"Lo bener-bener nggak ada masalah sama pak Ardan kan, Ar?"
"Kenapa, lo mikir apa tentang gue?"
"Ar, gue ini sahabat lo. Gue tau tentang lo dari detail sekecil apa pun. Kecuali ada yang lo sembunyiin terlalu rapat."
Dan Arka yang seketika berubah makin ceria pun merangkul Brian, membuat pria jangkun itu setengah membungkuk dengan pitingan lengan Arka yang menyeret jalannya.
"Semua udah selesai, rasanya udah nggak perlu lagi ngungkit masa lalu."
"Loh, Ar! Jadi masa lalu lo bukan sama gue doang?"
"Padahal gue pengen hapus semuanya tentang masa lalu, emangnya lo mau ikut di dalamnya?"
"Ah, nggak mau! Cukup sama takdir aja yang putusin percintaan kita dulu, persahabatan kita nggak boleh bernasib sama."
Sampai kedekatan Arka dan Brian yang membuat seluruh siswa merasa iri. Hubungan lekat yang bagai satu jiwa, tertawa dan sedih bersama.
"Masih nempel aja sama Brian, lo nggak cemburu, No?"