"Tapi itu juga tidak menjamin," ujar Mince. "Dia sendiri yang bilang barusan, kan?" Mince menunjuk pada Adira saat semua tatapan tertuju kepada dirinya.
"Kau punya solusi yang lebih baik?" Cinnong merebahkan punggungnya, menatap langit-langit di atasnya. "Gak ada jalan yang mudah, Mince. Tolong ingat itu!"
"Tapi…" Mince tidak dapat melanjutkan ucapannya.
Seperti pertanyaan Cinnong itu, Mince memang tidak punya solusi yang lebih baik. Mungkin akan menjadi lain cerita seandainya gelang itu tidak melingkari pergelangan tangan mereka masing-masing. Tapi, tentu saja hal ini juga sudah diperhitungkan rekan-rekannya sedarai awal. Jadi, yaah, Mince terpaksa untuk tetap diam, menghela napas yang dalam dan panjang berulang-ulang.
"Jadi," ujar Naomi sesaat kemudian. "Intinya tetap diam, tak bergerak, meskipun mereka menggerayangi tubuh kita?"