Tania memegang handphone ardi dengan gemetar. Dia tidak bisa menahan tangisnya selama beberapa menit, karena ada kebahagiaan yang luar biasa ketika dia kembali bisa menghubungi Belva. Ah, rasanya benar-benar tidak bisa diungkap dengan kata-kata. Dan ia menghela nafas panjang, lalu dihembuskannya pelan-pelan. Dilakukannya hal itu selama beberapa kali. Setelah dia agak tenang, dia mengatakan sesuatu dengan tangan gemetar.
[Kak Belva, apa kabar? Kak Belva sehat?]
Hanya itu yang mampu dia ketikkan. Beberapa detik sekali dia menoleh kearah handphonenya, berharap segera mendapatkan jawaban.
Ardi nyesek melihat pemandangan itu. Tania tampak begitu bahagia, dan tampak deg-degan dan penuh harap menanti balasan dari orang yang sangat disayangi olehnya.
"Kok belum dibalas ya Kak. Apa kak Belva masih sibuk?"
"Tan, bahkan ini belum 1 menit. Kamu sabar dulu, ditunggu dulu. Jangan keburu nafsu deh."