Brak!
Kleiner membuka pintu ruang tidurnya. Ia melihat Vyschella dari ambang pintu sedang memejamkan mata dengan kening yang berkerut seolah dirinya sedang memikirkan sesuatu.
"Huh! Aku terlalu mencemaskan kamu, Cia!"
Kleiner mendekati istrinya. Ia menatap wajah cantik Vyschella mulai memucat. Pria yang kini berstatus sebagai suaminya itu mengulurkan tangannya hendak memeriksa kening wanita yang sedang terbaring lemah.
"Suhu badanmu hangat, Cia! Apa kau demam? Dan, oh! Makanan-makanan ini belum tersentuh!"
Kleiner menatap berbagai makanan dan minuman di atas meja putih berukiran klasik tepat di samping ranjang. Makanan itu terdiri dari ; sup ayam, berbagai buah-buahan dan minuman jahe yang ia minta tadi kepada sang koki, tetapi tak ada satu pun yang tersentuh.
"CiーCyra, bangun! Cyra, kau harus menghabiskan semua ini!"
Kleiner menggoyang-goyangkan tubuh Vyschella yang lemah. Ia khawatir sekaligus geram melihat tingkah sang istri yang menurutnya sudah kelewat batas.
"CiーCyra!"
Astaga! Mengapa aku tidak bisa memanggil dirinya dengan nama Cyra! seru Kleiner dalam hati dengan geram.
"Uhhh! EーEthan, apa kau sudah kembali? Beーbenarkah kau akan membantuku? Aーaku sudah tidak tahan lagi menghadapi semua ini!"
Glek!
Bisa-bisanya dia menyebut nama pria lain di dalam tidurnya! Oh, pria yang berasal dari keluarga William itu bernama Ethan, batin Kleiner seraya mengacak-acak rambutnya.
Kleiner terbakar api cemburu. Kedua matanya menyala-nyala lalu ia mengulurkan kedua tangannya meraih leher wanita yang masih menutup rapat kedua matanya. Dipegangnya leher mulus sang istri sambil mengoceh.
"Aku tidak sudi melihatmu selingkuh untuk yang ke dua kalinya dengan pria itu, Cia! Kau ... lebih baik kau pergi saja ke Neraka!"
Kleiner mencekik Vyschella dengan kuat. Ia sangat putus asa saat benaknya melayang mengingat kejadian siang tadi.
"Uhuk ... uhuk ...."
Wajah Vyschella memerah karena kesulitan bernapas. Oh, tidak! Kleiner bertindak bodoh karena api cemburu sudah menggerogoti hati dan membuatnya menjadi gelap mata.
"EーEthan ...."
Vyschella masih berusaha berbicara walaupun dengan terbata. Ia masih saja mengingat pria tampan yang bersamanya siang tadi.
"EーEthan ... aーaku pun merindukanmu, tetapi sekarang aku sudah berーbersuami! Kaーkau tahu itu, kan?"
Kleiner melonggarkan tangannya pada leher Vyschella. Pria itu tersadar dari perbuatan kejinya.
"Astaga! Apa yang sudah aku lakukan?!"
Kleiner melepaskan kedua tangannya dari leher Vyschella. Ia tersentuh ketika mendengar sang istri meracau dalam tidurnya. Ada kepuasan tersendiri yang ia rasakan saat Vyschella mengakui posisi dirinya sebagai suami dari wanita yang kini sedang terlelap.
Kleiner berjalan menghampiri telepon yang berada di atas meja samping ranjang. Ia mengangkat gagang telepon itu dan menekan tombol nomor satu pada angka yang tertera di sana.
"Halo, Tuan!"
Suara Ellie menyentakkan Kleiner dari lamunannya tentang Vyschella yang meracau tadi.
"Ellie, panggilkan Dokter keluarga sekarang juga ke ruang tidur saya dalam sepuluh menit!"
"Ah, ya, Tuan."
Klik!
Kleiner memutuskan sambungan telepon. Ia kembali berjalan menuju ranjang tempat di mana istrinya berada.
"Apa yang membuatmu menjadi seperti ini, Cia?! Dan, apa yang membuatku menjadi gila hingga mencekik mu seperti tadi?!"
Kleiner menggenggam erat tangan Vyschella dan sesekali ia mengecup punggung tangan istrinya.
Ddrrttt!
Getaran ponselnya, membuat Kleiner terpaksa meraih benda pipih itu dari dalam saku celananya. Ia melihat pesan masuk pada pemberitahuan di layar ponselnya.
"Untuk apa Oscar mengirimkan ku pesan singkat? Dia bisa menghubungiku, bukan?"
Dengan rasa penasaran yang tinggi, Kleiner membuka pesan singkat dari asistennya tersebut. Dan kedua matanya membulat ketika ia membaca isi dari pesan singkat itu.
Oscar : Tuan Kley, maafkan saya mengganggu waktu istirahat Anda! Ada hal penting yang ingin saya beritahu. Silakan Anda melihat beberapa foto yang saya kirim!
Tanpa membalas pesan dari asistennya itu, Kleiner menekan kata open pada layar ponselnya dan bersiap untuk melihat kejutan yang dikirimkan oleh Oscar padanya.
"Astaga! Apa ini?"
Kleiner membelalakkan kedua matanya ketika melihat beberapa foto mantan tunangannyaーVillearisaーsedang bermesraan bersama dengan mantan sahabatnyaーBrandon Burke.
"Mereka benar-benar sudah gila!"
Foto-foto itu memperlihatkan kedua insan yang saling mencintai sedang beranjak ke luar dari salah satu apartemen mewah negeri kincir anginーBelanda. Terlihat jelas aura kebahagiaan dari wajah keduanya dan berhasil membuat hati Kleiner sakit.
Kleiner menekan angka dua pada keypad ponselnya dengan cepat. Ia menghubungi Oscar dan memberikan beberapa perintah terkait dengan rasa kekecewaannya yang besar kepada kedua keluarga itu.
"Halo, Tuan muda?"
Oscar menyapa tuannya. Ia tahu, cepat atau lambat, Kleiner akan bergerak menghancurkan kedua keluarga yang sudah berani mengusiknya.
"Oscar, sampai di mana proses penyelidikan tentang akun-akun palsu yang dimiliki oleh keluarga Demougust?"
"Tim kita sudah mendapatkan dua nomor rekening milik keluarga Demougust, Tuan. Rekening-rekening itu merupakan tempat aliran dana mereka dari investasi yang Anda berikan untuk perusahaan mereka dan salah satunya dipergunakan oleh Tuan Drake untuk berjudi di kasino Anda."
Kleiner membulatkan matanya sambil memijit keningnya. Ia merasakan pusing yang luar biasa.
"Baiklah, lakukan terus penyelidikan keluarga Demougust dan bagaimana dengan pemutusan kerja sama bilateral dengan keluarga Burke?"
"Besok pagi saya akan pergi ke perusahaan keluarga Burke untuk memutuskan tali kerja sama kita dengan mereka, Tuan."
Kleiner menarik napasnya dalam-dalam seraya menatap Vyschella. Perhatiannya terfokuskan pada rona merah di leher wanita itu yang berasal dari ulahnya.
"Kau tahu, bagaimana rasanya dikhianati?"
Oscar terkejut karena tuannya keluar dari topik pembicaraan.
"Ada apa, Tuan?"
"Kau tidak perlu pergi ke sana, Oscar! Suruh Diana menghubungi mereka dan putuskan tali kerja sama melalui sambungan telepon. Lalu setelah itu, katakan pada mereka, bahwa saya akan mengganti rugi seluruh denda kerja sama yang saya akhiri tanpa melewati sepeser Poundsterling pun."
"Jika itu kemauan Anda, baiklah, Tuan. Saya akan memberikan perintah kepada Diana malam ini."
"Jangan pernah memberikan belas kasihan kepada mereka! Biarkan mereka mengemis kepada saya!"
"Ya, Tuan."
"Dan satu hal lagi, Oscar. Cari tahu informasi mengenai Ethan William!"
"TuーTuan, apakah dia adalah pria yang bersama Nona siang tadi?"
Kleiner bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju jendela. Ia membuka pelan jendelanya lalu melihat suasana malam dari dalam ruang tidurnya.
"Ya, benar."
"Aーapakah Anda tidak mengenalinya?"
"Apa maksudmu, Oscar?!"
"Diーdia adalah salah satu selebriti papan atas dalam negeri yang berhasil mengibarkan namanya hingga ke luar negeri, Tuan."
Glek!
Oh, God damn! Di mana Cia mengenal pria ini? Pantas saja wajahnya tidak asing bagiku! seru Kleiner dalam hati seraya mengacak-acak rambutnya lagi.
"Haーhalo, Tuan?"
"Ya, cari tahu di mana mereka berdua saling kenal, Oscar! Dan, berasal dari agensi mana dia?"
"Saya mengerti, Tuan. Saya akan melaporkannya segera pada Anda."
Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan pintu. Kleiner pun menyudahi pembicaraannya dengan sang asisten.
"Oke."
Klik!
Kleiner menyimpan kembali ponselnya ke saku celana dan beranjak duduk kembali di sisi Vyschella.
"Masuk!"
Kleiner berteriak dari dalam menyuruh seseorang yang mengetuk pintu tadi untuk segera masuk.
Ceklek!
Terlihat sosok Ellie masuk ke ruang tidur Kleiner diikuti oleh seorang dokter.
"Tuan, Dokter Hans sudah datang."
"Cepat periksa Nona!"
Tak tak tak!
Hans Reid, merupakan seorang dokter pribadi keluarga Stonevrustarios yang sudah bekerja di kediaman Stonevrustarios selama sepuluh tahun lebih. Ia melangkah menuju ranjang.
"Selamat malam, Tuan muda."
Hans menyapa Kleiner seraya membungkukkan badan.
"Periksa dengan teliti dan benar! Jangan sampai salah memberikan diagnosa!"
"Saya mengerti."
Hans menganggukkan kepalanya lalu melangkah mendekati Vyschella yang lemah. Ia mengeluarkan berbagai peralatan medis lalu tanpa ragu mulai memeriksa kondisi kesehatan istri dari tuan muda Stonevrustarios dengan sangat berhati-hati.