"Jangan tersenyum, senyumanmu menakutkan..." kata Nathan.
Ada alasan di balik pria itu tersenyum.
Beberapa dokumen yang di keluarkan oleh Nathan dan juga Azalea, mereka saling menukar kontrak dan membaca pensyaratan masing-masing yang di ajukan oleh mereka.
Azalea membaca isi dokumen sambil menyilangkan kakinya, kaki kanan menjadi penopangnya.
Nathan masih melihat gadis itu dengan seksama, sesekali tersenyum dan kembali membaca dokumen di depannya.
"Pria ini pasti sudah gila..." umpat asisten Nathan.
Setelah membaca kontrak kedua orang itu menambahkan pensyaratan.
"Kau ingin menjadi kekasihku?" tanya Nathan seketika.
Semua orang melihat ke arah Nathan, tidak pernah pria itu mengungkapkan kata-kata yang tidak di ucapkan selain pada cinta pertamanya.
Baik itu, asistennya, ataupun pengawal dan asisten milik Azalea semua orang terkejut.