatikan bola mata gadis itu dan menutup bibirnya dengan tangan karena shok.
"Oppa~ benar juga bola matanya berwarna hitam, hiks~ dia Jihyun....aku juga tahu bola mata Jinhye warna nya coklat"
"Lalu Jinhye, dimana dia? Kenapa dokter memberikan ponsel Jinhye padaku tadi dan mengatakan itu ponsel milik korban tabrakan mobil tadi"
"Mana ponselnya? Biar aku periksa paman?"
Jungsoo memberikan ponsel itu pada Eunhyuk yang dia ambil dari saku jas nya, sebuah ponsel yang masih di sandi dan terkunci. Tapi memang itu ponsel yang Jinhye pakai selama ini, karena ada gantungan nya berbentuk Doraemon.
Eunhyuk membuka kunci ponsel itu, memasukkan sandi yang dia hapal karena Jinhye sering melakukan nya 4496. Beberapa panggilan yang dia lakukan siang tadi pada Jinhye juga masih ada belum terhapus sama sekali, bahkan isi chat mesra nya dengan Jinhye juga masih ada.
"Kenapa bisa begini? Ponsel Jinhye kenapa bisa di temukan pada Jihyun yang kecelakaan? Lalu Jinhye~ dia dimana?"
"Ini pasti di sengaja? Ada seseorang yang melakukan nya dan sengaja mengirim Jihyun pada kita, lalu menukar nya dengan Jinhye. Aku takkan melepaskan nya jika tahu siapa dalang nya"
"Apa maksudmu Hyuk?! Astaga jadi maksdmu Jinhye ada di tangan orang itu?"
"Nde.....dan posisi Jinhye mungkin dalam bahaya"
"Apa?! Ya tuhan, Lalu siapa dia. Kenapa dia bisa melakukan hal jahat begini!?"
"Paman dan bibi di sini saja, jaga Jihyun baik baik disini"
"Lalu soal Jinhye bagaimana? Kasihan keponakan ku?"
"Aku akan mencarinya, bibi tenang saja, jaga Jihyun di sini jangan biarkan siapapun mendekati kamar ini, aku akan meminta pengawal ku berjaga di sini dan aku juga akan bergerak cepat mencari Jinhye"
"Tolong temukan Jinhye~ kami sungguh mengandalkan mu sekarang"
Jungsoo cemas sekaligus bingung, dia lega di satu sisi Jihyun bisa kembali pada mereka lagi dan ternyata masih hidup, lalu Jinhye malah entah di mana sekarang dan tak ada kabarnya.
*
*
"Kyuhyun-ah ini aku. Minho bilang kau sudah kembali ke Seoul tadi pagi"
"Nde hyung aku sudah di rumah, maaf aku belum menghubungi mu karena masih membongkar barang hehe, aku juga masih cuti di kejaksaan sampai besok lusa. Hey...ada apa menelpon ku malam malam begini?"
"Aku butuh bantuan mu sekarang....,apa boleh aku berkunjung ke apartemen mu sekarang?"
Eunhyuk mengemudikan mobi LA- Ferari HITAM sportnya sekaligus menelpon seseorang yang cukup dekat dengan nya, jawaban heran Kyuhyun terdengar di seberang.
"Sekarang?"
"Nde ini sangat mendesak, aku butuh bantuan mu. apa Eunhye keberatan jika aku bertamu kerumahmu sekarang?"
"Ish, tidak kok. yasudah kesinilah sekarang. Jika aku menolak kau pasti ngambek padaku"
"Gumawo, aku akan sampai dalam sepuluh menit"
Klik.....
Eunhyuk menginjak dalam pedal gas mobilnya, dia harus segera bertemu Kyuhyun untuk meminta bantuan adik sepupu nya itu.
*
*
"Apa maksudmu pacarmu menghilang? Jadi selama ini soal penyamaran gadis bernama Park Jinhye yang di ceritakan Donghae hyung semua itu benar?"
"Iya~ dia adik kembar Jihyun, kau pasti juga tahu dari si ikan ember itu soal hubungan ku dengan Jihyun yang hancur, dan sekarang aku pacaran dengan Jinhye? Hubungan ku dengan Jinhye masih di sembunyikan. Semua orang masih berpikir dia itu Jihyun"
"Ckck~ aku yang mendengar nya saat itu sampai bingung, kalian kan akan segera menikah. Lalu kau beralih dengan Jinhye tiba tiba dan memutuskan Jihyun. kau itu membingungkan"
"Sudahlah tak usah di bahas lagi Kyu, aku mencintai Jinhye sekarang, dan aku butuh bantuan mu untuk mencari Jinhye~ aku tahu koneksi mu di kejaksaan cukup bagus, tak mungkin juga aku melapor ke polisi, jadi tolong kerahkan bawahan mu, please"
"Ahk jinjja, baiklah aku akan menelpon Minho dan Xiumin dulu, tunggu sebentar"
Eunhyuk mengangguk pelan, dia menatap foto Jinhye di walpaper ponselnya dengan cemas. Firasatnya mengatakan Jinhye sedang dalam bahaya karena tak ada satupun yang melihat gadis itu sejak tadi siang. Apalagi ponsel nya bisa di temukan di Jihyun, bukankah ini aneh. Semoga saja Kyuhyun dan tim High criminal bisa mencari keberadaan Jinhye.
"Mereka akan bergerak sekarang, Henry sedang melacak ponsel kekasihmu menyadap dimana benda itu berada beberapa jam lalu, agar kita tahu posisi kekasihmu tadi siang, untung saja sebagian besar tim ku masih ada di markas malam ini"
"Syukurlah, semoga saja ada kabar baik. aku tak salah meminta bantuan padamu kan?"
"Hm~ malam ini menginaplah di sini hyung begitu kita dapat kabar soal nona Jinhye, kita akan ke markas ku"
"Terima kasih Kyu-a, aku berhutang banyak pada mu"
"Traktir saja aku minum wine yang mahal bayaran nya nanti, haha"
"Kebiasaan minum mu masih saja menakutkan, kau tak di omeli istrimu kalau mabuk hah?"
Kyuhyun hanya terkekeh tak peduli, dia memang tak pernah bisa lepas dari minuman wine dan alkohol, Eunhye sudah lama maklum soal kebiasaan suami nya itu.
*
*
Esok pagi nya.
*
*
Jinhye terjaga dengan kepala yang berat dan tubuh remuk, dia mengerjapkan matanya berusaha melihat ke sekeliling di mana dia sekarang. Ruangan ini seperti sebuah kamar namun sangat kecil dengan kasur kecil yang Jinhye tempati berbaring pingsan tadi, dan satu meja nakas di samping ranjang. Tak ada barang lain nya selain dua perabotan itu.
"Ahk appoya~ seluruh badan ku sakit semua" Cahaya terang masuk dari jendela kecil yang memiliki jeruji besi, korden warna putih itu melambai karena angin pagi dari luar, dan Jinhye baru sadar jika kedua tangan nya masih terikat erat dengan tali dan kakinya juga. Dimana dia berada?
"Ya tuhan, apa aku masih di tangan orang orang jahat itu?"
Gadis itu berusaha mengais ingatan nya, dengan panik Jinhye mencari ponselnya, tak mungkin jatuh saat orang orang itu mendorong nya masuk ke mobil Van, dia ingat jika membawa ponsel memasukkan saku coat nya.
"Apa mereka juga mengambil ponselku?? Apa tujuan mereka menyekapku disini?"
Ketika Jinhye kebingungan dan bertanya tanya, pintu tiba tiba terbuka dari luar. Dua pria dengan jaket kulit masuk, salah satu nya membawa nampan berisi makanan dan Jinhye mengenali salah satu orang itu, dia yang menarik paksa Jinhye masuk ke dalam mobil dan mengikat lengan nya.
"Wah kau sudah siuman rupanya nona?"
"Siapa kalian? Dimana aku?!"
Dua pria asing itu terkekeh geli lalu menyodorkan botol air dengan sedotan agar Jinhye bisa minum.
"Sejak kemarin siang kau belum makan, jadi minum dan makan lah sekarang"
"Aku tak butuh makan! Bebaskan aku dari sini!"
"Keras kepala dan susah di ajak bicara, hyung aku sudah memberimu saran kan. Sumpal saja lagi mulutnya agar tak bawel"
"Kalian?"
Pria bernama Park Siho itu menggeleng, lalu mendekat pada Jinhye dan berjongkok tepat di depan nya, menatap wajah cantik yang ketakutan itu dari dekat.
"Jika bibirnya yang indah ini di sumpal lakban lagi sayang sekali, haha kau ternyata cantik sekali nona. Padahal wajahmu tak pakai bedak sama sekali hehehe"
"Benar hyung, dia cantik sekali. kemarin saat aku membopong nya ke sini, aku sempat terangsang hehe"
"Pantas bos suka sekali padanya haha"
Jinhye jadi bahan lelucon dua pria itu, mendengar panggilan bos Jinhye jadi makin ketakutan soal nasibnya, dia makin berpikir keras siapa orang yang sengaja menyekapnya disini.
"Peter, kau suapi makan dia ya, jika menolak makan paksa saja. Dan kau nona, jika masih suka teriak teriak lagi, aku akan memperkosamu. Mau?"
"Shi....reo"
Jinhye langsung menggeleng takut, setelah pria bernama Park Siho itu keluar Jinhye menolak menggeleng tak mau makan.
"Aku masih kenyang.....aku tak mau makan....taruh sana saja"
"Ckck dasar keras kepala, terserah kau saja. Jika kau sampai mati kelaparan besok baru kau kapok"
Jinhye menangis saat pria itu keluar lalu menutup pintu kamar itu dan menguncinya dari luar. Dia berusaha turun dari ranjang meski kaki dan tangan nya terikat. Jinhye duduk di lantai dan menelungkupkan wajahnya di kedua lututnya.
"Siapa yang menyekapku? Hiks~ Hyuk oppa apa kau tahu aku di culik di sini, oppa kumohon tolong aku"
Gadis itu mengusap air matanya dengan siku, dia berdoa dan merambat dengan lututnya, mendekati jendela berusaha melihat keluar agar bisa sedikit tahu dimana posisinya saat ini.
*
*
*
*
Kantor kejaksaan Seoul**
Eunhyuk dan Donghae berada di markas tim Kyuhyun di kantor kejaksaan sejak semalam, dia memang memutuskan tak sembarangan melapor pada polisi, dan Kyuhyun adik sepupu Eunhyuk yang seorang jaksa dengan jabatan wakil kepala kejaksaan Seoul, memberikan bantuan dari koneksi nya.
"Kyu-a bagaimana? Sudah ada kabar belum? Kenapa anak buahmu bergerak nya lelet sekali sih?" Kyuhyun yang berdiri di depan Eunhyuk menggeleng putus asa.
"Sabar hyung, kami sedang berusaha. Xiumin dan Kyungsoo masih bergerak kita tunggu kabar dari tim mereka ya"
"Arghh aku benar benar mencemaskan Jinhye. Sudah hampir 24 jam dia hilang. Coba mana bisa aku terus sabar?"
"Apa kami ikut mencari saja di luar, aku sampai bosan menunggu terus kabar dari tim mu sejak kemarin di sini dan di omelin dia terus" Donghae menggembungkan mulutnya, dia bosan menunggu dan cemas melihat kondisi Eunhyuk yang mirip anak hilang mengomel terus sejak kemarin.
"Tidak usah, jika kalian ikut kelayapan di jalanan nanti malah makin ribet, sabar saja siang ini kita pasti bisa menemukan nona Jinhye"
Sejak semalam tim High Criminal bergerak mengubek ubek isi kota Seoul, mereka memang tim yang cukup tangguh terdiri dari petugas kepolisian, penembak jitu, detektif senior, ahli komputer, petugas kejaksaan, juga dari pegawai Intelejen negara semacam CIA.
Biasanya mereka menangani kasus pidana berat yang tak di umbar ke publik, dan di rahasiakan oleh negara.
Sampai hampir siang, titik terang keberadaan Jinhye masih belum di temukan juga, padahal mereka sudah mendatangi tempat tempat yang di curigai menjadi posisi Jinhye berada, namun sampai saat ini hasilnya masih saja nihil.
"Jaksa Cho!! tim dari detektif Choi Minho berhasil menemukan lokasi nya!"
DO Kyungsoo dan Xiumin yang berlarian naik ke lantai tiga gedung kejaksaan dan masuk ke ruangan tim High criminal langsung melapor. Henry dan Minho masih belum kembali kesini sejak kemarin malam.
"Kau yakin sudah tahu posisi tepat target? jika sampai kecurigaan kita salah, bisa repot nantinya"
"Dimana Jinhye? Posisi Jinhye dimana?"
"Ada di daerah Yongsan, dan alamatnya sudah berhasil kami kantongi. Ini tuan Lee alamatnya"
Eunhyuk merampas kertas yang di sodorkan Kyungsoo, dia membacanya tulisan itu sebentar dan menghapalkan alamat itu.
"Mereka melakukan pengintaian sejak kemarin dan ada juga kesaksian dari penduduk yang tinggal di daerah itu, jika sejak kemarin rumah yang biasanya kosong itu tiba tiba ada penghuninya"
"Mereka pasti menyembunyikan Jinhye disana?! Aish jinjja lihat saja aku akan habisi mereka semua!"
Eunhyuk berteriak kesal berapi api, dia cemas setengah mati karena takut Jinhye akan celaka di tangan orang jahat yang tak mereka semua tahu siapa.
"Sabar hyung, kita masih tak tahu siapa musuh kita sebenarnya"
"Haissh jika kita tak gerak cepat sekarang, Jinhye bisa celaka!"
"Iya aku tahu, tapi kita harus menyusun strategi dulu, Aku akan meminta anak buahku menyusup dulu kesana. Ayo masuk dulu kita berunding di dalam"
Tep.....
Tep.....
Tep.....
"Yak Lee Hyukjae kau mau kemana??!!"
"Aigoo! Hyuk-ah eodiga??!!"
Kyuhyun dan Donghae kaget dan berteriak bersamaan, belum juga dia akan mengajak kakak sepupu nya itu berunding, Eunhyuk sudah pergi dengan panik berlari turun ke tangga, tanpa peduli Kyuhyun memanggilnya dengan kesal.
"Aku kesana duluan! Kalian susul saja aku di belakang!"
"Aish teri bodoh itu!! Kalian berdua cepat susul kakak sepupuku! Argh dia bisa mati konyol jika ke sana sendirian!"
"Baik jaksa Cho!"