"Kak Belva, andai saja keadaan tidak seperti ini. Pasti aku akan sangat bahagia menghabiskan waktu sama Kak Belva dan Bunda. Aku ingin bercanda dan melihat senyum malu-malu kak Belva saat seperti ini. Aku rindu kebersamaan kita, apalagi saat hatiku rapuh seperti ini." Tania berucap lirih kepada dirinya sendiri sambil menunduk. Namun, Cantika bisa mendengar itu. Karena jarak tempat persembunyiannya dengan Tania tidaklah jauh.
'Rindu kebersamaan kita? Apa kau bercanda Tania? Yang sedang kau rindukan itu adalah pacarku. Bagaimana bisa kau tak punya malu seperti itu?'