Pertemuan hari Minggu yang sudah direncanakan sedemikian rupa sampai menyelinap ke kamar mamanya, ternyata tidak seindah yang dibayangkan Belva. Dia yang berharap bisa ngobrol sambil melihat tingkah ceria Tania, ternyata harapan itu tinggal harapan.
Setelah insiden di dapur, suasana menjadi tidak seasyik sebelumnya. Hanya ada tawa renyah dari kedua emak-emak sahabat lama. Hari Minggu itu, menjadi harinya emak-emak dimana mereka bisa menceritakan banyak hal berdua.
Sementara Belva dan Tania memutuskan untuk diam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Mereka berada pada satu ruangan, bahkan jarak mereka duduk tidak ada 2 meter, tetapi mereka bak orang asing yang tidak lagi saling mengenal.
Setelah Bu Siwi puas ngobrol dengan sahabat selamanya, Tania dan Bu Siwi mohon pamit. Satu hal yang belum Belva sadari, ternyata Tania tidak hanya pamit dari rumahnya, tetapi juga pamit dari hatinya.