Ethan mengulurkan kedua tangannya bermaksud ingin mengusap air mata yang mengalir deras membasahi kedua pipi wanita yang ia cintai. Hatinya terluka ketika mendengar ucapan yang terlontarkan dari mulut Vyschella, tetapi lebih terluka lagi ketika ia melihat wanita yang disayangi dan dijaganya selama ini menumpahkan air mata.
Plak!
"Jangan sentuh aku!"
Vyschella menepis tangan Ethan dengan berat hati. Ia tahu, hati pria itu pasti terluka karena sikap dan ucapannya. Namun bukan hanya itu, ia pun juga merasakan dan memiliki luka yang sama di hatinya.
"Aaargghh!"
Buk!
Ethan meninju dinding di sampingnya dengan sekeras-kerasnya untuk yang kedua kali. Akibatnya, cairan berwarna merah menetes dari tangan kanannya dalam sekejap.
Tangisan Vyschella terdengar semakin keras. Sontak, pria itu langsung membawa tubuh istri tuan muda Stonevrustarios ke dekapannya. Ia tidak perduli banyaknya pasang mata yang memandangi mereka juga cibiran orang-orang.
"Huh, shit!"
Ethan memaki, entah siapa atau apa yang dimaki olehnya. Pria itu pun memeluk Vyschella dengan sangat erat seolah enggan melepaskannya lagi.
"Aku tahu apa yang terjadi padamu, Cia! Aku tahu apa yang telah dilakukan oleh seluruh anggota keluargamu! Jangan cemas, aku akan membantu mengeluarkan mu dari situasi pelik ini!"
Vyschella mencoba berontak. Ia mendorong tubuh Ethan kuat-kuat meskipun hasilnya nihil. Wanita dengan dua lesung pipi ini pun akhirnya menumpahkan segala perasaannya di pelukan Ethan.
"Lepaskan aku!"
Suara lemah dan serak Vyschella terdengar sangat memilukan. Ia memohon agar Ethan melepaskannya. Wanita itu tidak ingin menimbulkan masalah baru lagi di dalam hidupnya.
"Ethan, aーaku ...."
Bukannya melepaskan Vyschella, Ethan justru mempererat dekapannya.
"Diamlah sebentar lagi, Cia! Aku sangat merindukanmu."
Ethan memejamkan kedua matanya, merasakan kenyamanan dan kehangatan yang diberikan oleh Vyschella . Pria kelahiran London, Inggris, itu tanpa terasa mengeluarkan air matanya.
**
"Ivan!"
Teriak seorang pria dari kejauhan. Suara berat itu milik siapa lagi kalau bukan milik tuan muda Stonevrustarios yang arogan dan dingin.
Ivan yang sedang merekam video kegiatan Vyschella bersama dengan Ethan, tersentak ketika indra pendengarannya mengenali suara khas tuannya. Ia membalikkan badan dan kedua bola mata biru itu hampir terlepas dari rongganya.
"TuーTuan Kley!"
Wajah sopir pribadi Vyschella ini pun memucat. Ia tidak menyangka bahwa kini, sang tuan berdiri di hadapannya.
"Seーsejak kapan Anda tiba di sini?"
"Saya membayar mu bukan untuk merekam video perselingkuhan, tetapi untuk menjaga Nona dengan baik!"
Wajah merah padam Kleiner dan tatapan setajam Elang pun terlihat dengan sangat jelas. Ivan bergidik ngeri melihatnya.
"Maーmaaf, Tuan."
"Di mana mereka?!"
"Diーdi sana, Tuan!"
Ivan menunjuk lokasi di mana istri tuannya sedang berpelukan dengan pria lain yang tidak dikenalnya sambil meneteskan air mata.
"Shit!"
Kleiner berjalan menghampiri kedua orang itu dengan gusar dan langkah panjang.
"Tuan Oscar, apakah akan ada perang dunia ke tiga sebentar lagi?"
Ivan bertanya kepada sang asisten yang sepertinya sudah tahu jawaban yang akan terjadi. Oscar pun hanya tersenyum tipis.
Tap tap tap!
Kleiner tidak datang bersama dengan sang asisten saja. Tiga orang berbadan kekar dan berwajah sangar yang notabanenya adalah para pengawal keluarga Stonevrustarios mengikuti langkah tuannya menuju tempat yang agak sepi di mana Vyschella dan Ethan berada.
Baik Vyschella maupun Ethan, tidak ada dari keduanya yang menyadari kehadiran Kleiner. Mereka tidak perduli dengan situasi sekitar.
"Ahh!"
Vyschella mengaduh kesakitan ketika tangannya ditarik oleh Kleiner dengan kasar. Ia menoleh dan melihat wajah yang tidak asing lagi baginya.
"Kaーkamu ...."
Kleiner menyembunyikan Vyschella di belakang tubuhnya yang atletis. Ia menatap geram ke arah Ethan yang masih berdiri mematung menatap suami dari wanita yang ia cintai.
"Pukul dia!"
Kleiner memerintahkan ketiga pengawalnya untuk memukuli Ethan tanpa ampun.
"Baik, Tuan muda."
Dua orang pengawal memegangi tangan Ethan dan pria itu pun hanya terdiam tanpa perlawanan yang berarti. Satu orang pengawal mengepalkan tangannya guna bersiap memukul target sesuai dengan perintah Kleiner.
"Patahkan tiga jari tangannya sebagai balasan perbuatannya karena sudah berani membangunkan singa dari tidurnya!"
Kleiner memegangi pergelangan tangan Vyschella kuat-kuat agar sang istri tidak pergi lagi dari sisinya.
"Hah?! Jangan!"
Vyschella sontak berteriak setelah ia mendengar perintah dari suaminya tersebut. Ia sangat takut Kleiner benar-benar akan melakukan hal gila tersebut.
"Ada apa?! Kau tertangkap basah sedang berselingkuh dan kini, kau membelanya?! Bagus sekali, CiーCyra!"
Shit! Aku hampir saja kelepasan lagi memanggil nama aslinya, umpat Kleiner dalam hati.
"Tidak apa-apa, jika itu bisa menebus kesalahan yang sudah saya perbuat."
Ethan pasrah dengan keadaan. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya mencintai sekaligus menyayangi Vyschella dengan tulus.
"Aーaku mohon, jangan lakukan itu padanya, Kley!"
Kleiner membalikkan badannya dan menatap Vyschella seraya mendongakkan wajah istrinya.
"Take a look at me, Now!"
Vyschella menatap Kleiner dengan takut-takut. Mendapatkan tatapan tajam seperti itu, membuat tubuhnya bergetar hebat.
"Dengar! Tiga jari itu sebagai subjek untukku membalaskan rasa sakit hatiku ketika melihat kau bermesraan dengannya."
"Taーtapi, Kley, itu tidak seperti yang kau pikirkan! Aーaku berani bersumpah bahwa kami tidak ada ikatan apapun!"
"Apa kau pikir aku perduli?"
Kleiner mengusap lembut bibir Vyschella. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah wanita itu seraya membisikkan sesuatu di daun telinga istrinya.
"Tiga jari tersebut ; satu jari paling besar karena dia sudah berani mengajak kau pergi, satu jari lagi karena dia sudah berani menyentuhmu, dan satu jari lainnya karena dia sudah berani memelukmu!"
Vyschella membiarkan lagi air mata lolos dari kedua mata indahnya. Hatinya pun menjerit. Ingin sekali ia pergi dan menghilang dari sana.
Cia, sebenarnya apa hubunganmu dengan dia? Dan, apakah kalian saling mencintai? Aku tidak akan membiarkan pria lain memiliki dirimu! ancam Kleiner dalam hati.
"Aーaku akan melakukan apapun untukmu, asalkan kau melepaskannya! Dia tidak bersalah, Kley!"
Deg deg deg!
Jantung Kleiner mulai memompa kencang. Kepalanya berdenyut-denyut karena perasaan cemburu mulai menggerogoti hatinya.
"Benarkah ucapan mu barusan?"
Vyschella tak mampu lagi berkata-kata. Ia hanya mengangguk pelan seraya menatap Ethan yang siap untuk dihajar oleh para pengawal Kleiner.
Hap!
Kleiner membawa tubuh istrinya mendekat. Tidak hanya itu, ia pun mendekatkan bibirnya ke bibir Vyschella Ciara Demougust.
"Hmm ...."
Vyschella tidak siap menerima perlakuan Kleiner di depan umum. Ya, lebih tidak siap lagi ketika dirinya harus menunjukan kemesraan itu di hadapan Ethan.
"Aarrghh!"
Ethan mencoba berontak. Ia tidak ikhlas Kleiner mencium paksa wanita tercintanya.
Lain halnya dengan sang asisten yang sangat antusias melihat adegan mesra itu. Hatinya berdebar-debar dengan kencang.
"Ah, so sweet! Inilah yang ku harapkan. Tuan bisa menerima kehadiran Nona Cia tanpa harus memikirkan wanita murahan ituーVillearisa!"
"Hmm ...."
Vyschella tidak mampu mengimbangi permainan Kleiner. Ia mendorong kuat dada sang tuan muda Stonevrustarios.
"Kau terlalu kuat dan aku kehabisan napas, Kley!"
Kleiner tersenyum seraya melirik Ethan.
"Kau masih saja belum pintar mengimbangi permainanku!"
Hap!
Kleiner menggendong sang istri pergi menjauh dari sana. Sebelum melangkahkan kakinya, ia menatap Ethan yang masih gusar karena perlakuan Kleiner pada Vyschella yang menurutnya kasar dan kelewat batas.
"Kali ini, saya mengampuni mu! Namun, tidak ada lain kali!"