Rumah Farhan tidak seperti biasanya, ada kesuraman dan sepi. Dengan Farrel dan Hana yang duduk di ruang tengah saling berpikir, mereka tengah mendapati abang mereka. Kakak tertua, si sulung itu tengah malam di depan mereka tanpa kesulitan.
Atau merasa bersedih seperti kebanyakan mantan yang di tinggal nikah, ini bentukan abang masih hidu, bernapas dan biasa saja. Atau jangan-jangan abang hanya sedang bersikap legowo dalam hati sudah menangis darah?
Jadi sebenarnya yang suram itu Farrel dan Hana, bukan Farhan.
"Beneran ya, abang nggak drama kaya kemarin lagi. Aneh tapi nyata, gue jadi speechles."Ujar Farrel pada adiknya.
Hana menimpali."Nggak gue sangka, jauh dari ekspetasi kehancuran yang udah terbayang. Gue malah nyaksiin abang anteng makan sebelum berangkat ke acara pertunangan mantan, atau jangan bilang. Abang ngamuknya di acara lagi?"
"Ya gapapa, gue seneng kalau mbak Tika batal tunangan. Nanti abang dateng bak pahlawan kesiangan terus gantiin deh sebagai mempelai laki-lakinya, kaya di novel-novel yang lu baca itu."Jawab Farrel sudah mulai rileks.
"Padahal nanti di acara kita bakalan makan, tapi abang malah makan duluan begini. Keliatan deh niat nggak mau lama-lama liat mantan di acara pertunangannya."Cibir Hana pada Farhan.
Sebenarnya yang mereka khawatirkan itu abangnya, mereka ingat dan sangat tau bagaimana abangnya menunggu Tika, menahan cemburu ketika adik angkatnya itu-anggap saja begitu- malah punya pacar dan mengabaikan abang yang jadi emosian tiap harinya.
Terus trauma abang yang mungkin sekarang sudah bisa di atasi, karena abang mau melamar Tika ketika sadar ada laki-laki yang benar-benar serius. Abang langsung bawa Tika dengan impulsif tanpa membicarakan pada mereka berdua seperti biasanya dan itu sungguh mengejutkan lebih dari tahu bulat di jual dadakan yang sudah pernah viral.
"Mau berangkat kapan?"Tanya Farhan setelah minum.
Hana terus menatap wajah abangnya, menilai tiap perubahannya yang nihil. Abang tenang-tenang saja, Farrel yang sudah sok mengerti bangun dengan semangat.
"Sekarang dong!! Ayo bang, berangkat."Katanya membuat Hana mendengus pasrah.
.
.
Ketiganya memakai dress code yang sudah di tentukan untuk datang ke acara pertunangan pengusaha muda bersama mantan kekasih abang, eh, mantan calon istri yang tidak resmi. Karena melamar cuma ke orangnya bukan ke Tara sebagai walinya, belum juga bergerak lebih serius abang sudah di hentikan dengan jalan buntu.
Tika memilih bertunangan dengan Fahri yang artinya kedatangan Fahri dan kedua orang tuanya waktu itu berniat untuk melamar Tika adalah benar.
Pakaian mereka berwarna abu-abu muda dan hitam.
Sampai di parkiran yang sudah ramai, pertunangan Tika di adakan di vila milik keluarga Fahri yang mana sudah terisi banyak kendaraan.
"Gila, megah banget ternyata."Puji Hana tanpa di tutup-tutupi ketika ketiganya masuk ke dalam dan melihat dekorasi ruangan yang sangat elegan dan bernuansa warna abu-abu muda
'Khas warna kesukaan Tika.'Kata abang dalam hati.
Sekarang sedang menguatkan kaki yang mendadak terasa lemas, tadi masih bisa di tahan tanpa peduli. Tapi ketika melihat segala dekorasi dan keramaian yang ada di sana, abang mulai ragu pada diri sendiri.
Sudahkah abang menerima, kalau sepertinya Tika tidak akan menerima abang dengan adanya acara ini. Tika menolak abang, padahal kemarin baru saja dia meninggalkan start untuk mendeklarasikan keseriusannya meminang Tika di hadapan Tara.
Sayang tuhan berikan abang cobaan berat karena mengicip lebih dulu sebuah hasrat melalui ciuman tanpa ada ikatan, memang kebanyakan orang mengatakan tidak apa-apa selagi mau sama mau.
Tapi di sini abang merayu Tika sampai bersikap mau dan menerima, dia telah mendahului akad yang belum terucap dari bibir.
Tuhan pantas menghukumnya begini, tapi abang masih ingin menyangkal. Apa harus semenyakitkan ini?
Abang yang sudah hampir sepuluh tahun ada di sisi Tika, suka dukanya Tika di bohongi, di khianati mantan sampai hampir di ajak bobo bareng. Abang ada di setiap momennya mendahului Tara sebagai kakak kandungnya, Farhan tidak terima jika harus begini.
Tapi 'tuhan selalu tau apa yang kamu butuhkan dan kamu inginkan' begitu kata seseorang di dalam dirinya, menenangkannya yang gundah gulana. Mungkin Tika bukan jodoh abang.
TAPI ABANG NGGAK MAU, JODOHNYA INGINNYA TIKA. TIDAK YANG LAIN APALAGI ASHANTI.
Teriak batin merana abang yang kini memejamkan mata, melihat jari jemari Tika dipasang cincin lain selain pemberian abang.
"Udah serah terima cincin aja, ternyata kita terlambat banget ya?"Tanya Hana pada Farrel.
Sedang abang masih bermonolog dengan diri sendiri, menyaksikan Tika di sana berdiri cantik dengan kebaya yang pas pada tubuh pendek nan mungilnya.
Kemudian abang sadar, Tika sudah tidak bisa di gapai. Sebelum janur kuning melengkung, tidak berguna bagi batin abang yang sudah pasrah menyerah. Ternyata abang nggak setangguh itu.
.
.
Baca cerita GRATISku yang berjudul [Aku milikmu sayang ]^^
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^
KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE ATAU GIFT PADAKU^^
TERIMA KASIH BANYAKKK
.
Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!
√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!
Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!
Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!
Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.
[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]