Adira keluar terlebih dahulu dari kamar Ivy, pandangannya liar mengawasi keadaan. Kemudian ia memberikan isyarat kepada Ivy jika tidak seorang pun terlihat di ruang tengah itu. Ivy bergegas keluar dari dalam kamar, keduanya sama mendekati pintu lainnya.
Dengan gadget yang terkoneksi pada semua fasilitas, Ivy dengan mudah membuka pintu tersebut, tidak ada hal yang eror atau sejenisnya kala panel itu memindai telapak tangan kiri sang gadis.
Bersama Adira, Ivy segera meninggalkan kediaman orang tuanya tersebut. Keduanya melangkah cepat di sepanjang lorong itu menuju sebuah elevator di sisi kanan.
Ivy baru bisa bernapas lega setelah ia dan Adira berada di dalam elevator yang membawanya ke lantai teratas.
"Kita akan menuju ke mana, Nona—maaf, Ivy?" tanya Adira. "SARO?"
"Tidak," ucap Ivy. "Di SARO terlalu banyak mata-mata Federasi. Bila Ayah sadar dengan apa yang kita lakukan ini, kita hanya akan tertangkap kalau berada di sana."