"Bodoh, kalau begitu jangan berpisah."
Rudi Indrayanto memeluknya, mencium dan mencium, "Hal-hal yang lalu, biarkan mereka berlalu."
"Baik Anda maupun saya tidak dapat mengubah hal-hal yang lalu."
"Tetapi di masa depan. ..kita masih punya waktu lama untuk datang. "
Dia meletakkan kepalanya di dadanya seperti anak kecil dan menggosokkannya ke dadanya." Mari kita lakukan perhitungan. "
" Aku hanya karena kamu sakit. Aku diejek sebagai seorang buta selama 13 tahun. "
" Jadi sebagai kompensasinya, apakah kamu juga harus menemaniku selama tiga belas tahun? "
" Dengan bunga, dua puluh tahun. "
" Tetap bersamaku selama dua puluh tahun. Bayar hutangmu padaku, eh? "
Gayatri Ramadhani sedikit tercengang. Aritmatika macam apa ini?
"Istri." Pria itu jarang menatapnya dengan ekspresi imut, "
Yah ?" "Hah?"
Suaranya yang rendah dan gerah cocok dengan wajahnya yang genit, dan Gayatri Ramadhani tidak memiliki perlawanan sama sekali.