Semua orang yang ada di tempat itu tepuk tangan dengan riuh, tidak terkecuali Belva. Dia menatap Tania dengan tatapan bangga. Namun, dia sendiri juga merasa bahwa puisi itu diperuntukkan untuk dirinya. Apakah mungkin rasa sakit Tania sedalam itu? Belva terus bertanya-tanya. Sayangnya, dia begitu pengecut, tidak bisa mengakui perasaan yang sebenarnya dan bisa memperjuangkan apa yang dia rasakan sebenarnya. Terlalu banyak pertimbangan yang dipikirkan oleh Belva.
"Wow … ini amazing banget. Jadi ini spontan? Tanpa teks?" Wajah Kak Natasha mewakili para audience yang memang takjub dengan penampilan Tania yang saat ini menghipnotis para penonton. Tania, yang mereka tahu adalah Tania yang ceria yang selalu pecicilan dan ceroboh, tidak menyangka kalau dia bisa melantunkan puisi yang mellow, apalagi diiringi petikan gitar Ridho. Sungguh, emosinya dapat sekali. Penonton sampai baper dibuatnya.