Chereads / MARRY THE TWINS / Chapter 40 - As Far As I'm Enough To Touch You

Chapter 40 - As Far As I'm Enough To Touch You

"Ada apa, Oscar? Apakah kau merindukan kekasihmu?"

"Ah, saーsaya ... saya tidak ...."

Vyschella melangkah mendekati Kleiner. Ia menatap sang bos dan asistennya sedang beradu argumentasi.

"Kley, bisakah aku menunggumu di luar? Aku sangat bosan."

Vyschella menatap Kleiner dengan pandangan memelas. Ia berharap Kleiner akan mengabulkan permintaannya.

"Tidak!"

Tegas dan lugas. Begitulah tuan muda Stonevrustarios.

Aku tidak akan membiarkanmu luput dari pandangan mataku lagi agar kau tidak selingkuh untuk yang kedua kalinya, Cia! Kleiner berseru di dalam hati. Entah kenapa pemikiran-pemikiran buruk tentangmu tidak berubah sejak aku melihatmu bersama dengan Ethan!

Ddrrttt!

Ponsel Oscar pun bergetar. Ia menerima panggilan masuk yang berasal dari sang sekretaris tuan muda StonevrustariosーDiana Greta Samuele.

"Nona Diana menelepon, Tuan. Saya akan menerima panggilan teleponnya dahulu."

Oscar berjalan menjauh dari sana. Ia ke luar toko untuk menerima panggilan telepon masuk dari Diana.

"Ya, Nona?"

**

"Cepat, pilihkan jas untukku!"

Kleiner memerintahkan Vyschella untuk memilihkan beberapa jas untuknya. Namun, wanita itu terlihat sangat cemas.

Bagaimana ini? Jas yang mana yang harus ku pilih untuknya? Aku bahkan tidak pernah memilihkan untuk siapapun, batin Vyschella.

"Hei, Wanita! Jangan diam saja!"

Kleiner menegur Vyschella yang tidak beranjak dari tempatnya.

"Eh, iーiya."

Tak tak tak!

"Seorang suami sepertimu, apakah tidak bisa bertutur kata lembut sedikitpun kepada sang istri?!"

Baik Kleiner maupun Vyschella memalingkan wajah mereka menatap ke arah pria yang baru saja tiba. Dan, mereka berdua pun terperangah ketika melihat siapa yang datang.

"Kaーkamu ...."

Kedua mata Vyschella membulat sempurna dan mulutnya terbuka lebar. Ia menatap pria yang sangat dikenalnya.

"Ya, ini aku!"

Nada bicara pria itu pun berubah menjadi lemah lembut ketika Vyschella angkat bicara.

"Kenapa kau bisa berada di sini?! Bukankah semua akses sudah ditutup?!"

Kleiner menyela pembicaraan di antara Pria itu dan sang istri.

"Hmm, memang benar semua akses di pertokoan ini sudah ditutup, tetapi tidak untukku!"

Bruk!

Kleiner menarik tangan istrinya. Ia tidak ingin melihat sang istri dekat-dekat dengan pria yang sudah membuatnya gila setengah mati.

"Ah!"

Wajah Vyschella memerah karena menahan rasa sakit.

"Hei, apa yang kau lakukan?!"

Tegur si pria seraya menatap Kleiner tajam. Ia tidak terima dengan perlakuan Kleiner terhadap Vyschella.

"Aーaku tidak apa-apa, Ethan!"

Vyschella buru-buru mengklarifikasi bahwa dirinya baik-baik saja agar tidak ada kesalahpahaman antara dirinya dan Kleiner.

"Mulutmu bisa berbohong, tetapi tidak dengan kedua matamu!"

Satu kalimat menohok dari tuan muda ke dua keluarga William ini mengandung arti sangat dalam. Tentunya kalimat ini sangat mempengaruhi tuan muda Stonevrustarios.

Suasana hati Kleiner berubah seketika setelah ia mendengar kalimat pernyataan dari pria di hadapannya.

"Aーaku tiーtidak ...."

"Diam!"

Kleiner menggertak Vyschella. Ia membawa sang istri ke belakang tubuhnya.

"Lihatlah dirimu, Tuan muda ke dua keluarga William! Tidak sadarkah kau telah mencampuri urusan rumah tangga orang lain?!"

Kleiner tersenyum licik seraya menatap Ethan Jayden William. Luka di hatinya mulai terbuka karena bayang-bayang perselingkuhan sang istri kembali melekat di dalam benaknya.

Ethan menggertakkan giginya dan kedua tangannya pun mengepal seraya membalas tatapan Kleiner yang seperti sedang mengejeknya.

Ingin sekali aku menimpali perkataannya, tetapi aku tidak ingin dia menyakiti Cia lagi! Hei, Pria arogan! Tahukah kau, bahwa wanita yang bersamamu saat ini bukanlah Cyra, melainkan Cia?!

Tap tap tap!

"Tuan muda, apakah Anda sudah selesai memilih beberapa jas dan dasi yang Anda ...."

Oscar tidak mampu menyelesaikan kalimatnya karena kedua matanya terbelalak melihat tuannya sedang menatap geram ke arah pria yang sedang naik daun di Inggris Raya.

"Oh, tidak!"

Oscar mengerti situasi yang sedang terjadi. Ia buru-buru mengambil kendali agar Kleiner tidak terpengaruh oleh Ethan.

"Tuan muda, sebaiknya kita pergi dari sini!"

"Apa katamu?! Pergi?!"

Kleiner memicingkan matanya seraya menatap sang asisten.

"Ini toko milik saya, bukan? Untuk apa saya pergi dari rumah sendiri?!"

Oh, benar juga! Untuk apa aku melontarkan saran bodoh seperti tadi! Oscar berseru dalam hati menyalahkan dirinya sendiri.

Freddie Wood datang dengan langkah cepat dan gugup. Ia akan berusaha menjadi penengah antara tuannya dengan tamunya yang tidak lain adalah tuan muda ke dua keluarga William.

"Maaf, Tuan muda."

Freddie berdiri di antara Kleiner dan Ethan. Pria paruh baya itu merasakan suasana sedang memanas dan karyawan toko Kley Fashion pun melihat keributan di dalam toko mereka dari kejauhan.

"Tuan Ethan Jayden William merupakan brand ambassador produk terbaru Anda, Tuan. Jadi, Tuan Ethan ke sini untuk mencoba beberapa pakaian yang akan dipakai di acara pemotretan pagi hari ini."

Kleiner melemparkan pandangannya ke arah Oscar yang sama terkejutnya dengan dirinya.

Astaga! Aku terlambat mengatakan hal itu kepada Tuan Kleiner dan tatapan itu ... tatapan pembunuh itu terlihat lagi dari raut wajahnya! seru Oscar sambil mendekatkan dirinya kepada Kleiner.

"Tuan muda, itu ... saーsaya baru saja mendapatkan berita mengenai hal ini dari Nona Diana melalui sambungan telepon."

Jantung Kleiner naik turun seperti dihujani oleh tembakan berulang kali. Ia pun menarik tangan Vyschella lagi.

"Tidak masalah! Saya akan memastikan kinerjanya sesuai atau tidak dengan keinginan perusahan dan jika dia terbukti tidak profesional, maka itu artinya, pria ini lebih cocok menjadi seorang aktor perusak rumah tangga orang lain daripada menjadi brand ambassador produk berkualitas nomor satu!"

Setelah Kleiner menyelesaikan perkataannya, ia segera menarik tangan Vyschella dengan kasar.

"Ayo, kembali ke rumah!"

"Ah!"

Vyschella mengikuti langkah Kleiner dengan susah payah. Ia berusaha mengimbangi langkah panjang suaminya.

**

Tring!

Pintu lift terbuka. Kleiner berjalan ke luar dari lift bersama Vyschella. Pria itu semakin memperkuat pegangan tangannya tanpa menoleh ke kanan dan kirinya. Sang asisten merasa menyesal tidak mengatakan hal itu lebih awal.

"Tuan muda, apakah Anda ingin kembali ke rumah atau pergi ke kantor? Karena jarak kantor dengan hotel ini sangat dekat."

"Panggilkan Ivan untuk menjemput di lobi hotel!"

"Ya, Tuan."

Tak tak tak!

"Kley, ini sangat sakit! Bisakah kau ...."

"Diam!"

Vyschella tersentak. Ia tidak berani mengeluh lagi kepada sang suami. Wanita mungil itu hanya bisa terdiam dan menahan rasa sakit pada tangannya karena genggaman tangan Kleiner begitu erat.

**

"Silakan, Tuan muda!"

Oscar berseru sambil membukakan pintu mobil untuk Kleiner dan Vyschella.

"Tidak! Ivan keluarlah! Saya akan mengambil alih kemudi."

Deg deg deg!

Ada apa ini? Tidak seperti biasanya. Mengapa Tuan muda melakukan hal ini? Firasat ku berkata, bahwa hal buruk akan terjadi pada Nona Cia! seru Oscar dalam hati.

Brak!

Setelah Ivan ke luar dari mobil, Kleiner pun masuk menggantikan Ivan, sedangkan Vyschella duduk di sampingnya dengan raut wajah ketakutan.

Apa yang akan dia lakukan? Tuhan, tolong bantulah aku! Vyschella memejamkan matanya seraya berdoa meminta perlindungan sang Tuhan.

Brom brom brom!

Kleiner mengemudikan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Perasaannya sedang kalut dan pikirannya pun berkecamuk. Dadanya terasa sesak.

"Kley, kau menakuti ku!"

Vyschella berpegangan pada pintu dan atas kepalanya. Kleiner pun tidak banyak bicara. Pandangan pria itu hanya menatap jalan yang ada di depannya.

"Diam dan pakai sabuk pengaman mu!"

"Jika aku berbuat salah padamu, tolong maafkan aku, Kley! Aku tidak ingin berakhir seperti ini!"

Kleiner semakin mempercepat laju kendaraannya. Ia tahu apa maksud perkataan istrinya tersebut.

"Siapa yang ingin mengakhiri hidup siapa?! Hah?!"

Jangan bodoh, Cia! Aku lebih ikhlas kau pergi ke Neraka daripada aku melihatmu pergi bersama pria selain aku, batin Kleiner.

Ciitt!

Setelah lima belas menit lamanya, Kleiner menghentikan mobil di pinggir jalan. Ia melepaskan sabuk pengaman lalu membuka pintu mobil dengan geram.