"Mantap," kekeh Ryan sembari menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya satu sama lain, memandang pada semua rekan. "Gue bebas sendirian, hoho…"
"Enggak juga," wanita tersebut tersenyum sangat manis.
"Hee?" sebelah alis di balik kacamata itu naik lebih tinggi. "Kenapa?" tanya Ryan.
"Hey, Ganteng," ujar si wanita. Dan tiba-tiba saja, suara dan gerak-geriknya sedikit berubah menjadi berlainan. Agak manja. "Kamu akan sekamar dengan aku."
"Hee…!?"
"Kenapa?" sahut si wanita kaget dengan ekspresi Ryan tersebut. "Kau tidak suka?"
"Bukan begitu," kekeh Ryan kemudian.
"Jangan bilang, kamu itu benar-benar gay, ya?" Pandangan si wanita menjadi lemah dan sayu.
Sementara itu Aldi memaki panjang-pendek. "Sialan, gak adil. Aakh…"
"Kau itu kenapa sih?" balas Naomi pula.
"Lu gak lihat?" dengus Aldi, tangan kiri menunjuk pada Ryan. "Dia... dapat yang enak-enak, sekamar sama cewek cakep. Arrg…!"
"Kau memang sinting!" balas Naomi sambil menggeleng-gelengkan kepala.