Namun, teriakan itu semakin lama semakin terdengar kencang dan saling bersahutan dari satu mulut ke mulut lainnya, yang mau tidak mau akhirnya memancing rasa penasaran di dalam diri pria yang satu ini.
Ia pun membalikkan badan, menghadap ke arah laut lepas. Di situ lah sepasang mata si pria kumal seakan hendak copot, seakan mau lepas dari rongganya.
Gulungan ombak yang sangat-sangat-sangat besar terlihat di depan sana. Meski jaraknya masih berkilo-kilometer lagi dari keberadaan mereka, hanya saja ketinggian gulungan ombak itu seolah sanggup untuk mencabut nyawa semua orang saat itu juga.
"Tsunami…!"