"Gayatri Ramadhani sudah bangun!?"
Tetua Alfan buru-buru mendekat karena terkejut, memegang tangan Gayatri Ramadhani, terus-menerus tertekan, "Bayi cucu perempuanku yang besar!"
"Apakah keluarga Indrayanto menyiksamu!?"
Gayatri Ramadhani tertegun sejenak dan tahu bahwa Tetua Alfan sengaja mengatakan ini di depan keluarga Indrayanto.
Orang tua itu dengan ramah mengatakan bahwa dia adalah anak dari keluarga Alfan, dan Gayatri Ramadhani secara alami tidak dapat menghancurkan mejanya.
Jadi dia tersenyum dan menjabat tangan lelaki tua itu, "Tidak, Kakek Indrayanto baik padaku dan tidak menyiksaku."
Pak Tua Alfan mengerutkan kening dan berpikir sejenak, "Kamu berkata, lelaki tua dari keluarga Indrayanto itu tidak melakukannya."
itu berarti bahwa seseorang dari keluarga Indrayanto telah disiksa kau, bukan?"
Gayatri Ramadhani terkejut, dan menggelengkan nya kepala dengan cepat, "Tidak, tidak!"
