"Oh iya, kalian udah melakukannya, kan?" tanya Charles, penasaran.
Cloe menatap Lucaas seketika. Ia seolah meminta pendapat pria itu. Ia akan menjawab apa kali ini. Lucaas hanya tersenyum tipis. Membuat Cloe tak mengerti maksud dari senyuman itu.
"Cleo," panggil Charles.
"I-iya, Pa. Ka-kami udah melakukannya, kok."
"Syukurlah. Papa udah nggak sabar ingin mendengar cerita kalian sesampainya di sini. Papa ingin ingin nimang cicit," kekeh Charles dari seberang teleponnya.
"Iya, Pa. Semoga ya. Doain kami."
"Pasti. Iya udah. Kalian hati-hati di sana. Bye."
Charles lalu menutup teleponnya secara sepihak. Cloe tampak malu kepada Lucaas karena sudah berbohong tentang hubungan intiim mereka.
Ia memandang Lucaas dengan wajah kaku. Ia seketika bungkam, bingung harus menyampaikan apa kepada suaminya.
"Kenapa kamu menatapku begitu?" tanya Lucaas.
"Ng-nggak, aku hanya ..."
"Udahlah, lupain aja."