Fahri pada akhirnya ijin keluar ketika mendapatkan panggilan masuk, meminta ijin keluar yang jelas-jelas di iyakan oleh Farhan dan Hana dengan antusias malah berniat membiarkan Fahri keluar saja, atau perlu di usir kalau bisa.
Tika kembali menatap kearah Farhan yang menelan dessert buatannya kemudian membolakan kedua mata seperti mengingat sesuatu.
"Hana, ini abang gapapa makan dessert begini?"
"Boleh dong, kata siapa gak boleh. Mungkin hari pertama nggak boleh, kalau sekarang udah boleh kok."
Tika kurang percaya dan kembali bertanya."Kamu kata siapa?"
"Kataku lah."Tika mengernyit."Bukan kata dokter?"
"Bukan."
Dengan itu Tika pukul lengan Hana kencang-kencang, dia dengan sigap mengambil box dessert buatannya dari hadapan abang yang kurang cepat karena segera di jauhkan Oleh Farhan dari jangkauan Tika.
"Mau di apain dessertnya?"
