I am too young to feel guilty, but that feeling won't go away from my heart! What if I die too young because this feeling?! (Kleiner Rutherford Stonevrustarios)
**
Glek!
Kau kasar sekali, Kak! Aku tidak menyangka mulutmu setajam belati! Alexa berdecak dalam hati. Inikah sikap aslimu seperti kebanyakan yang orang katakan di luar sana?!
"Jangan pernah menyentuh barang atau apapun yang bukan milikmu, Alexa! Di mana pun kau berpijak, tata krama akan tetap berlaku dan itulah ciri wanita berkelas yang tentunya berasal dari keluarga terpandang!"
Setelah Kleiner menegur keras Alexa seraya menatapnya dengan intens, ia segera memalingkan wajahnya kepada sang kepala pelayan mansion-nyaーEllie Caroline.
"Ellie, bantu Oscar membawakan semua tas belanja ini ke kamar saya, tetapi ingat, jangan menimbulkan suara gaduh yang bisa membangunkan wanita saya yang sedang tertidur!"
"Baーbaik, Tuan muda."
Ellie mengangguk sambil berjalan menghampiri Oscar yang tengah kewalahan dengan tas-tas di kedua tangannya.
"Sebaiknya kau membantu Ivan, karena dia membawa lebih banyak barang daripada saya!"
Oscar memberitahu Ellie agar wanita itu segera menghampiri sopir pribadi Vyschella yang masih berada di luar bersama Daisy.
"Baik, Tuan Oscar."
Tak ada senyum ataupun perasaan senang ketika Ellie beranjak ke luar mansion. Perasaan geram dan cemburu yang kini meliputi seluruh hati kepala pelayan itu.
"Kak, benarkah tidak ada satu pun hadiah untukku?"
Alexa masih tidak yakin dengan kenyataan pahit yang terjadi saat ini. Ia masih tidak bisa menerima perlakuan Kleiner yang menurutnya sangat keterlaluan.
"Apakah perkataan aku kurang jelas, Alexa?"
Kleiner menjawab dengan nada tinggi. Ia tidak tahan lagi dengan sikap kekanakan Alexa.
"Buーbukan seperti itu. Aーaku hanya takut kau terpengaruh alkohol sehingga tidak menyadari perkataan mu, Kak!"
Seketika itu juga, Kleiner Rutherford Stonevrustarios tertawa terbahak-bahak. Lebih tepatnya, menertawakan kebodohan wanita yang tidak pernah lelah mengejarnya dari dulu hingga sekarang.
"Hahaha ...."
Alexa semakin geram. Apakah aku terlihat bodoh di hadapannya? Jika tidak, mengapa dia tertawa seperti orang yang kehilangan akal? tanyanya dalam benaknya.
"Kembalilah ke mansionmu dan ajak Nenek kesayanganmu itu!"
Kleiner berjalan melewati Alexa yang masih berdiri di tempatnya dengan kedua mata membulat.
"Kaーkau ...."
Alexa ingin menghalangi jalan Kleiner agar ia memiliki kesempatan berdua dengan pria yang ia kagumi sejak kecil. Namun dengan kesadaran yang masih tersisa, Kleiner buru-buru mengambil langkah seribu guna menghindari masalah dengan si pembuat onar.
**
Alexa mendengus kesal. Ia berjalan ke luar mansion Kleiner dengan perasaan tak menentu.
"Bagaimana, Alexa? Apa yang Kleiner katakan padamu?"
Daisy melihat perubahan suasana hati yang tidak baik pada Alexa. Wanita paruh baya itu pun geram.
"Kau tunggu di sini!"
Daisy yang semula duduk di halaman depan mansion Kleiner bersama dua orang penjaga, kini berdiri dan siap melangkah ke dalam mansion.
"Nenek mau ke mana?"
"Nenek akan membuat perhitungan dengan Kleiner! Semakin hari, pria itu semakin kurang ajar!"
Alexa menggeleng dan meraih tangan Daisy.
"Tidak! Bukan Kak Kley, tetapi wanita rendahan itu, Nek!"
Daisy mengubur niatnya sementara untuk mendengarkan penjelasan Alexa.
"Maksudmu?"
Alexa menarik napasnya sambil mengerutkan kening.
"Aku sangat yakin, Nek, jika wanita rendahan itu telah mempengaruhi Kak Kley!"
"Maksudmu adalah, Kleyーsi bodohーitu sudah berada di bawah pengaruh wanita rendahan yang berasal dari keluarga Demougust? Begitukah?"
Alexa mengangguk. Tatapan wanita itu kosong. Benaknya hanya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif terhadap Vyschella.
"Karena jika tidak, Kak Kley tidak akan melupakan kita, Nek!"
Seketika itu juga, rasa dendam datang memeluk hati si wanita tua yang tidak lain adalah ratu penguasa mansion keluarga StonevrustariosーDaisy Linn.
"Ayo kita pulang dan pikirkan cara mengusir wanita rendahan itu dari mansion mewah kita!"
**
Masih di sore hari yang sama, tetapi di tempat yang berbeda, Kleiner menapaki kakinya di anak tangga paling bawah. Ia menatap ke atas.
"Banyaknya anak tangga ini tidak akan menyulitkan aku untuk menghukum mu, Cia! Kau harus membuatku senang dan puas akan pelayanan mu di ranjang hangat kita!"
Kleiner menempelkan tangannya di railing tangga. Benaknya dipenuhi dengan bayang-bayang Vyschella. Ia pun mengukir senyum.
Tak tak tak!
Oscar, Ivan dan Ellie menuruni anak tangga bersamaan. Mereka terkejut melihat Kleiner sedang tersenyum seorang diri.
"Oh, apakah baru saja saya melihat Tuan muda tersenyum?"
Ivan bertanya kepada Oscar. Dan kedua pria itu pun menyunggingkan senyum bahagia.
"Benar. Mata kita tidak akan salah, Ivan!"
Ellie tidak mengerti mengapa kedua pria ini sangat senang melihat tuan mereka mengulas senyum.
"Ada apa, Tuan? Apa yang salah dengan senyum Tuan muda?"
Oscar menoleh ke arah Ellie yang berjalan di belakangnya.
"Tentu saja kami bahagia melihat sosok Tuan kami yang tidak pernah tersenyum sepanjang hari bahkan nyaris sepanjang hidupnya!"
Oh, benarkah? Jika dilihat dari guratan halus wajahnya ... aku sangat yakin pernyataan Tuan Oscar benar, ujar Ellie dalam hatinya seraya memperhatikan wajah Kleiner. Dan, benar saja apa yang dikatakan oleh Ivan. Menawan sekali senyum Tuan muda! lanjutnya dalam hati.
Kleiner menaiki anak tangga dengan sempoyongan. Sesekali ia meracau sambil melantunkan lagu yang berasal dari band favoritnya.
Nobody said it was easy. It's such a shame for us to part.
Lantunan lagu band asal Britania RayaーColdplayーmemang menjadi grup band pria favoritnya sejak Kleiner masih berada di bangku sekolah menengah atas.
"Oh, tidak!"
Ellie berteriak ketika melihat Kleiner hampir terpeleset. Wanita licik itu menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Tuan muda, apakah Anda mabuk?"
Oscar bertanya seraya memegangi lengannya agar tidak terjatuh.
"Lepaskan! Jangan bodoh, Oscar! Saya baik-baik saja. Kalian semua pergilah! Saya ingin menghabiskan waktu bersama istri saya yang cantik! Hahaha ...."
Orang-orang berkata, bahwa seorang pemabuk akan berkata jujur jika dirinya sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Benarkah?
"Saya akan mengantarkan Anda sampai ke anak tangga paling atas, Tuan!"
Oscar tidak akan membiarkan terjadi hal-hal buruk pada tuannya. Ia akan melakukan apapun demi Kleiner.
"Oh, baiklah! Kau adalah asisten saya yang sangat tahu diri, Oscar! Saya akan mengapresiasikan kinerja mu!"
Oscar tidak perduli dengan cercaan yang dilontarkan oleh sang tuan. Ia tahu, bahwa Kleiner tidak benar-benar berkata seperti itu.
"Kalian pergilah lebih dulu! Saya akan menjaga Tuan."
Oscar memerintahkan Ivan dan Ellie untuk pergi. Karena ia akan tetap tinggal untuk menjaga tuannya. Keduanya pun pergi dengan cepat tanpa menoleh lagi.
"Baiklah, Tuan Oscar."
"Ya, Tuan."
Tak tak tak!
Oscar memapah Kleiner hingga mereka sampai di anak tangga paling atas.
"Lepaskan! Pergi sana!"
Kleiner mengusir sang asisten pribadinya. Ia pun mulai melangkahkan kaki mendekati ruang tidurnya.
"Cia, aku merindukanmu! Ya, aku merindukan bibirmu, tubuhmu, dekapanmu dan segala yang kau miliki. Open your heart to me, Vyschella Ciara Demougust!"
Oscar mendengar seruan tuannya dari kejauhan. Ia terharu sekaligus gusar karena kecerobohan tuannya.
"Kalau saja ada orang lain lagi yang mendengarkan seruan Anda, apa yang akan Anda lakukan, Tuan Kley? Itulah mengapa, saya meminta kedua orang tadi pergi lebih dulu. Karena Anda sungguh kacau jika sedang mabuk!"