Siang itu, rumah sakit sudah seperti taman rekreasi. Mereka sedang duduk diatas kursi roda, tetapi rasanya mereka seperti sedang duduk di atas perahu di danau. Senyum mereka tak berhenti terukir meski masing-masing dari tangan mereka menyembulkan slang infus.
"Ternyata, memberi jarak untuk tidak sering bertemu itu bisa memberikan ruang bagi Rindu, hingga akhirnya pembuat kita memecah celengan rindu itu. Ya, celengan rindu itu sekarang sudah terpecahkan. Meskipun harus ditemani oleh selang infus, meskipun harus duduk di kursi roda, meskipun harus berada di taman rumah sakit dengan berseliweran dokter juga perawat, tetapi rasanya tetap asyik ya kalau berdua. Mungkin ini karena celengan rindu itu. Pertemuan ini Jadi begitu spesial."
Tania tersenyum. Entah sudah berapa kali dia senyum senyum hari ini. Yang jelas, ada kebahagiaan di dalam hatinya hari ini. Sejenak ia melupakan penyakitnya. Yang ada rasa bahagia.