"Eh, anjir!! ini sampai kapan kita mau nungguan di mari?"Tanya Hana yang berwajah jelek menatap keluar dari jendela mobil.
Matanya melihat ke arah restoran yang enak di sana, dia mendadak lapar ingin segera turun dan makan. Di dalam mobil ber-ac dia juga mulai sedikit menggigil dan hampir menjadi daging dingin di sini, kulitnya terasa jadi lebih kering terlalu lama di dalam mobil ber-ac.
Dia sudah merengek dari tadi kok, tapi Farrel terus mengocehinya untuk bersabar dan menjelaskan dari A sampai Z dan kembali ke huruf abjad pertama. Hana nggak bisa menolak, ini semua demi abang tersayangnya untuk Farrel dia pengecualian, sayang juga kok, tapi pelit sih.
"Sabarlah, ini gue lagi hubungin orang suruhan gue buat nanya ini bener kagak. Jangan-jangan kita kena prank lagi."Gerutu Farrel yang nyatanya sudah kesal sedari tiga puluh menit mereka menunggu di dekat restoran.