Chereads / MARRY THE TWINS / Chapter 30 - Mission Failed

Chapter 30 - Mission Failed

"Shit!"

Wajah Kleiner merah padam. Ia kecewa dengan apa yang terjadi pada Vyschella.

"Pakai bajumu! Aku akan keluar mencarikan obat."

Vyschella bingung dan tidak menyadari noda merah yang terdapat pada sprei.

"Ah, bajuku?!"

Vyschella tersadar bahwa dirinya tidak memakai apapun untuk menutupi bagian atas tubuhnya. Ia buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut lalu mengedarkan pandangan mencari-cari pakaiannya.

Brak!

Kleiner membanting pintu ruang tidur. Ia geram dan tak menyangka bahwa ia gagal dalam misinya.

"Sialan! Aku gagal memperoleh anak dari wanita itu dan kenyataan selanjutnya yang harus aku terima adalah aku harus menahan keinginanku untuk meniduri dia!"

Oscar melihat Kleiner dari kejauhan hendak menuruni tangga sambil mengacak-acak rambutnya. Wajah merah padam itu selalu membuat asistennya berasumsi tentang dirinya.

Mengapa wajah Tuan Kley suram? Sepertinya, dia telah ditolak mentah-mentah oleh Nona Cia! Hahaha, batin Oscar.

"Tuan!"

Oscar memanggil Kleiner seraya mengejarnya. Ia sangat ingin tahu apa yang sedang terjadi pada tuannya kali ini.

Tap tap tap!

"Tuan, Anda mau ke mana? Saya pikir Anda sedang memadu kasih dengan Nona!"

Kleiner menghentikan langkahnya secara mendadak dan sontak mengejutkan pria yang berjalan di belakangnya.

Kleiner menatap asistennya lalu mengancam seperti biasanya.

"Berhenti mengolok atasanmu atau kau akan menerima konsekuensinya!"

Oscar membalas tatapan Kleiner dan jantungnya serasa sedang ditikam dengan benda tajam. Sakit, tetapi tidak berdarah.

"Aーada apa, Tuan?"

Tak tak tak!

Kleiner berjalan menuruni tangga bersama Oscar menuju dapur. Ia akan meminta koki andalannya memasak sup ayam dan membuatkan minuman jahe untuk menghangatkan badan Vyschella.

Brak!

Kleiner membuka pintu dapur dengan kasar. Hal ini merupakan kali pertama dalam hidupnya masuk ke dapur.

"Tuan, untuk apa Anda masuk ke sini? Tunggulah di luar, biarkan saya yang melakukannya untuk Anda!"

"Di mana Adams dan Ross?"

Kleiner bertanya kepada seorang pelayan wanita mengenai keberadaan dua orang kepercayaannya yang sebenarnya sudah ia pecat sejak perseteruan Vyschella dengan Alexa beberapa waktu lalu.

"Dan mengapa kau sangat lancang memakai pakaian milik Ross?"

Wanita tersebut pun membalikkan badannya lalu menatap Kleiner. Wanita berambut blonde dengan mata hijau dan tinggi badan sekitar 168 sentimeter ini pun jatuh hati pada pandangan pertama ketika netra indahnya bertabrakan dengan netra indah milik Kleiner.

"Mengapa kau tidak menjawab saya? Siapa kau?"

Oscar buru-buru mendekati Kleiner untuk mengklarifikasi perihal masalah para pelayan yang telah dipecat oleh tuannya.

"Tuan Kley, apakah Anda tidak ingat kejadian yang menimpa Nona beberapa waktu lalu?"

"Kejadian apa?"

Oscar menarik napasnya. Ia harus lebih bersabar menghadapi Kleiner yang sedang memiliki suasana hati buruk.

"Tepatnya, kejadian porselen di ruang tamu beberapa hari silam."

Kleiner akhirnya teringat kejadian itu. Ya, ia masih menyimpan rasa dendam kepada orang-orang yang sudah membuat Vyschella menderita.

"Oh, bagus! Kau sudah memecat mereka semua yang tidak berguna dan tidak manusiawi, bukan!"

Kleiner duduk di kursi dekat alat panggang sambil menatap kedua pekerja barunya.

Lebih tepatnya, Anda yang telah memecat mereka, Tuan, batin Oscar yang selalu bersabar dengan tingkah sang tuan.

"Perkenalkan, Tuan. Pria berkebangsaan Spanyol ini, adalah koki baru AndaーPedro Rodriguez Montenna. Dan wanita berdarah Inggris ini, merupakan kepala pelayan mansion Anda yang menggantikan posisi Nona RosellyーEllie Caroline."

Oscar memperkenalkan satu persatu pekerja baru mansion Kleiner. Ya, dirinya memang terlambat memperkenalkan mereka berdua, sebab Kleiner sendiri tidak pernah memusingkan asal usul para pekerjanya. Karena ia memiliki prinsip untuk melihat hasil akhir dari setiap pekerjaan yang dijalankan oleh para pekerjanya.

"Berapa usiamu, Ellie?"

Deg deg deg!

Wanita berambut blonde tersebut merasa tersanjung dengan pertanyaan yang diajukan oleh Kleiner padanya. Ia tersipu malu.

"Duーdua puluh enam tahun, TuーTuan."

Ellie menjawab pertanyaan Kleiner dengan gugup. Ia tidak pernah menyangka bahwa bosnya terlihat lebih tampan daripada yang diberitakan.

"Oh ...."

Kleiner memalingkan wajahnya dari wanita itu. Ia menatap koki barunya.

"Buatkan saya sup ayam dan minuman jahe hangat untuk istri saya!"

Sang koki pun mengangguk mengerti.

"Ya, Tuan."

"Dan kau, antarkan pesanan saya untuk Nona! Jangan membuatnya menunggu lama! Kalian paham?"

Kleiner menunjuk Ellie. Ia bangkit dari kursinya. Ia ingin memastikan para pekerja barunya mengerti apa yang ia inginkan.

"Maaf, Tuan. Jam berapa Anda akan makan malam?"

Pedro merasa aneh jika tuannya tidak makan malam juga.

"Karena sekarang sudah sangat terlambat untuk makan malam, Tuan."

Lagi-lagi Pedro tidak ingin tuannya melewatkan jam makan malam.

"Buatkan sekarang, lalu antarkan ke ruang kerja saya!"

"Baik, Tuan."

**

Kini, Kleiner berada di dalam ruang kerjanya. Ia menyalakan rokok seraya menatap pemandangan luar dari dalam mansion. Pria tampan itu tidak berniat kembali ke ruang tidurnya karena rasa kecewa yang ia rasakan berkali-kali lipat di hari ini.

"Tuan, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Cari tahu apa yang terjadi di mansion ini beberapa hari ini! Dan, jangan lupa cari tahu tentang Alexa dan Roselly! Hati saya berkata, bahwa wanita tadi tidak baik."

Oscar memicingkan matanya. Ia tidak mengerti dari mana asal usul pemikiran sang tuan, tetapi ada baiknya juga jika tuannya selalu bersikap waspada.

"Wanita tadi? Apakah maksud Anda adalah kepala pelayan yang baru?"

"Oscar, kau harus menambahkan CCTV di dapur dan letakkan diam-diam di kamar wanita itu!"

Oscar menggelengkan kepala. Ia tidak yakin dengan apa yang baru saja dikatakan sang tuan.

"Yang benar saja, Tuan! Mengapa kita harus memasang CCTV di kamar wanita itu? Apakah Anda yakin akan melakukannya?"

"Ya."

Oscar pun tidak habis pikir mengapa Kleiner melakukan hal itu. Ia menyadari bahwa tuannya memiliki rasa ketakutan yang luar biasa terhadap Vyschella.

"Kau pergilah!"

Oscar tersadar dari lamunannya. Ia pun mengangguk.

"Baik, Tuan. Selamat malam."

Setelah kepergian sang asisten, Kleiner merasakan gelisah yang luar biasa. Pria itu berniat ingin menyelesaikan pekerjaannya, tetapi kini ia tidak mampu mewujudkan niatnya tersebut.

"Sialan! Apa yang harus aku lakukan, Cia?! Kau membuatku tidak mampu membendung perasaan ini!"

Benak Kleiner melayang membayangkan kesedihan yang terpancarkan dari wajah Vyschella. Ia meletakkan pena di atas meja dan menopang dagunya seraya berpikir.

"Apa hubungan Cia dengan salah anak dari keluarga William tersebut?"

Tuk tuk tuk!

Kleiner mengetuk meja dengan penanya. Ia tidak yakin jika di antara Vyschella dan pria yang berasal dari keluarga William itu tidak memiliki hubungan apa-apa.

"Shit! Seharusnya malam ini, aku menghukum mu, Cia! Namun kini, yang terjadi justru sebaliknya. Aku benar-benar frustasi menghadapi mu!"

Kleiner bangkit dari tempatnya. Ia berniat akan kembali ke kamarnya untuk memastikan istrinya baik-baik saja.

Brak!

Kleiner membuka pintu ruang kerjanya dengan gusar. Ia bertemu dengan Pedro yang membawakan makan malam untuknya.

"Tuan! Saya mengantarkan makan malam untuk Anda."

"Letakkan saja di ruang makan! Saya akan memakannya nanti."

Kleiner pergi sambil melambaikan tangan. Ia melangkah terburu-buru menuju tangga spiral yang membentang di ruang tengah.

"Huh! Apakah Tuan Kley selalu seperti ini?"

Pedro menarik napas panjang kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Ia merasa pekerjaannya telah sia-sia.